5. TaeGi: Kebenaran yang Tak Terungkap

635 79 5
                                    

Kim Taehyung tak pernah sekalipun melupakan Min Yoongi atau kebiasaan mereka untuk bertemu di sebuah cafe setiap tanggal 30 Desember. Ia mengingat semuanya dengan baik bahkan saat dirinya berada di antara hidup dan mati pada hari yang seharusnya menjadi 30 Desember keempat bagi keduanya.

---

30 Desember, 7 tahun lalu

Taehyung bersenandung kecil sambil mengemudikan mobilnya menuju cafe yang selalu ia kunjungi pada hari ulang tahunnya. Ia tak sabar bertemu dengan Min Yoongi dan berniat memintanya menjadi kekasihnya.

Taehyung hanya perlu menempuh satu blok lagi sebelum mencapai cafe yang ia tuju. Malangnya, tanpa terduga, seorang pengemudi yang sedang menghindari kendaraan lain menabrak keras mobil Taehyung tepat di bagian samping. Tabrakan tersebut membuat tubuhnya shock hingga tak sadarkan diri seketika.

Beberapa orang berhasil mengeluarkan tubuhnya yang terjepit body mobilnya. Kesadarannya sedikit kembali saat samar-samar didengarnya suara sirine mendekat.

"Min...Yoongi...maaf...."

---

30 Desember, 6 tahun lalu

Taehyung duduk di kursi penumpang sebuah kendaraan berkaca gelap. Ia menatap ke arah Min Yoongi yang termenung di dalam bangunan sebuah cafe. Hati Taehyung sangat merindukan lelaki itu namun ia tidak cukup percaya diri untuk berdiri dengan dua kaki palsunya di hadapan Min Yoongi.

"Tuan, salju akan semakin lebat dan sebaiknya kita pulang sekarang sebelum jalanan terlalu licin," ucap seorang pria di balik kemudi.

Taehyung hanya mengangguk tanpa suara.

"Sampai jumpa, Min Yoongi."

---

29 Desember, 5 tahun lalu

Taehyung melangkah lebih nyaman di atas kedua kaki palsunya yang tertutup celana panjang. Ia tak ingin orang-orang melihatnya dan mengasihaninya.

Ia berjalan ke arah mobil yang menjemputnya di Bandara Gimpo. Mengangguk ke arah sopir yang mebukakannya pintu lalu duduk sambil memeriksa surel di ponselnya. Hari ini, ia perlu menghadiri tiga rapat penting yang sengaja ia majukan waktunya agar besok ia dapat mempersiapkan diri bertemu Min Yoongi.

Rapat terakhir selesai pukul 21.30 dan Taehyung memasuki kamar hotelnya pukul 21.55. Rasanya luar biasa lelah dan tubuhnya sangat mendambakan kasur saat ini. Ia membersihkan wajah, menyikat gigi, dan mengganti pakaiannya lalu menyalakan televisi. Tak ada salahnya menonton sebentar, kan?

Matanya terpaku di layar saat foto Min Yoongi terpampang di depannya dengan tulisan "Produser Big Hit Entertainment, Min Yoongi, tertangkap kamera meninggalkan klinik bersalin dengan seorang wanita yang menutupi wajahnya dengan kain'.

Hati Taehyung hancur. Ia menangis sepanjang malam dan berakhir memutuskan berdiam diri di kamar hotel pada hari ulang tahunnya.

---

30 Desember, 1 tahun lalu

Taehyung berhenti mengunjungi cafe tempatnya bertemu Min Yoongi. Mood-nya selalu buruk setiap kali hari ulang tahunnya mendekat. Ia merasa sangat kacau pada hari yang seharusnya membuatnya bahagia. Semua karena Min Yoongi. Ia membenci Min Yoongi.

---

29 Desember, tahun ini

Entah mengapa, Taehyung memutuskan kembali memasuki cafe yang selalu ia datangi bersama Min Yoongi. Ia duduk di kursi yang sama dengan delapan tahun lalu dan memandangi kursi kosong di seberangnya seakan-akan Min Yoongi berada di sana.

"Hai, sudah siap memesan?"

Taehyung sedikit terhenyak. Ia menoleh dan bertatapan dengan seorang pria tinggi dengan celemek merah jambu.

"Kenapa rasanya aku mengenalmu?" tanya pria tersebut.

"Mungkin kau salah orang," jawab Taehyung singkat dan menyebutkan pesanannya.

"Baiklah. Silakan ditunggu sebentar ya."

Taehyung mengangguk. Ia duduk menatap ke arah kursi di hadapannya lagi hingga jam makan siang berakhir.

---

30 Desember, tahun ini

Taehyung berdebat dengan dirinya sendiri. Sebagian dirinya ingin pergi namun sebagian lain menyuruhnya tetap tinggal. Begitu terus hingga jam tangannya menunjukkan pukul 16.30. Dulu, dirinya dan Yoongi selalu bertemu pada pukul 17.00.

"Setengah jam lagi." Taehyung menarik rambutnya dan menghela nafas. Dengan topangan tangan, ia menggerakkan kakinya yang sekarang tidak memiliki apa-apa di bawah lutut kanan dan kirinya, duduk di tepi ranjang dan mengenakan kaki palsunya.

Ia tiba pukul 16.58 dan memilih kursi yang memunggungi meja yang dulu mereka berdua tempati dan menunggu hingga ia mendengar, "Kau kembali, Min Yoongi."

Deg!

Min Yoongi di sini. Tepat di belakangnya. Taehyung kembali mendengar suaranya walaupun tak seceria delapan tahun lalu.

"Yoongi-ah...kuharap kali ini kau akan beruntung."

"Terima kasih, Hyung. Aku juga harap begitu walaupun aku sedikit pesimis."

Taehyung bertanya-tanya tentang maksud kalimat tersebut. Apakah artinya Min Yoongi selalu kemari setiap tanggal 30 Desember meskipun Taehyung tak pernah muncul? Apakah Min Yoongi selalu menantikannya? Tetapi, bukankah ia sudah memiliki seseorang? Bukankah ia-

"Kim Taehyung, aku harap kau ada di sini bersamaku."

Taehyung mendengar suara serak Min Yoongi di belakangnya. Hati Taehyung berbunga sebab ia tahu bahwa Min Yoongi mengingatnya. Tetapi, di sisi lain, ia tidak berani menampakkan diri dengan kecacatannya.

Pada akhirnya, Taehyung hanya duduk di kursinya dengan Min Yoongi di belakangnya yang tak mengetahui bahwa sosok yang ia tunggu-tunggu berada sangat dekat.

Taehyung bangkit saat hatinya merasa tak kuat lagi. Ia menatap lama puncak kepala Yoongi di balik kacamata hitamnya dan melihat lelaki tersebut tengah menulis serangkai kata di atas selembar tisu.

*Those days with you
Those moments are now in memories

---

Taehyung meninggalkan cafe tetapi tidak benar-benar pergi. Ia mengamati Min Yoongi dari seberang jalan. Ia pengecut. Ia penakut. Ia memilih mundur dan membenci Min Yoongi saat lelaki tersebut tak pernah lelah menantinya.

"Apa yang kau takutkan, Taehyung?" tanyanya pada diri sendiri. "Kalau kau tidak menemuinya sekarang, kau akan menyesal jika ini menjadi penantian terakhirnya."

Taehyung melihat Yoongi menyeka sudut matanya seperti untuk menghapus air mata lalu berjalan ke pintu keluar.

"Sekarang, Kim Taehyung!"

Taehyung menyeberang dan melangkah cepat.

"Min Yoongi," panggilnya pelan. "Min Yoongi!" Ia mencobanya lagi dan kali ini Yoongi menoleh dan terkejut. Taehyung mendekat dan berhenti saat tepat berada di depannya. "Min Yoongi, maafkan aku. Aku terlambat tujuh tahun."

- Bersambung (lagi) -

*First Love - Suga

Monkey BusinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang