p.s for this chapter pake latar putih ya bacanya😘
p.s.2 mungkin pemetaan waktu akan agak sedikit membingungkan, tapi aku udah berusaha biar keliatan clear sih setting waktu & tempatnya (yup, as always kalo di buku-buki sky yang chaptered gini banyaknya satu chapter itu bukan buat satu hari, alias bisa satu chapter buat periode beberapa bulan😖)
warning: slight 🍋
***
"Good morning, Mon Amour" sapa Taeyong tersenyum manis saat Ten menggeliat dalam pelukannya, mengucek mata dengan punggung tangan yang terkepal. Taeyong mencuri satu kecupan di dahi Ten, terkekeh geli saat lelaki itu kembali membenamkan wajahnya pada dada Taeyong.
"Wakey wakey ... sayang. Aku harus kerja biar bisa cepet-cepet nikahin kamu di Belanda" bisik Taeyong di telinga Ten, membuat lelaki manis itu menggerakkan kepalanya kegelian.
"Baru jadian udah pengen nikah aja" ujar Ten sambil menguap kecil. Tangannya meraba-raba ke arah samping, mencari bantal lalu memindahkan kepalanya ke sana, tidur lagi.
Taeyong hanya terkekeh geli, tak menjawab. Ia berdiri, meregangkan tangannya. Tanpa banyak suara, mulai bergerak bersiap-siap mandi untuk kemudian pergi ke dorm anak-anak Dreams, membangunkan mereka segera. Jadwal recording sudah dimulai hari ini untuk comeback 2 bulan lagi.
***
Matahari bergerak cepat, sudah mulai memunculkan diri, memberi suasana panas yang lembab tapi dingin di musim gugur ini. Ten mengerjapkan matanya, merasakan sinar mentari mulai masuk ke dalam kamar melalui celah-celah jendela. Matanya memicing saat dilihatnya sudah ada nampan berisi piring salad dengan topping telur yang tertutup plastic wrap dan susu coklat di atas meja di samping tempat tidur. Tangannya meraih note yang ditempel pada gelas susunya.
Ten terkekeh kecil, mengecup note itu sekilas lalu bergerak bangun, meraih nampan sarapan.
Ah, kalau begini caranya, dalam tiga hari nampaknya Taeyong akan berhasil membuatnya jatuh cinta sepenuhnya.
***
Setelah sarapan dan mandi, Ten memutuskan untuk berjalan-jalan di dalam apartment Taeyong. Memperhatikan tiap ruang dan sudut.
Di mulai dari menjelajah isi kamarnya.
Ten masih menghargai privasi kekasihnya, jadi dia tidak membuka-buka laci atau lemari yang dikunci meskipun kuncinya menggantung di sana.
Kamar Taeyong selalu terlihat rapi bahkan meskipun Ten baru 24 jam diam disini. Sebuah kasur ukuran queen bersisian dengan sliding door kaca dan tirai berwarna putih, jaraknya tidak terlalu berdempetan karena ada nakas besi di hulu ranjang. Ada dua lemari yang digunakan untuk baju dan peralatan tidur tambahan untuk keadaan darurat. Balkonnya cukupan luas, tapi hanya ada meja bundar kecil dan dua bangku santai di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Hakuna Matata (TAETEN)
Fanfic[Bahasa] "Tinggal?" "Tidak ada yang benar dari apa yang kita lakukan. Aku harus pergi dan kamu harus berhenti menyusahkan diri sendiri" "Tapi melepaskanmu justru membuka gerbang neraka lain untukku" "..." ______________________________ ©️ photo by L...