Sudah hampir setengah jam lebih Yiren menunggu Renjun di kafe yang tak jauh dari sekolahnya.
Setelah tadi di sekolah Yiren berhasil menemui Renjun yang terus menghindari nya, Yiren langsung mengajak Renjun untuk membicarakan kesalahan pahaman mereka sepulang sekolah.
Akan tetapi Renjun tak kunjung juga datang.
Yiren merebahkan kepalanya di meja Cafe, sembari terus bersenandung kecil.
"Jadi apa yang mau lo bicarain" Yiren tersentak kaget saat mendengar suara Renjun.
"Eh Njun, udah dari tadi di situ ya?" Tanya Yiren, sambil tersenyum kaku.
"Hm"
Yiren meneguk saliva nya saat merasakan aura dingin dari Renjun.
"Ehm mau pesen makanan dulu ngga?" Yiren berusaha mencairkan suasana
"Ngga usah, langsung intinya aja, gue ada urusan"
"Oh oh gitu ya, ehm jadi... itu ke-kemarin ngga se-seperti yang kamu kira, a-aku ben—"
"Beneran jalan sama Mark kan?"
Yiren menundukkan kepalanya mendengar nada bicara Renjun yang sangat sinis
"Bu-bukan gi—"
Lagi-lagi Renjun memotong ucapan Yiren "Udahlah mending kita break aja dulu"
Yiren mengangkat kepalanya mendengar ucapan Renjun, 6 kata yang di lontarkan Renjun itu entah mengapa terasa sangat menyakitkan.
Yiren pun spontan berdiri saat melihat Renjun akan beranjak dari tempatnya.
"Tapi Jun...." Rasanya Yiren tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya saat melihat punggung Renjun yang semakin menjauh.
«●○●»
Yiren mengeratkan Almamater sekolahnya saat udara semakin terasa dingin akibat hujan yang tiba-tiba saja turun.
Setelah kejadian di Cafe tadi, Yiren memilih langsung menuju ke halte bus agar ia bisa segera pulang menenangkan diri
Tapi sepertinya hari ini keberuntungan benar-benar tidak berpihak padanya, sudah hampir setengah jam ia menunggu bus dan tiba-tiba saja hujan turun.
Yiren menghela nafas saat mengingat jika hari ini seharusnya dia dan Renjun merayakan anniversery mereka yang sebulan. "Padahal hari ini seharusnya jadi hari bahagia" Yiren berusaha menahan air matanya yang sejak tadi merengsek keluar.
"Hiks... kenapa gue harus nangis sekarang sih" Yiren merutuki dirinya yang sudah tak bisa membendung air matanya.
Hujan yang turun pun seakan mendukung nya untuk mengeluarkan segala kesedihan nya.
"Yo! ngapain di situ Sist? Udah kayak gembel aja" Yiren mendengus kesal saat mengenali suara menjengkelkan itu.
Ya. Siapa lagi jika bukan Mark Lee.
Mark Lee
●~●
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again
FanfictionAnd Your nature makes me fall in love again, Wang Yiren -Huang Renjun