chapter 4

16 3 2
                                    


Hembusan angin menerpa jas yang digunakan Kim tata dari pundaknya, dan sekarang jas itu menutupi pandangan seorang laki laki. Sontak Kim tata melihat itu ke belakang ke arah jas itu pergi. Ia terkejut setelah melihat jasnya berada di tangan seorang laki laki yang memandangnya penuh dengan kebencian. Laki laki itu mendekati ke arahnya, namun dia ingin meninggalkan tempat itu segera, alhasil laki laki itu memegang lengannya. “sudah lama kita gak ketemu. Kenapa kaamu tiba tiba muncul? Apakah kamu takut dosa? Itu alasan kamu menghindariku.” Ujar seorang pria. “aku menghindarimu bukan karena aku takut, tapi aku sudah berjanji kepada seseorang,” ucap kim tata yang mulai berdiri dihadapan laki laki tersebut. “sejak kapan kamu menghargai janji hah?!” bentak laki laki itu. “ternyata selama ini yang kau puji itu ck! Dasar wanita munafik!” laki laki itu terus mencaci maki Kim Tata, namun dia hanya tetap diam walaupun hatinya terluka. Laki laki itu membuang jas yang ia pegang ke wajah Kim tata saat ia hendak pergi. “kau tak tau apa yang sebenarnya terjadi,” ucap lirih Kim tata.
Flashback on
2015 saat kim Tata usia 17 tahun
”hai! Apakah kamu menungguku lama” ucap seorang pria sambil mencubit pipi Kim tata. “aweee… sakit lah…” ucap kim tata merajuk. “mian…” ucap laki laki itu sambil mengacak ngacak rambut pendek Kim tata. “sejak kapan kau mengatakan itu duck bebek kuuuu” ucap kim Tata sambil menyubit kedua pipi Duck sang pujan hatinya. “agr… hentikan… aku tambah cubby nih,” ucap Duck sambil memajukan bibirnya. “berhentilah bertingkah seperti itu. Kau tau itu tidak imut.” Ucap Kim tata disertai wajah mengejek Duck. “jelek jelek gini kamu juga suka,” ucap Duck dengan datar memandang daftar makanan. “kamu mau pesan apa?” ujar kim Tata yang kepo melihat Duck menatap dengan teliti daftar menu namun dia tak menjawab, mungkin marah. Melihat itu Kim Tata segera mengambil daftar menu yang sedang dipandangi oleh pacaarnya. “apakah daftar menu itu lebih cantik daripada kekasihmu  yang ada di depanmu ini?” Kim tata mulai kesal dengan Duck. “kalau iya kenapa?” jawaban Duck merubah suasana hati kim tata. “ohhh jadi gitu ya… okey besok nggak hubungin aku lagi, okey.” Ucap kim Tata yang menunggu respon Duck. “oke gak papa… nanti juga nelfon atau gak kerumah dengan alasan mau ketemu dengan kakak gue yang katanya gantengnya ngelewati pacarnya sendiri. Padahal seharusnya pacarnya tuh dipuji bukan dijelekin, walaupun punya wajah pas pasan.” Jawaban itu membuat Kim tata berdiri, bukan untuk pergi namun untuk memeluk Duck dari belakang. “iya dehhh maafin aku ya…” ucapan terakhir mereka saat di cafe itu karena mereka memilih berjalan jalan.
Dan, sampailah di sebuah Taman
“emm… Tata, apakah kamu mau berjanji kepadaku?” ucap Duck yang tengah tidur di lutut Kim tata yang menikmati Ice cream kesukaannya. “huum…” jawab kim tata. “berjanjilah jangan meninggalkan aku. Aku tak bisa jika kau meninggalkanku sendiri bersama kakakku yang nggak suka saus tomat itu. kau tau sangat benci dengan bibiku yang cerewet itu. Dan kau tau aku sangat benci dengan ayahku, setiap pulang pasti bau alkohol,” ujar Duck yang meyakinkan Kim Tata. “aku mau ngomong. Pertama, aku akan tetap berada di sampingmu. Kedua, tentang tentang kakakmu. Biarpun dia gak suka sama saus tomat dia juga kakakmu yang selalu ngelindungi saat kamu dimarahin papahmu kan? Yang terakhir tentang ayahmu. Dia juga yang telah membesarkanmu, dia seperti itu mungkin capek atau ad masalah di kantornya. Jadi jangan negative thinking dulu, oh iya bibimu juga, diakan yang ngebantuin kamu ngerjain pr ketika kakakmu pergi kerja, jadi kamu jangan memandang yang negatifnya, coba pikirkan bagaimana hidupmu tanpa mereka.” ujar kim Tata. “tapi…” “nggak ada tapi tapian!” ujar Duck terpotong.
Flashback off
Setelah kejadian di atap sekolahan, wajah Kim Tata menjadi dingin. Itu membuat Lee Lily khawatir “kau kenapa?” namun tak dijawab oleh Kim Tata.
Mereka terdiam, entah mengapa suasana menjadi dingin, sunyi. Namun suasana kini berubah,
Bruk!
Terdengar jelas suara seorang laki laki cupu yang jatuh, seluruh mata penghuni kelas tertuju kepada mereka, “sudah aku katakan jangan kau nagih PR ku lagi!” ucap seorang pemuda tampan namun terlihat kasar dan garang. “tapi aku akan dimarahi guru jika ada seorang tidak mengumpukan PR ini,” ujar pria cupu itu. Pemuda tampan itu menarik kerah baju laki laki cupu itu. Namun jas yang ia gunakan ditarik kuat oleh seorang perempuan yang tak lain Yi Tsura hingga terjatuh. “owhh sakit ya,” Yi Tsura memandang remeh pemuda itu. Ia melihat papan namanya “Chin Mwa?” melihat itu Chin Mwa berdiri di hadapan Yi Tsura “gak usah ikut campur.” Ucap dingin Chin Mwa. “aku cuma bilang dia itu pacarku dan lo ngejotos dia gitu?!” mendengar perkataan Yi Tsura, Lee Lily dan kawan kawan terkejut. Mata mereka melotot dan mulutnya agak terbuka. Mereka saling pandang satu sama lain. Sedangkan laki laki cupu itu hanya tersenyum. Chin Mwa segera meninggalkan mereka berdua di depan sedangkan ia ke tempat duduknya untuk duduk. Lia park beserta kawan kawannya masih melihat Yi Tsura. “apaan sih lihat lihat?” ujar Yi Tsura yang menarik tempat duduk di sebelah Lia Park karena masih kosong. “lo beneran jadian sama itu?” ujar Lia Park. “iya enggak lah,” jawab Yi Tsura. “lha terus tadi itu?” Tanya Lia Park. “boongan.” Jawab enteng Yi Tsura. “udah ikut campur masalah orang, boongan, rajel, hidup juga.” Sindir Chin Mwa. “SYAITONNN…” ujar Yi Tsura dengan menutup matanya. “untung cantik, kalau enggak udah gua hajar nih orang…” gunam Chin Mwa

.
.
.

Markeus Lee Kakak dari Duck, sering dipanggil Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Markeus Lee
Kakak dari Duck, sering dipanggil Mark. Murid teladan, dewasa, pintar, idaman para gadis.




...





Info: sering gak updet kerena udah mau TUC, simulasi, UN. Sekian terimakasih

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang