Selipan yang Diselipin

207 34 21
                                    

A/N:

Hello hello
Hello hello
Park_NisSaTycha90


*******

Pukul 14.45 siang

Kim Namgil tengah bersantai di kamarnya sambil bermain game ponsel yang Hoseok beritahukan padanya. Hal yang tak disangka-sangka akan ia nikmati.

"Aish! Mati lagi."

Pria tua tersebut meletakkan ponselnya di tempat tidur. Tampaknya ia perlu beristirahat sejenak sebelum memulai permainan itu lagi.

Baru saja ia memejamkan mata, nada dering ponselnya terdengar.

"Sekretaris Seo, ada apa?"

"Tuan, maaf mengganggu istirahat Anda. Baru saja rapat terhenti karena putri Tuan Park Jungjae menerobos masuk dan memaksa bertemu Tuan Muda."

"Kenapa memangnya?"

"Nona itu berteriak dan menuduh Tuan Jung Hoseok melukai wajah serta tangannya. Saya sempat melihat beberapa goresan di tangannya tetapi tidak membahayakan."

"Sudah kau cari tahu apa benar Hoseok melakukannya?"

"Saya masih menunggu pihak keamanan kampus memberi rekaman CCTV mereka, Tuan. Seharusnya sebentar lagi."

"Baik. Segera kabari aku hasilnya. Aku yakin ada alasannya."

"Baik, Tuan. Saya mengerti."

Kim Namgil menimbang-nimbang apakah ia sebaiknya menghubungi Hoseok dan bertanya langsung atau tidak.

"Mungkin tunggu dulu sampai jelas."

---

Pukul 15.50 sore

"Tuan, Anda sudah melihat rekaman CCTV dari pihak kampus? Sayang sekali tidak ada suaranya. Tapi dari rekaman itu, saya rasa Nona Park yang mencari gara-gara."

"Kurasa juga begitu. Hmm...di mana putraku sekarang?"

"Dalam perjalanan pulang, Tuan."

"Baiklah. Terima kasih."

Kim Namgil mendengar suara mobil memasuki pekarangan rumah dan tak berapa lama kemudian, Junmyeon membuka pintu dengan raut wajah jengkel.

"Kenapa pulang sendirian? Di mana Hoseok?"

"Masih di kampus mungkin. Aku akan menunggunya."

Ia memperhatikan Junmyeon yang berlalu dari hadapannya dan menuju kamar Hoseok di lantai dua.

"Awas dia kalau sampai memarahi Hoseok."

Ia hendak menuju ruang kerjanya kala layar ponselnya menampilkan nama Park Jungjae. Ia dapat membayangkan apa yang akan disampaikan oleh pria tersebut. Pasti seputar insiden yang dialami putrinya.

"Selamat sore, Tuan Park."

"Selamat sore, Tuan Kim. Maaf saya akan langsung menyampaikan maksud saya. Hari ini putri kesayangan saya terluka parah karena perbuatan pemuda yang menjadi teman dekat Junmyeon. Saya kecewa mengetahuinya, Tuan. Sebaiknya Anda melakukan sesuatu pada pemuda tersebut, Tuan. Dia tempramental sekali dan bisa membahayakan banyak orang."

Kim Namgil memutar bola matanya. Apa dia kira Hoseok rabies, batinnya.

"Saya ikut bersimpati mendengarnya, Tuan. Semoga putri Anda lekas sembuh. Namun, saya percaya Hoseok pasti memiliki alasan melakukannya. Dia tidak mungkin melakukannya begitu saja."

Monkey BusinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang