Camer

113 24 12
                                    

Vote gratis jebal~

























Terlihat Aksa sedang bersandar di samping mobilnya sembari menunggu Irene keluar dari rumahnya. Tidak lama kemudian,sesosok gadis cantik tengah berjalan ke depan pagar rumahnya. Dalam sekejap Aksa terbius akan pesona yang gadis itu pancarkan.

Malam ini Irene tampak sangat cantik dengan balutan dress hitam panjang yang memperlihatkan kedua bahu mulusnya. Rambut hitam legamnya yang tergerai membuat kesan cantiknya semakin bertambah berkali-kali lipat,hingga Aksa tidak berkedip melihatnya.

 Rambut hitam legamnya yang tergerai membuat kesan cantiknya semakin bertambah berkali-kali lipat,hingga Aksa tidak berkedip melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cantik."gumam Aksa tanpa sadar.

"Sa?udah lama?"tanya Irene yang langsung membuyarkan fokus Aksa.

"Baru sampe."jawab Aksa. Cowok itu langsung membukakan pintu mobil untuk Irene. Setelah itu Aksa menyusul masuk ke dalam mobilnya.

Di dalam mobil,Irene tampak gugup sampai ia tidak menyadari kalau Aksa sedang memasangkan seatbelt untuknya.

"Sa,nanti disana kata Al banyak tamu penting ya? Terus semua keluarga kamu juga dateng?"tanya Irene yang langsung membuat Aksa menoleh ke arah gadis itu.

"Iya."jawab Aksa singkat.

Aksa dapat melihat gurat cemas dari mimik wajah Irene. Sepertinya gadis itu tengah gugup.

"Gak usah gugup,kamu cukup pegang tangan saya dan rasa gugup kamu bakal hilang."kata Aksa.

"Masa?"

Aksa mengangguk yakin. Lalu mengulurkan sebelah tangannya pada Irene. "Mau coba?"tawarnya.

Tanpa ragu Irene langsung menerima uluran tangan Aksa dan menautkan jari-jari mungilnya di sela-sela jari cowok itu. Kesan pertama yang Irene rasakan adalah,Nyaman.

"Gimana?"tanya Aksa.

Irene melirik lalu tersenyum teduh. "Worth it."ucapnya.

Aksa mengangguk. Setelahnya ia mulai menyalakan mesin mobilnya.Sebelah tangan kanannya ia gunakan untuk memegang stir mobil dan tangan kirinya menggenggam tangan Irene.

Mobil BMW silver milik Aksa melaju meninggalkan area rumah Irene.Selama perjalanan tidak ada obrolan sama sekali,tetapi tangan keduanya masih saling menggenggam satu sama lain.

Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumah Aksa. Cowok itu keluar dari mobilnya terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Irene.

Irene terpukau melihat bangunan megah di depannya. Aksa benar-benar seorang anak sultan. Aksa dan Irene berjalan beriringan masuk ke dalam mansion, mereka berdua terlihat seperti pasangan yang sangat serasi.

Mereka berdua pun telah sampai di area belakang rumah Aksa yang dimana acara ulang tahunnya dilaksanakan.

"Ternyata bener,banyak orang-orang penting."gumam Irene saat melihat orang-orang yang berpakaian formal sedang berlalu lalang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang