konoha love❤️

Konoha love ❤️ (36)

- H A P P Y R E A D I N G -

Beberapa hari kemudian shikadai di panggil ke kantor hokage untuk mendapatkan misi rahasia.

"Shikadai kau bertanggung jawab untuk memimpin Tim mu pergi menuju sunagakure." Ujar Naruto.

"Ha'i!"

"Ini Penjelasan tentang misi yang akan kalian lakukan.." Naruto memberikan gulungan berisi penjelasan misi mereka.

"Kugutsu yang dibawa Urashiki?" Tanya shikadai setelah membaca isi gulungan tersebut.

"Ya, kugutsu yang pernah kau lawan dulu di salah satu tempat."

"Ha'i."

"Tim 10 juga disana akan di jadikan satu dengan tim shinki."

"Ha'i. em--apa kak kiyomi ikut?" Tanya shikadai ragu.

"Seperti nya tidak, dia tak memberikan ku kabar."

"Baik, kalau begitu saya permisi."

Shikadai meninggalkan ruangan hokage tersebut, dan detik berikutnya kiyomi sudah duduk di atas meja hokage. "Bisa jangan membuat ku terkejut kiyomi!" Sentak Shikamaru.

"Hehe, maaf."

"Kenapa kau kesini?" Tanya Naruto. Ia sudah mulai terbiasa dengan datang nya kiyomi yang datang tiba-tiba.

"Tim 10 akan ke desa suna?"

"Ya."

"Dia akan bertemu dengan musuh yang di lawan tim 7 beberapa waktu lalu."

"Lalu?"

"Mereka harus berhati-hati, aku tak ingin mereka juga mengalami luka yang sama dengan tim 7."

"Baiklah, terimakasih atas peringatan mu."

"Tentu saja."

"Eh kau beneran tak mau ikut mereka?"

"Tidak, menurut yang kulihat luka mereka tidak akan separah tim 7."

"Kenapa kau tadi memperingati kami?"

"Hanya memperingati saja, khusus untuk Shinki. Dia Shinobi yang kuat dan kemungkinan besar dia juga yang akan mendapatkan luka paling parah."

"Baiklah.."

***

Kiyomi berjalan menuju patung hokage, ah bukan berjalan melainkan melompat. Melewati atap-atap bangunan Konoha.

Sampai disana ia langsung merebahkan tubuhnya, menikmati angin yang bertiup lembut mengenai anak rambutnya.

"Apa memang kak Naruto akan tiada nanti nya?" Monolog kiyomi.

Sungguh ia takut kakak bodoh nya itu terluka atau bahkan merenggang nyawa saat melawan musuh yang kuat.

"Apa Boruto bisa membantu kak Naruto dalam pertarungan besar itu?" Monolog kiyomi lagi.

Kiyomi mengusap wajah nya kasar, banyak sekali rasa khawatir yang tinggal di dalam pikiran nya. 'takut' itu adalah kata yang dari tadi membuat nya berpikir keras.