- Vote nya jangan lupa kaka.
-
-
-
-
-Sesuai rencana,pagi ini Irene pergi ke SMA Barata untuk bertemu dengan kepala sekolah disana. Ia pergi bersama adik laknatnya,Altar.
Begitu sampai di area parkir SMA Barata,Irene langsung turun dari motor retro milik Al. Banyak pasang mata yang melirik ke arahnya. Jujur,Irene selalu risih setiap ada orang yang menatapnya. Mau marah,gak punya hak. Itu kan mata mereka,terserah mereka mau liat apapun.
"Kak lo bisa ke ruang kepsek sendiri?"tanya Al.
"Bisa,tapi ruang kepsek nya dimana?gue kan gak tahu."jawab Irene sedikit mengerucutkan bibirnya.
"Dari koridor sini lurus aja nanti mentok belok kanan nah disitu—"
"Ruang kepseknya?"potong Irene.
"Bukan. Ruang mayat."ucap Al ngasal.
Spontan Irene memukul lengan kekar Al. "Yang bener! gue tiup jadi babi lu!"desis Irene.
Bukannya takut,Al malah memberi cengiran bodohnya. "Mau dong di tiup jadi babi."
Irene langsung memberi tatapan tajamnya yang sontak membuat nyali Al langsung menciut.
"Gak usah salty. Dari koridor sini lo lurus aja mentok belok kanan,ruang kepseknya ada di samping ruang guru."jelas Al.
Irene mengangguk mengerti. "Oke kalau gitu,gue ke kelas duluan ya. Selamat bersenang-senang sayang,"ucap Al seraya memberi kecupan singkat di pipi kanan Irene.
"ALTAR GUE TIUP JUGA LO!"pekik Irene kesal. Sedangkan Al langsung berlari sambil tertawa puas.
Irene mengatur napasnya perlahan. Ini hari pertamanya datang ke sekolah baru, jadi Irene harus jaga image dan tetap stay cool.
Setelah itu barulah Irene mulai melangkahkan kakinya menuju ke ruang kepsek yang sudah di arahkan oleh Al tadi.
Paras cantik yang dimiliki oleh Irene mampu memikat perhatian orang-orang yang berlalu-lalang di koridor. Namun Irene tidak perduli dengan tatapan para murid itu. Ia tetap fokus menatap ke depan,tidak ada senyuman. Hanya wajah datar yang terkesan cuek tercetak di wajah cantiknya.
Itu siapa? Cantik banget woi!
Glowing simmering splendid anjir!
Masih pagi udah di kasih cuci mata aja.
Nikmat tuhan manakah yang engkau dustakan?
Hei crush! rawr!
Pagi pagi udah ada pencuri aja,iya pencuri hati!
Desas desus dari kaum Adam terdengar sampai ke telinga Irene. Tapi Irene tampak biasa saja. Ya—karena dia sudah biasa di situasi seperti ini. Resiko orang cantik.
Saat Irene menemukan letak ruang kepsek,ia pun segera mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam.
"Irene Keana, betul?"sambut seorang pria yang diyakini adalah kepala sekolahnya.
Irene mengangguk sambil tersenyum sopan. "Iya pak,"
"Silahkan duduk."kepala sekolahnya mempersilahkan Irene untuk duduk di kursi yang ada di ruangan.
"Wah...saya tidak tahu kalau pak Rigel mempunyai putri cantik seperti kamu."puji Pak kepsek.
Irene tersenyum canggung membalasnya.
"Oh ya,perkenalkan nama saya Herdy,saya kepala sekolah disini sekaligus teman bisnis papa kamu."ucap pak Herdy.
"Jadi kamu mau ambil jurusan apa?"tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Teen Fiction(On going) Aksa Gracio. Laki-laki yang dijuluki sebagai 'kulkas berjalan' karena sifatnya yang terkesan sangat dingin dan misterius. Selain itu,ia juga irit bicara. Tapi jangan salah,sekalinya bicara,damage nya bukan main. Bahkan sampai teman-tema...