Dua belas

14 3 2
                                    

Happy Reading<3

.
.

"Lo duduk dulu disini ya, gue ambilin Obat merah dulu!." Ucap Intan

Nayla terlihat sangat lemas, apa sesakit itu?.

Mungkin.

Intan beralih menatap Lili, "Li bantu Nayla duduk!."

Lili mengangguk cepat dan membatu Nayla duduk disisi ranjang yang ada didalam UKS.

"Loh, ada apa ini?" Ucap seorang gadis berparas cantik.

Dia Rina, anak PMR kelas XII IPA 2.

"Ini na, tadi Nayla kepukul sama Dimas!." Jawab Lili.

"Ya ampun"

"Eh na, obat merah dimana?." Kali ini Intan yang bersuara.

Rina pun beranjak dari duduknya setelah melihat luka Nayla, dan mencari obat merah yang berada dikotak P3K.

"Sini nay gue obatin luka lo!." Ucap Rina.

Disela-sela Rina mengobati luka Nayla, ada seseorang yang masuk kedalam UKS.

"Nay gue minta maaf ya" ucap seseorang itu.

Dia Dimas.

Membuat pandangan mereka berempat teralihkan.

"Iya dim ngak papa kok" ucap Nayla. Meringis kesakitan.

Dimas melangkahkan kakinya mendekati Nayla.

"Lo ngak papa kan? Sekali lagi gue minta maaf ya" kata Dimas seolah-olah merasa bersalah.

"Kok gue curiga ya sama dimas!"
Batin Lili.

Intan menyenggol-nyenggol tubuh Lili, "apasih?" Tanya Lili heran.

"Ngerasa aneh ngak?" Tanya Intan berbisik.

Rina yang tengah mengobati luka Nayla dengan teramat serius sehingga tak memperdulikan percakapan siapapun.

Memang itu kan pekerjaan seseorang yang ikut ekstrakulikuler PMR.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah dari warga sekolah sudah pulang tapi masih ada juga yang berada dilingkungan sekolah, entah itu ekskul ataupun masih ada yang main-main disana.

"Duh kenapa ngak ada angkot yang lewat ya, dari tadi juga taksi online pada ngekensel" gumam Intan yang yang masih berada didepan gedung sekolahnya.

Sebuah motor sprot dan empunya berhenti didepan Intan.

Pengendara motor itu Riko.

"Intan!" Sapa Riko, "kenapa belum pulang?"

"Lagi nunggu angkot, rencana sih mau kerumah sakit dulu, jenguk bunda" kata Intan, masih berusaha untuk memesan taksi online.

Riko menengok ke kanan dan kirinya memastikan ada angkot yang lewat atau tidak, "jam segini mana ada angkot yang lewat Intan, biar gue anter ya" ucap Riko.

My Idiot Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang