Proses Kreatif Penulisan Eyenomaly

431 58 12
                                    

Eyenomaly adalah perwujudan sejati dari ide yang digarap dengan kilat. Bayangkan, kurang dari enam jam sebelum batas akhir lomba novel bertema romansa, Shirei memutuskan ikut mendaftar. Jreng jreeeng!

Premis memang sudah ada sejak lama, tetapi pengembangannya masih ngambang. Soalnya antre dengan cerita lain. Maklum, Shirei cuma mampu jalan satu cerita dalam satu waktu. Enggak kuat bagi waktunya. Hiks.

Yup! Hanya punya modal, "Cewek yang enggak sadar dia buta warna parsial, tetapi bercita-cita lulus cumlaude DKV dan digebet dua cowok genius di kelasnya."

Ngambang abiiis!

Hingga akhirnya, karena mepet banget sama tenggat, lempar premis ke grup nulis NPC2301. Shirei dibantuin cari judul, dibikinin sampul, bahkan nama-nama pemerannya langsung nyomot nama asli anak-anak NPC. Kampusnya karena enggak sempet riset aneh-aneh, jadi pakai almamater Shirei, Binus. Sifatnya pun dikembangin dari yang ada. Ahahaha ....

Sayang tidak berjodoh alias kalah. Namun, Shirei akhirnya revisi habis-habisan dan diunggah di Wattpad dengan kualitas jauh lebih baik.

Karakter dibuat lebih matang, tambal plot hole akibat terburu-buru, konflik juga diperuncing biar lebih sip.

Akibatnya, di Wattpad, sambutannya cukup meriah. Masyaallah, Shirei seneng banget. Biar dadakan, sekarang sudah bisa menjadi karya yang nyaman untuk dibaca dan bisa meraih hati pembaca.

Tiba-tiba, terdengar kabar Noura mengadakan kontes Campus Couple. Nama kampusnya Pinus. Eh? Mirip Binus! Pas lihat denah kampus ..., eh ... sama-sama punya taman di belakang fakultas. Wow wow wow ..., apakah ini jodoh?

Langsung cuuus ikooot!

Tentu saja ada revisi (lagi) sana sini, dooong. Shirei enggak bisa membiarkan naskah yang sama dikirim ulang. Harus upgrade!

Maka dari Monokrom berubahlah menjadi Eyenomaly.

Karena ada syarat jumlah kata minimal pas lomba pertama, lima bab Monokrom diubah jadi tiga bab Eyenomaly. Kebayang gimana Shirei ngegeser itu bab? Haha ....

Lalu, saat pengumuman Top 20, sempet bengong. Secara aku dan Ray sama-sama lolos. Masyaallah tabarakallahu. Akhirnya, teman-teman di grup NPC2301 turun tangan semua bantu promo sana sini. Qadarullah masuk Top Five dari vote pembaca.

Akhirnya, bisa ngerasain terbit di Noura. Yaaaay!

Kenapa, sih, ambil tema buta warna parsial? Kok Netta bisa tetap nekat masuk DKV? Kok enggak nyadar dia buta warna?

Banyak pertanyaan sejenis itu saat Eyenomaly mulai tayang. Uhuk ..., gimana, ya? Sebenernya karena Shirei ngalamin hal yang sama. Hehehe

Premis dasarnya diambil dari usaha Shirei masuk jurusan DKV universitas negeri. Akan tetapi, Allah tahu yang terbaik. Meski Shirei udah memalsukan surat keterangan buta warna, Shirei enggak lolos tes. Wahaha (atau mungkin pas tes itu ketahuan Shirei malsuin surat. Allahualam).

Yang jelas, Shirei bersyukur enggak lolos. Karena ternyata oh ternyata, DKV itu berat buanget. Apalagi kalau buta warna. Haduh!

Banyak sekali tugas yang mewajibkan mahasiswanya mengerti tentang perbedaan warna meski hanya sedikit. Karena itu, ada syarat tidak boleh buta warna dalam Jurusan DKV Fakultas Seni Rupa.

Shirei dipertemukan dengan jurusan lain, yakni Matematika dan Teknik Informatika, yang ternyata membawa banyak hal menyenangkan. Sungguh tidak terduga sama sekali. Kalau di DKV, nasibnya mungkin akan penuh kekhawatiran kayak Netta. Malah bisa stres berat. Soalnya, kehidupa kampusnnya akan jomplang. Netta itu berbakat, Shirei enggak kreatif soal art. Hehe ....

Udah 17 tahun kok enggak ngeh kalau buta warna?

Karena memang bukan kayak bayangan orang-orang yang dunia jadi hitam-putih. Buta warna parsial, khususnya merah-hijau, itu memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Dari yang benar-benar nyaru antarwarna, ada yang kayak Shirei di mana hanya saturasinya yang tampak kecokelatan.

Lalu, apa, sih, yang bikin Eyenomaly berbeda dari cerita Shirei yang lain?

Menurut testimonial yang sudah membaca, Eyenomaly itu gemes-gemes lucu! Hihi .... Romantisnya manis, lucu, dan enggak ngebosenin.

Dua karakter yang bertolak belakang, bikin orang bingung harus memihak sama siapa. Ray yang ngocol, ceria, sekaligus amat sangat peka. Aru yang kayak kulkas, tetapi perhatian dengan caranya. Netta malah galau sendiri sama tugas nirmana datar. Ahaha ....

Bagi Shirei yang selalu main di wilayah slice of life, kisah perjuangan Netta untuk meneruskan mimpi almarhumah ibunya adalah sebuah tema yang sangat layak untuk dinikmati. Dibumbui kisah cinta yang unik dan bisa bikin ketawa-ketiwi.

Ray itu mudah untuk diceritakan. Sikapnya yang happy go round bener-bener bikin cerita hidup. Kontras banget sama Aru yang irit ngomong dan nyebelin. Mereka bener-bener jadi pasangan sahabat yang kompak dan koplak sekaligus.

Sementara protagonis utama kita agak suka panik enggak jelas. Wajar, sih. Siapa suruh malsuin surat keterangan dokter?! Haha .... Hidupnya penuh dilema hingga dia sendiri bingung mau ngaku atau enggak tentang buta warna yang dia idap kepada dua sahabatnya.

Paling seru pas tokoh antagonis keluar. Novel tanpa antagonis pastinya enggak asyik, ya? Ale yang super tampan, cowok blasteran yang langsung merusuh dengan epic-nya. Dia memperalat hati Netta yang lembut dan baik serta paling enggak bisa bilang "tidak". Cowok yang mampu membuat Ray dan Aru yang semula sering berantem, jadi bisa seia sekata. LOL. Sayangnya, Ale-Ale punya backing kuat di kampus. Aduh, ini sih repot!

Shirei mikir banget gimana, ya, cara yang paling asyik untuk membuat ketiganya gelut? Apakah pake gulat ala WWF? Ataukah pertarungan pukulan menerjang naga ala kungfu Cina? Atau kayak boxing ala Amerika?

Pokoknya, Eyenomaly adalah karya buat kamu yang mencari cerita segar dan menghibur di kala penat. Karakter-karakternya kuat dan saling nyambung satu sama lain.

Jangan lupa dibaca, ya!

Shireishou

[CAMPUS COUPLE] Shireishou - EyenomalyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang