“Kita perlu bicara,” wajah Namjoon tampak serius.
Setelah kejadian kemarin, Namjoon berusaha menemuinya tapi menjadi pribadi yang keras kepala, Jennie bersikukuh tidak ingin menemuinya. Setiap mengingat Namjoon bersama wanita itu di restoran kemarin, kemarahannya kembali muncul. Atas bantuan ibu dan adiknya, Namjoon ternyata sudah berada di luar rumah menunggunya sampai keluar rumah.
“Tidak ada yang perlu kita bicarakan Namjoon. Semuanya sudah jelas,” Jennie berujar dingin. Dia sengaja tidak menatap mata Namjoon karena dia takut jika ia menatapnya, ia akan memjadi lemah. Sejak semalam Jennie menangis karena Namjoon telah mengkhianatinya dan tentu saja, Namjoon tahu hal ini. Dia sengaja menelpon Hyunsuk untuk mengetahui keadaan Jennie dan ia terluka saat mengetahui Jennie menangis lagi.
“Baby… ini hanya salah paham,ak-“
“Aku tidak peduli.” Jennie langsung memotongnya. Namjoon terkejut. Dia semakin terluka karena tatapan tajam Jennie padanya ditambah lagi dia menyadari mata gadis itu sedikit bengkak karena menangis. “Aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini” tambahnya.
Namjoon sangat terkejut mendengarnya tapi Jennie sudah memalingkan wajahnya. dia sedang berusaha menahan air matanya agar tidak keluar tapi ternyata tidak berhasil. Hatinya juga terluka saat kalimat itu terucap dari bibirnya sendiri. sedangkan Namjoon, dia masih diam ditempatnya. Dia tak tahu harus berkata apa karena pikirannya mendadak menjadi kosong. Dia sangat mencintai Jennie dan sekarang... Jennie menginginkan hubungan mereka berakhir?
“Jennie!”
Jennie menoleh dan cepat-cepat menghapus air matanya. Ia tersenyum pada Jongin yang melambaikan tangan ke arahnya.
“Maaf, aku harus pergi sekarang,” tanpa menunggu Namjoon menjawabnya, Jennie segera menghampiri Kai meninggalkan Namjoon yang hanya menatap kepergiannya dengan tatapan kosong.
Tempat tujuan Jennie dan Kai adalah taman hiburan. Saat pertama Jennie menginjakkan kakinya di pintu masuk, kenangan bersama Namjoon tiba-tiba muncul. Ini membuatnya ingin menangis lagi. Hatinya terasa hampa karena telah mengakhiri hubungannya dengan pria yang paling dia cintai. Matanya seketika tertuju ke arah cincin di jari manisnya. Dia menatap cincin itu beberapa saat lamanya lalu perlahan melepaskannya.
Mungkin kisah cintanya hanya sampai disini. Dia seakan berbicara dengan cincin itu sebelum memasukkannya ke dalam sakunya.
“Jennie-ya, aku sudah membeli tiket untuk kita berdua. Ayo,” Kai menunjukkan dua tiket padanya lalu menarik tangannya. Jennie menghapus air matanya di pelupuk matanya dan berusaha menikmati seluruh permainan di taman hiburan itu bersama Kai.
–––
“Sebaiknya kita mencarinya besok saja. Kita tidak akan menemukannya di tempat seluas ini.”
“Aku tidak peduli!” teriak Jennie. Air matanya tidak berhenti membasahi pipinya.
"A-aku menghilangkannya. Aku menghilangkannya. Aku menghilangkannya." Ia terus mengulang-ulang kalimat itu dalam hatinya sembari berjongkok di antara orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya demi mencari cincin tunangannya.
Cincin pertunangannya yang tadi telah dimasukkan ke saku mantelnya tiba-tiba hilang. Meskipun dia mengatakan ingin berpisah dengan Namjoon tapi hatinya tidak pernah benar-benar menginginkannya. Jauh dalam hatinya dia masih mencintai Namjoon dan sekarang satu-satunya barang yang membuatnya bisa merindukan Namjoon telah hilang karena kecerobohannya sendiri. Rasanya Jennie ingin menangis sekeras-kerasnya sekarang karena tidak berhasil menemukannya.
Kai mau tidak mau ikut membantu Jennie mencarinya. Dia suka pada Jennie. Meskipun Chaeyoung sudah memberi peringatkan kalau Jennie telah bertunangan dengan pria yang bernama Namjoon, dia tetap menyukainya. Saat mengetahui Jennie memutuskan hubungan mereka, hatinya merasa sangat senang. Tapi, jika melihat kondisi Jennie saat ini, dia menjadi merasa sedih. Kai sadar, Jennie masih sangat mencintai Namjoon, terbukti dari wajahnya yang kelihatan tidak bahagia meskipun dia sudah membuatnya tertawa selama mereka di taman hiburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREWEDD [END]
Fanfiction[COMPLATED] Jennie-Namjoon | Romance Jennie kekakanakan... Namjoon menjadi sibuk dangan pekerjaannya.... Haruskah pernikahan mereka BATAL?!