Kecelakaan mengerikan pada Grand Prix Formula 1 yang terjadi di Sirkuit Nurburgring Jerman beberapa tahun lalu membuat hampir seluruh pembalap cedera, baik ringan ataupun berat. Salah satunya adalah pembalap muda yang tengah naik daun asal Negeri Gingseng, Korea Selatan bernama Lee Taeyong. Usianya baru menginjak 21 tahun saat itu. Di bawah nama besar tim Ferrari, berpotensi kembali juara, tapi terpaksa pensiun dini karena cedera yang membuat saraf kakinya bekerja tidak normal akibat Neuropati Perifer yang tidak bisa disembuhkan.
Taeyong memang terlahir dari keluarga yang cukup berada, tapi itu bukan berarti ia bisa berhenti bekerja setelah lepas dari dunia balap. Ia akhirnya banting setir jadi staff management salah satu perusahaan entertainment besar di Korea.
Sampai kemudian di Prancis, Taeyong bertemu dengan seorang lelaki muda yang ia tahu adalah aktor Korea terkenal ketika Taeyong meninjau lokasi konser yang akan dipakai oleh salah satu grup band perusahaannya.
Pertemuan sederhana yang membuat segalanya jadi rumit. Kisah yang berputar pada penolakan serta bantahan yang tak terhindarkan.
Dimulai dengan satu video yang menyebar bagai virus mematikan. Mematikan nurani, mematikan harga diri.
__________
Inspired by many real stories.
You'll get it once you read it.__________
judul baru buat nambahin hashtag Taeten uwu👉👈👁️👄👁️
semoga nggak bosen ya sama cerita-ceritaku wkwkwkwkw.Sehat selalu semuanya😻
TAETEN💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Hakuna Matata (TAETEN)
أدب الهواة[Bahasa] "Tinggal?" "Tidak ada yang benar dari apa yang kita lakukan. Aku harus pergi dan kamu harus berhenti menyusahkan diri sendiri" "Tapi melepaskanmu justru membuka gerbang neraka lain untukku" "..." ______________________________ ©️ photo by L...