17. Dia Syifa

3K 168 7
                                    

Di sisi lain seorang pria sedang melakukan mobilnya tak tentu arah, berpindah dari pesantren satu ke pesantren lainnya untuk mencari cintanya. Cinta? Bukan cinta melainkan obsesi untuk memiliki, obsesinya sudah membuat dirinya kehilangan akal. Rasa kehilangan sudah berubah menjadi secercah cahaya ketika dirinya mengetahui bahwa cintanya masih hidup. Yaaa wanita itu adalah Arsyila Asy Syifa Ahmad sahabat masa kecil sekaligus cinta pertamanya. Tentu saja hatinya kini sedang berpesta pora menari-nari memikirkan bahwa ia akan segera bertemu.

Mobil silvernya kini telah memasuki Area Pondok Pesantren Nurul Hidayah, tujuan terakhirnya dalam pencarian cintanya. Hatinya berdebar kencang senyumnya mengembang tatkala melihat seorang perempuan yang sedang tersenyum.
Hatinya menjerit keras ketika melihat sosok ituu, Perlahan namun pasti Gus El keluar dari mobilnya untuk menggapai sosok ituu, sosok yang ia rindukan.

Hatinya menjerit keras ketika melihat sosok ituu, Perlahan namun pasti Gus El keluar dari mobilnya untuk menggapai sosok ituu, sosok yang ia rindukan.

"Syifaaa." Gus El berteriak memanggil gadis ituu, namun sayangg sepertinya gadis itu telah menghilang, ia berusaha mengejar menerobos rombongan para santri yang sedang berbondong-bondong untuk kembali ke kamarnya masing-masing.

"Syi_' tenggorokan Gus El tercekat ketika melihat cintanya digandeng oleh laki-laki lain. Ohhh tidakkkkk!!! Mau bagaimanapun ia harus mendapatkan cintanya. Izinkan aku egois untuk memilikimu!!

🔥🔥🔥

Dengan tenang namun pasti, langkah kaki Gus El menuntun untuk ke bangunan yang terletak di sisi Timur yang menghadap langsung ke masjid pesantren dan dapat diketahui itu adalah ndalem.

1

2

3

Degggg!!

'Perasaan apa ini Ya Rabbb' Gus El membatin, tangannya ia ulurkan untuk mengetuk pintu namun gagal karena karena knop pintu sudah terputar ketika pintunya terbuka muncullah sosok yang ia cari selama ini, tapiii????

'syifa ini aku' lagi lagi batinnya menggertak dan bibirnya Kelu ketika sosok di depannya menitihkan air mata. Masih dengan posisi mereka yang mematung karena tak satupun dari mereka berucap.

Gus El melangkah hendak memeluknya, tapi tangannya ditepis kasar oleh seseorang yang tiba-tiba datang dari belakangnya, dan langsung memeluk posesif wanita itu.
"Sampean iki sopoo??." Laki-laki itu nampak tidak suka dengan kedatangan Gus El
" Seharusnya saya yang bertanya anda siapa??." Sudah menjadi kebiasaan Gus El memang saat ia ditanya maka ia akan bertanya balik.

"Dekkk, sekarang kamu kedalam dulu yaa tapi umi manggil adek untuk ke dalam." Tak ada jawaban hanya anggukan kepala ia langsung pergi meninggalkan dua pria dihadapannya

"Nda usah diapadang!! Dia sudah menikah."
Okeee,, tenangg tenang,,,, haredang euyyy:v Gus El hampir terkesiap ketika mendengar penuturan orang yang ada dihadapannya ini. Tapi setelahnya senyuman smirk ia tampilkan.

"Dan saya akan membuat dia jatuh ke pelukan SAYA." Sengaja Gus El menekan pada kata saya yang membuktikan keseriusannya dalam bertindak.

"Heyyy siapa kauu beraninya akan membuat dia melepaskan suaminya??."

"Tentu aku adalah seseorang yang berhak atas dirinya."

"Kauuu?!!!"

Bughhh

Bughh

Bughh

Tak terelakkan lagi, wajah putih mulus Gus El terkena bogem tanpa ampun dari pria yang dihadapannya. Gus El mulai berpikir apakan dia adalah suami Syifa? Entah dari mana otak jahatnya bekerja, ketika tinju mengenai wajahnya untuk yang kesekian kali hingga membuatnya tak berdaya.

Guysss??? Ada yang ngerasa ngga sihh? Gus El kok loyo yaaa? Biasanya aja main plakkk plakk aja sama Ifaaa, lahh iniii??? Tumbang Guysssa:v jhahahah kena karma diaaa.
Bughhhh!!!!
Darah segar mengalir tubunya limbung, Gus El menjatuhkan pot tanaman yang ia gunakan untuk menjatuhkan lawannya sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri.


Mahabbah Cinta Gus El Khaff [Proses Penerbitan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang