chapter 15

6 2 9
                                    

Ryung soe jun

Pria yang memiliki darah campuran china dan korea. Seorang laki laki yang terkenal sangat polos.

Angin berhembus kencang hingga menerpa rambut lurusnya.

Rooftop adalah tempat brdirinya sekarang. Sambil memandangi orang orang berolahraga di lapangan sepak bola ia melihat sosok perempuan kurus tapi tak begitu kurus, dengan rambut panjang terurai. Ia memakai baju olahraga.

Saat guru mereka sedang menjelaskan tentang permainan sepak bola, wanita itu terganggu dengan rambutnya yang panjang. Ia mengambil kuncir dan menguncir rambutnya ponytail.

"cantik..." ujar Ryung. "ah ada apa dnganku," ujarnya sambil berbalik badan menuju kelas. Sialnya ia dikagetkan dengan seseorang yang disampingnya.

"lihat siapa?" ujarnya "hoho kau suka dengan Lia? Kau suka dengannya?" ujarnya lagi.

Yap, wanita yang ditatap Ryung di lapangan adalah Lia, Park Lia.

"siapa yang suka?" ujar Ryung

"hey tak usah mengelak, lihat telingamu yang memerah, bwahahaha."

"lo itu ada masalah apa sih??" ujar Ryung

Namun wanita itu malah menatap kembali lapangan sepak bola.

"lo gak ikut pelajaran?" ujar wanita itu.

"buta lo?! Kalau gue ikut ya gak disini Lee Lily!" ujar Ryung

"gak usah bentak bisa gak?" ujar Lily yang masis menatap lapangan.

"lo sendiri?" tanya Ryung dengan posisi sama namun tangannya dimasukan ke dalam saku celananya

Eh yang ditanya malah pergi gitu aja.

"dasar cewek!" dengus kesalnya

"gue gak tuli ya!" ucap Lily sambil membanting pintu rooftop dengan kencang.

Skip

Yi Tsura sedang berjalan menuju kelasnya untuk ngadem. Saat membuka pintu

"WOY KALAU GANTI BAJU BILANG NAPA!" teriak Tsura dan langsung menutup pintu kelasnya

"yang seharusnya marah itu gue buka lo! Yang nyuruh masuk siapa?" ujar Chin Mwa langsung balik badan.

"gue pikir gak ada orang." Ucap Tsura dibalik pintu.

"dah masuk, dah ganti baju," ucap Chin Mwa.

Tsura pun masuk sambil ngambil remot ac dan mengubah hingga 18 derajat.

"lu mau pilek?" ujar Chin Mwa merebut remot acnya dan mengubah hingga 24 derajat

"gak usah cari masalah ya!" Tsura berusaha mengambil remot acnya tapi tak bisa karena Chin Mwa menaikan tangannya hingga Tsura tak bisa meraihnya. Akhirnya dia nyerah.

"balikin gak?"

"gak!"

"balikin!"

"gak!"

"BALIKIN BANGSAT GAK USAH SOK IKUT CAMPUR HIDUP GUE!" teriak Tsura yang menggema di ruangannya.

Chin Mwa mendekatkan wajahnya sambil menurunkan tangan yang menggegam remot ac.

"kalau gue bilang enggak ya enggak," bisik Chin Mwa tepat di telinga kanan Tsura.

"BANGS~~

Chin Mwa mencium bibir Tsura dengan lembut. Mata Tsura hampir keluar dari tempatnya. Bagaimana tidak, first kissnya sudah diambil orang yang dia benci.

"oh maaf mengganggu," pamit seorang wanita dan menutup pintu dengan lembut.

"maaf dan makasih." Ucapan Chin Mwa sangat ambigu membuat Tsura ingin menonjok

"maksud lu apa?" uajr Tsura sambil meregkan pergelangan tangannya "lama gak nonjok," Tsura hampir melayangkan tangannya namun,

"maaf maaf, tadi itu mantanku," ucapnya memalingakn wajahnya sembari menutupi wajahnya untuk mehnindari tonjokan Tsura.

Tsura mengurungkan niatnya. Melihat itu Chin Mwa mengembalikan posisnya.

BUGGGHHHHH

1 bogeman dari Tsura membuat Chin Mwa tersungkur

"EMANG KENAPA KALAU ITU MANTAN LU? APA HUBUNGANNYA SAMA GUA, ANJING!!" teriak Tsura menjambak rambut Chin Mwa hingga sang empu kesakitan.

BRAK

"ada apa ini?" ujar jehyun

"ya jalang ngapain lo jambak Chin Mwa?!" ujar Duck

"apha!!" teriak Chin Mwa.

Bugh

Min Jun menendang tangan agar tidak menjambak Chin Mwa.

"apa yang kalian lakukan?" ujar Kim Tata di depan pintu bersama 2 teman temannya.

Mereka berjalan menuju Tsura.

BRAKKK

Lily menghancurkan sesuatu dengan kursi. "apakah kalain terlalu pintar atau bodoh?"

Semua orang tertuju dengan apa yang dihancurkannya. CCTV, mereka lupa akan benda kecil itu.

Lily dan Tata berhadapan saling memandang. Mata Tata tertuju pada tangan Tsura yang merah karena tendangan Min Jun. Sedangkan Lily memandang bibir Chin Mwa. Terdapat sesuatau seperti lipstik. Ia kembali melihat Tsura, ia tersadar apa yang terjadi.

"siapa yang kau sebut jalang?" tanya Lily kepada Duck.

"a a anu... itu.." gugup Duck

"jaga mulutmu sebelum aku jahit!" ketus Lily.

"kenapa? Emang dia jalang kan?" ucap jehyun

"jika tak tau apa apa lebih baik diam." Dingin Lily. "kau tak tau bahwa temanmu yang kau anggap seperti keluargamu sendiri tadi melakukan kiss? Sekarang kau menyalahkan dia jalang?"

Jehyun menahan amarahnya, terlihat sekali raut wajahnya yang datar.

"kau marah padaku? Marahlah pada temanmu!" ujar Lily.

Bugh

Pukulan mendarat di bibir Lily.

"pengecut!" desis Lily yang membuat jehyun berpikiran kosong, ia teringat dengan gadis yang ia cintai waktu kecil.

Bugh




tbc

thanks untuk yang baca dan vote cerita ini.

maaf kalau lama publis, soalnya saya masih pelajar yang banyak tugas:)

sekian curhatan saya wasalamualaikum

jaga kesehatan ya----pika

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang