My Idiot Boyfriend

Tiga belas

Happy Reading <3

.

.

Riko tengah berkendara menggunakan motornya menuju tempat perjanjiannya dengan kawan-kawannya.

"Eh itu Riko!" Kata seorang gadis mengenakan kaos polos putih dengan cardingan warna peach, Lili.

"Langsung aja" ucap Riko saat sampai didepan motor milik Putra dan Lili. Kemudia mereka mengikuti Riko dari belakang. Ada Nayla dan Rio juga.

Mereka berlima ingin kerumah Intan. Setelah berkendara kurang lebih 20 menit akhirnya .mereka berlima Samapi didepan pelataran rumah Intan.

"Nay, Li coba kalian ketuk pintunya, ada orang apa ngak" kata Riko sambil melepas helm dari kepalanya.

Lili dan Nayla hanya menurut. Lili memarkirkan motornya dilahan yang cukup luas disana. Iya, halaman dirumah Intan cukup luas.

Tok tok toko

"Assalamualaikum" ucap Lili dan Nayla bersamaan.

Riko – Putra – Rio pun menghampiri Lili dan Nayla yang masih menunggu agar ada seseorang yang membukakan pintu.

Setelah 5 menunggu akhirnya tuan rumah pun membukakan pintu. Intan.

"Eh kalian" suara Intan serat membuka pi tu perlahan.

"Intan…!" Kata Lili dan Nayla girang. Mereka langsung menerjang tubuh Intan, hingga membuat Intan hampir terjungkal kebelakang.

"Eh lepasin dulu dong sesek nih dada gue!" Kata Intan tersengal.

Nayla dan Lili langsung melepaskan pelukannya dan menyengir.

"Intan tau ngak sih kita tu kangen banget tau sama lo, iya kan nay" kata Lili sambil sekali menengok kearah Nayla.

Nayla mengangguk, sementara ketiga lelaki itu hanya tersenyum senang melihat ketiga perempuan didepannya.

"Ayo masuk" kata Intan mempersilakan teman-teman nya masuk kedalam rumahnya yang tidak begitu besar dan tidak terlalu kecil juga.

"Silahkan duduk, gue ambil minum dulu ya buat kalian" Katan Intan dan berbalik badan dan berjalan menuju dapur.

"Ada siapa dek?" Tanya Rendi yang tengah membereskan piring kotor miliknya dan adiknya.

"Temen-temen" jawab Intan seadanya, "eh Abang mau apa?"

"Mau dicuci lah"

Intan menghela, "biar Intan aja"

Rendi menggeleng kukuh, "ngak! Kan kamu mau bikin minum buat temen-temen kamu"

Lagi-lagi Intan menghela, "yaudah" Intan melangkahkan kakinya menuju dapur dan Rendi mengekor dibelakang nya.

"Dek" kata Rendi disela-sela mencuci piring.

"Apa?"

"Jadi kemakam bunda kita tunda dulu apa gimana?" Tanya Rendi.