9. Berkumpulnya Sahabat

28 8 3
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sena sibuk dengan ponsel di tangannya. Ia tak menghiraukan Yeji dan Susan yang sedari tadi membujuknya. Ia masih kesal dengan kedua sahabatnya itu.

''Nah 'kan Sena ngambek. Lo berdua sih pake segala ngasih nomer Sena ke Lucas!'' ucap Mina yang mulai jengah mendengar rengekan Yeji dan Susan yang meminta maaf pada Sena.

''Lo diem aja deh kalo gak niat bantu!'' ucap Yeji pada Mina.

''Bener tuh! Jangan malah ngomporin!'' imbuh Susan.

Mina merotasikan matanya, ''Siapa coba yang ngomporin. Lagian lo berdua sih ngeyel dibilanginnya!''

Yeji dan Susan tak merespon ucapan Mina. Mereka fokus membujuk Sena yang sedang dalam mode ngambek.

''Sen, maafin kita dong. 'Kan kita cuma berbaik hati nolongin Lucas yang butuh nomer lo. Lagian 'kan lumayan buat nambah kontak cogan di HP lo, Sen!'' tutur Susan.

''Bener tuh. Niat kita baik kok. Buat bantuin lo nambah temen doang, Sen! '' sahut Yeji membenarkan ucapan Susan.

''Baik?'' tanya Sena membuat Yeji dan Susan menganggukan kepala mereka kompak.

''Menurut lo berdua baik. Tapi nggak menurut gue! Dia tuh ngerusuhin gue mulu, dan gue nggak suka itu!'' lanjut Sena membuat Yeji dan Susan semakin merasa bersalah.

''Yahh ... Maafin kita, Sen. Kita gak tau lo seenggak suka gini sama Lucas. Kita tau kita juga salah. Ngasih nomer lo ke orang lain tanpa seizin lo. Maafin kita ya, Sen! Janji deh nggak akan diulang lagi.'' Yeji menggoyang-goyangkan lengan Sena sambil membujuk. Sedangkan Susan mengangguk menyetujui ucapan Yeji.

''Maafin kita ya, Sen!'' mohon Susan.

Sena menghela nafas lelah. Sebenarnya ia tak tega marah seperti ini pada sahabatnya. Sena pun bangkit dari bangkunya dan melangkah ke luar kelas. Ia berjalan menuju toilet, mencoba menenangkan diri.

''Lo sih!''

''Kok gue?''

''Iyalah 'kan elo yang ngasih nomernya Sena ke Lucas!''

''Ya tapi 'kan elo yang ngeiyain!''

''Ck, lo berdua sama-sama salah elah! Ribet banget sih!'' sambar Mina yang jengah dengan perdebatan Yeji dan Susan.

''Ishh ... Lo tuh harusnya bantuin kita, Na!''

''Bener tuh! Harusnya bantuin kita biar gak dipecat jadi sahabatnya Sena!''

''Dih, kenapa malah gue yang har---''

''Ada apa nih rame-rame?'' tanya seseorang yang baru saja memasuki kelas.

Yeji, Susan, dan Mina sontak menoleh ke arah gadis itu. Wajah mereka mulai merekah.

''Kyaaaa ... Liaaaa!!!! Gue kangen banget sama elo!'' teriak Yeji langsung berhambur ke pelukan Lia.

''Lia gue juga kangen sama lo!'' ucap Susan menghampiri Lia dan ikut berpelukan.

''Iya nih! Gue juga kangen sama lo. Kok lo gak bilang sih kalo udah balik!'' ucap Mina yang ikut bergabung dalam pelukan ala teletubies.

''Gue 'kan mau bikin surprise buat kalian. Makanya gak bilang hehehe ....'' tutur Lia.

''Aaa pokoknya kita kangen banget sama elo!'' seru Yeji gembira.

''Cuma Lia aja nih yang dikangenin? Gue nggak?'' ucap satu orang gadis lain yang baru saja masuk ke dalam kelas.

''Kyaaaaaa ... Yerin!!!! Gue kangen juga sama elo!'' seru Mina kegirangan. Gadis itu langsung berhambur ke arah Yerin dan memeluknya erat.

''Yerin sayangggg. Akhirnya lo balik juga!'' seru Yeji.

Susan yang tak kalah bahagia pun ikut berhambur ke pelukan Yerin.

''Sini-sini pelukan bareng dulu!'' ucap Lia yang langsung merangkul keempat sahabatnya, yaitu Yeji, Susan, Mina, dan Yerin. Mereka berlima berpelukan seperti teletabies. Tapi, teletabies jumlahnya kan hanya empat. Sedangkan ini lima orang. Halah sudahlah biarkan mereka melepas rasa rindu mereka.

''Lo pada pelukan kok gak ngajak-ngajak gue sih?'' celetukan Sena yang berhasil menginstrupsi kelima sahabat yang sedang berpelukan.

Lia dan Yerin yang notabenenya belum mengetahui jika Sena adalah murid baru di Atlanta pun menutup mulutnya tak percaya. Mereka begitu terkejut dengan kedatangan Sena.

''SENA!'' pekik Lia dan Yerin kompak.

Melihat ekspresi terkejut dari kedua sahabatnya itu membuat Sena tersenyum girang. Ia berjalan mendekat ke arah mereka.

''Ini beneran lo Sena?'' tanya Lia masih tak percaya.

''Iya ini gue kok. Siapa lagi coba kalo bukam gue,'' sahut Sena diakhiri dengan kekehan.

''Gila gue kangen banget sama elo, Sen!'' ujar Yerin girang.

''Gue juga kangen banget sama lo berdua!'' sahut Sena senang karena bertemu dengan kedua sahabatnya.

Inilah alasan utama Sena memilih Atlanta High School sebagai sekolah tujuannya setelah ia kembali dari Surabaya, kota dimana ia sempat beberapa waktu tinggal di sana untuk menemani sang Nenek. Ia ingin berkumpul kembali bersama kelima sahabatnya yaitu, Yeji, Susan, Mina, Lia, dan Yerin.

Alasan kenapa ia baru bertemu dengan Lia dan Yerin adalah karena mereka harus menjadi perwakilan sekolah. Lia menjadi perwakilan sekolah saat melakukan kegiatan pertukaran pelajaran.  Sedangkan Yerin, dia harus pergi ke Jakarta karena mewakili sekolah untuk mengikuti Olimpiade Kimia tingkat Nasional. Ya, mereka berdua memang siswa berprestasi.

Namun, bukan berarti Yeji, Susan, dan Mina tidak memiliki prestasi. Mereka memiliki prestasi di bidang masing-masing. Seperti Yeji, ia adalah atlet lari sekolah. Untuk Susan, dia adalah perwakilan sekolah di setiap ada event debat diadakan. Sedangkan Mina, gadis yang satu itu adalah salah satu penulis yang berhasil menerbitkan benerapa karyanya. Maka tidak diragukan lagi, jika setiap ada perlombaan cipta puisi atau cerpen maka sekolah akan mengirim Mina untuk menjadi perwakilan. Itulah prestasi yang dimiliki oleh kelima sahabat Sena. Sedangkan gadis itu sendiri juga memiliki segudang prestasi. Ia menguasai banyak prestasi, baik akademik maupun non-akademik. Bahkan sebelum pindah ke Atlanta High School, Sena sempat menjadi perwakilan sekolah lamanya dalam olimpiade Fisika tingkat Nasional.

Ya, mereka adalah sahabat yang bukan hanya memiliki wajah cantik, namun juga memiliki otak yang sangat cerdas. Wajar saja jika banyak laki-laki yang mengincar mereka untuk dijadikan kekasih. Namun, untuk mendapatkan mereka bukanlah hal yang mudah. Terlebih untuk mendapatkan Lia yang sudah memiliki pacar dan juga Sena yang belum pernah berpacaran dan belum siap membuka hati untuk laki-laki.

Fairy Tale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang