29. TaeGi: Beri Tahu Aku

480 72 27
                                    

"Yoongi-ah!"

Yoongi menoleh saat mendengar teriakan namanya. Ternyata Jungkook, teman sejurusan sekaligus adik laki-laki pacar kakaknya.

"Aku memanggilmu dari tadi," ujar Jungkook sambil menetralkan nafasnya.

"Kenapa, Kook?"

"Sebentar, aku tarik nafas dulu. Hah hah...Namjoon Hyung diberi tahu Seokjin Hyung yang diberi tahu ibumu yang dihubungi ayahmu bahwa Beliau tidak bisa menjemput hari ini."

"Ha?"

Yoongi mengerutkan alis sebelum akhirnya mengerti maksud Jungkook.

"Oh. Oke."

"Kata Namjoon Hyung, Seokjin Hyung dan ibumu sudah menghubungimu berkali-kali tapi tidak bisa."

"Ya, HPku mati. Lupa dicas tadi pagi."

"Kalau begitu, ayo kuantar. Daripada naik bus." Jungkook melingkarkan lengan di bahu Yoongi lalu berjalan ke arah parkiran. Namun, baru beberapa meter, Yoongi langsung menghempaskan lengan Jungkook. "Kenapa?"

"Kook, jauh-jauh sedikit. Sana sana!" gumam Yoongi.

"Kenapa memangnya?"

"Tidak apa-apa. Sana duluan ke mobilmu. Nanti aku susul." Yoongi membuat gerakan mengusir Jungkook dengan tangannya. Jungkook menatapnya heran namun saat mengetahui penyebabnya, ia pun mengangguk paham.

Di tempatnya berdiri, Yoongi sedikit berdehem, mempersiapkan suaranya untuk menyapa seseorang yang berjalan ke arahnya. Yoongi tak melepaskan pandangannya dari sesosok pria yang mengenakan setelan jas abu-abu dengan kemeja putih di dalamnya. Pria tersebut melangkah ke arahnya dengan tangan kanan yang dimasukkan ke saku celananya.

"Selamat siang, Profesor Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat siang, Profesor Kim."

Yang disapa mengangkat wajahnya.

"Ah, Min Yoongi. Selamat siang. Sudah selesai kuliahnya hari ini saya kira."

"Sudah, Prof." Yoongi menjawab sambil tersenyum malu. Dari kejauhan, Jungkook terkikik geli memperhatikan reaksi Yoongi.

"Kalau begitu, saya masuk dulu ya. Hati-hati di jalan, Min Yoongi." Profesor Kim tersenyum singkat ke arah Yoongi lalu meneruskan langkahnya. Sementara Yoongi, hanya menghela nafas dan menghentak-hentakkan kakinya di tanah, merutuki kebodohannya.

"Setiap ketemu kenapa aku hanya bilang itu itu saja sih?"

---

Hari Selasa adalah hari kesukaan Yoongi. Sebab, setiap Hari Selasa ia mengikuti dua jam mata kuliah Profesor Kim, pujaan hatinya. Seperti biasanya setiap Selasa, Yoongi akan memilih pakaian terbaiknya dengan harapan Profesor Kim akan terpesona.

"Yang ini kelihatannya oke," gumamnya sambil mematut penampilannya di depan cermin. "Oke, beres!"

Yoongi meraih tas punggungnya lalu keluar dari kamar untuk sarapan. Tidak ada orang lain di rumah saat ini karena ibunya yang menjadi guru TK sudah berangkat bersama ayahnya yang juga harus tiba di kantor pagi-pagi. Sementara kakaknya, Min Seokjin, pasti sudah disibukkan dengan cafe-nya yang berjarak setengah jam dari kediaman mereka.

Monkey BusinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang