11. KookMin: Waktuku

268 45 2
                                    

Justin berlari mengejar Jimmy yang sudah duduk di atas motor. Ia sudah berniat menunggu Jimmy di depan kelasnya namun sayang seribu sayang, wali kelasnya memanggilnya ke ruang guru.

"Dek!" teriak Justin. Kesalahan besar karena semua adik kelas di depannya menoleh serempak. "Eh, sorry. Bukan kalian kok."

Ia mempercepat larinya dan berhasil sampai di depan Jimmy yang telah mengenakan helm.

"Dek, tunggu bentar. Tak ambegan sik (Aku narik nafas dulu)."

Justin menumpukan kedua tangan di pinggang dan berdiri sambil terengah-engah. Keringat di dahinya justru menambah kesan macho di mata Jimmy yang melongo.

"Dek, kamu mau les?"

"Nggak, Mas."

"Mau pulang?"

"Nggih (Iya)."

"Ikut aku bentar ya. Cuma ke warung depan bentar kok. Mau ya?"

Jimmy mengangguk lalu membuka helmnya dan berjalan bersisian dengan Justin.

Sesampainya di warung murah meriah kecintaan anak STM Pembangunan, Justin memesan minuman untuk mereka.

"Mau ngomongin apa, Mas?"

"Anu, Dek. Itu...apa namanya itu?"

"Lha nggak tahu aku, Mas."

"Sik, aku tak ngombe sik (Bentar, aku minum dulu)." Justin meminum setengah gelas es tehnya lalu melirik Jimmy yang menatapnya sambil meminum es teh.

"Ehm, Dek, kamu sepupunya Teddy ya?"

"Ko Tetet? Iya."

"Alhamdulillah," gumam Jungkook dalam hati.

"Mas Justin nggak tahu kalo kami sepupuan?"

"Nggak, Dek. Baru dikasih tahu Teddy tadi."

"Mbok ojo diceluk Teddy, Mas. Aku geli soale papiku ya asmane Teddy (Jangan dipanggil Teddy, Mas. Aku geli soalnya papiku namanya juga Teddy)."

"Wooo, ho'oh to?" Justin menggaruk kepalanya. "Dek, maaf ya nggak ngubungin kamu kemarin."

"Rapopo, Mas (Gapapa, Mas). Aku mikirnya Mas Justi mesti lagi sibuk."

"Kalo nanti aku ngubungin kamu lagi gapapa to, Dek?"

"Gapapa, Mas."

Drt drr drt

"Bentar ya, Mas." Jimmy mengeluarkan ponselnya dan menerima panggilan masuk dari Sang Mami.

"Halo, Mi?"

"Jim, mengko tulung mampir domar tuku susu cair putih sing sak liter papat. Isih ana duite ora? (Jim, nanti tolong mampir domar beli susu cair putih yang satu liter empat. Masih ada duitnya nggak?)"

"Oh ya. Tesih, Ma. Napa melih? (Masih, Ma. Apa lagi?)"

"Gak ana. Kuwi wae. Xiexie ya, Jim (Nggak ada. Itu aja. Makasih ya, Jim)."

"Nggih (Iya)."

Tut!

"Maaf ya, Mas. Aku tak pulang duluan ya. Mami titip beli susu."

"Oh ya, gapapa. Bentar ya, tak bayar dulu."

Setelah membayar, Justin dan Jimmy kembali memasuki tempat parkir yang sudah lebih sepi.

"Hati-hati ya, Dek."

"Iya. Nuwun nggih, Mas (Makasih ya, Mas)."

Justin tersenyum.

Monkey BusinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang