chapter 16

15 2 19
                                    

Di pagi buta ini ke empat wanita berparas cantik nan manis namun tampak bringas di luar kini sedang berkumpul melihat tv sambil nyemil makanan ringan.

"gue mau ketemu sama man soo." ujar lily yang dihadiahi tatapan bingung oleh ketiga temannya seakan bertanya "ngapain?"

"kepo." jawab lily seakan meledek. dan akhirnya ia mendapatkan 3 bantal yang mendarat di mukanya sekaligus.

"bangsat!" cibir lily meninggalkan ketiga temannya untuk ganti baju.

"gua pergi dulu." pamit lily.

"eh gue titip makanan dung sama minuman." ujar lia

"apa?"

"serah."

"dasar cewek."

"lo juga cewek nyet."

"li jigi ciwik nyit."

"enyalah lo."

"inyilih li."

melihat lily terus mengikuti kata katanya, lia mendapatkan ide untuk mengerjainya.

"gue buluk."

"nah nyadar lo akhirnya."

ucap lily yang membuat tawa pecah.

"BWAHAHAHAA MAMPOSSS." ujar tsura

"SUKURIN."


skip


saat sudah sampai di perusaahan man soo, ia tidak langsung ke ruangan man soo tetapi di cafetarianya terlebih dahulu. ia memakan sandwich dan kopi disana.

kenapa ia datang kemari?

jawabannya gampang.

ia ingin tau alasan kenapa ia harus membunuh 7 cowok di sekolahannya.

ia segera ke ruangan laki laki itu. namun ia dihadiahi sebuah percakapan yang cukup membuatnya menjadi patung disana.

"dek apa yang lo lakuin itu gak bener."  ujar laki laki yang tengah berdebat dengan soo man.

lily tertarik dengan perbincangan itu, sehingga ia mengupingnya. ia melihat wajah mereka dengan diam diam. ia yakin bahwa itu kakak kandungnya man soo. karena wajahnya mirip.

"gue mau bales dendam kak. kakak gak tau seberapa sakit kehilangan putri satu satunya." ujar man soo.

"gu tau lo sakit hati, tapi bukan gini caranya. lo nyuruh cewek yang notabelnya mafia. dan lo tau mereka beda dari mafia lainnya. lo gak takut kalau mereka tau yang sebenernya dan malah bunuh lo? lo ak mirik gimana perasaan laila di atas sana?!"

lily terkejut dengan ucapan yang terakhir. laila?

ia ingin sekali berfikiran positif tapi tidak bisa.

"apakah lailaku?" gunam lily.

"kalau lo mau balas dendam gak gini caranya. gue gak mau lihat adik gue jadi papa yang penyecut. lo ingetkan kalimat terakhir laila, pesan pesannya, dan surat suratnya. gue harap lo inget."

laki laki yang tadi tengah marah dengan man soo pun meninggalkan ruangnya. melihat itu lily bersembunyi. untunglah dia tidak terlihat.

mulai dari itu lily penasaran. siapa laila? apa hubungannya dengan ini semua? apakah orang yang aku kenal dulu?

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang