Si dingin

100 26 20
                                    

Votecoment.








'****'

Aksa datang ke sekolah tidak untuk masuk ke kelas,melainkan istirahat di UKS. Banyak anak PMR perempuan yang berebut ingin mengobati Aksa. Namun cowok itu tidak membiarkan satu pun orang untuk menyentuhnya. Ia tidak butuh obat. Ia hanya ingin istirahat.

"Permisi k-kak,"ucap seorang gadis yang diyakini adalah adik kelasnya.

Aksa menghela napasnya sedikit kasar. Sepertinya pilihannya untuk beristirahat di UKS itu salah. Dari tadi ia tidak diberi kesempatan untuk sekedar memejamkan matanya. Ada saja yang datang mengganggunya.

Aksa menoleh ke arah seorang gadis yang tengah gugup sekarang,karena ditatap datar oleh mata elang milik Aksa.

"Hm?"

"M-mm, i-ni k-kak buat s-arapan,"ucap gadis itu gugup seraya menyodorkan sebuah kotak makan kepada Aksa.

Awalnya Aksa mengernyit bingung lalu mengambil alih kotak makan itu dari tangan gadis yang tak lain adalah adik kelasnya.

"Gak usah gugup."cetus Aksa.

"E-eh i-ya kak. Kalau gitu cepet sembuh ya,saya permisi."pamitnya.

"Tunggu."cegah Aksa.

"Nama kamu siapa?"tanya Aksa.

Malu-malu gadis itu menatap wajah Aksa. Kesan pertama saat menatap wajah tampan itu adalah aura dingin yang sangat kentara terpancar dari wajahnya.

"K-rystal kak."jawabnya.

Deg.

Aksa terdiam. Saat mendengar namanya membuat darah Aksa seketika berdesir. Mata yang awalnya menatap dingin kini sorot matanya berubah hangat. Seolah-olah gadis dihadapannya saat ini adalah adiknya yang sangat Aksa rindukan.

"Makasih Ital,"ucap Aksa lembut seraya tersenyum manis.

Gadis bernama Krystal itu tertegun melihatnya. Kata orang-orang Aksa itu dingin, sangat dingin. Tapi sekarang laki-laki itu malah tersenyum untuknya? Iya cuma senyum,tapi langsung bikin anak orang mau pingsan ditempat.

"Nama kamu mirip sama nama adik saya."jelas Aksa agar adik kelasnya itu tidak salah paham dengan senyumannya.

Pantes senyum,jadi gara-gara nama gue mirip sama nama adeknya? Kirain apaan.

"Ah-iya kak. Kalau gitu saya permisi ya kak."ucap Krystal.

Aksa mengangguk. Saat adik kelasnya pergi,Aksa kembali merubah wajahnya menjadi dingin kembali. Bunglon emang.

Aksa menggulirkan bola matanya ke arah kotak makan yang sekarang berada di tangannya. Ia pun membuka tutup kotak makannya,di dalamnya berisi dua potong roti isi coklat. Ketika Aksa hendak menyuapkan sepotong roti ke dalam mulutnya,tiba-tiba hp nya berdering.

Drrrt... Drrrt... Drrrt...

Aksa membuang napasnya kasar. Ada apa dengan orang-orang hari ini? Apa tidak bisa membiarkan dirinya tenang sebentar saja?

"Halo."

'Halo Sa,ini gue Dandi. Gue mau ambil mobil,tadi gue ke wamil gak ada,jadi gue ke sekolah lo.'

"Dimana?"

'Di gerbang sekolah.'

"Tunggu di belakang sekolah. Gue kesana."

Aksa langsung menutup teleponnya secara sepihak. Ia bergegas keluar dari UKS untuk memberikan kunci mobilnya pada Dandi. Terpaksa Aksa harus melompati tembok sekolah,karena kalau lewat gerbang, ia bisa keciduk pak Iman nantinya.

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang