Pelangi mendorong sepedahnya dari garasi sampai ke depan gerbang, saat sampai di depan gerbang dia kaget melihat ada Alvi yang sedang duduk di atas motor besarnya.
"Hai," sapa Alvi dan menghampiri Pelangi yang sedang diam menatapnya.
"Lo, ngapain di rumah gue? Terus tau rumah gue dari mana?" tanya Pelangi bertubi-tubi, seingatnya dia tak pernah di antar pulang oleh Alvi.
"Mau jemput lo, gue tau rumah lo dari Nadin," jawab Alvi.
"Jemput gue? Gak usah, gue bisa naik sepedah," jawab Pelangi sambil melirik sepedahnya.
"Ayolah, gue udah jemput lo. Lo gak kesian sama gue?" Alvi mencoba merayu Pelangi agar mau ikut dengannya.
"Tapi, gue gak minta," ujar Pelangi pelan.
Pelangi menghela nafas. Tak enak juga kalau menolak. "Yaudah, gue taruh sepedah dulu." Akhirnya Pelangi mengalah.
Pelangi sudah menaruh sepedahnya, dia mengunci gerbang rumahnya lalu menaiki motor besar milik Alvi. Saat ingin jalan, Pelangi tak sengaja mendengar suara motor Laskar, Pelangi pun meminta pada Alvi untuk jangan pergi dulu.
Pelangi menoleh dan saat itu juga Laskar keluar dari rumahnya dengan mengendarai motor besarnya. Lalu Pelangi melambaikan tangan ke arah Laskar sambil tersenyum. Laskar hanya menatap Pelangi datar.
Alvi yang melihat Pelangi melambaikan tangan pada Laskar langsung menjalankan motornya, walaupun pelan. Dia merasakan helmnya dipukul, pasti perbuatan Pelangi.
"Lo ngapain langsung jalan? Gue belom ngomong apa-apa sama Laskar." Teriak Pelangi kesal.
"Gue kira lo lambai tangan kode buat gue jalanin motor," ujar Alvi dengan berteriak. Pelangi tak membalas ucapan Alvi, dia sudah terlanjur kesal dengan Alvi.
***
Laskar menjemput Daniar, dia langsung sudah melihat Daniar yang sedang menunggu di depan pagarnya sambil memainkan ponselnya.
Laskar membunyikan klakson sebanyak tiga kali, saat itu juga Daniar langsung menoleh.
"Pagi," sapa Daniar saat Laskar sudah ada di depannya.
Laskar menaikkan kaca helmnya. "Pagi juga. Sudah siap untuk naik kuda besi?" tanya Laskar. Daniar mengangguk antusias, lalu dia langsung naik ke motor Laskar.
"Oh, iya, tadi Alvi jemput Pelangi." Cerita Laskar pada Daniar, Laskar belum menyalakan mesin motornya.
"Terus kenapa? Kamu cemburu?" tanya Daniar sinis. Daniar tau siapa Alvi, Alvi cukup terkenal di sekolahnya. Apalagi karena Alvi ketua English Club.
"Yaaa... Enggak, lah. Ya kali," ujar Laskar. Laskar juga bingung kenapa dia malah menceritakan Pelangi.
Daniar bergumam. "Yaudah yu berangkat, keburu telat," ucap Daniar.
Laskar menyalakan mesin motornya lalu menutup kaca helmnya dan mulai melajukan motornya membelah ibu kota.
Beberapa menit kemudian Laskar sampai di sekolahnya. Daniar turun lebih dulu lalu di ikuti oleh Laskar.
"Makasih, ya Kar," ucap Daniar. Laskar menanggapinya dengan tersenyum.
Laskar dan Daniar berjalan beriringan menuju kelas Daniar. Laskar mengantarkan Daniar ke kelasnya, seolah belum puas berduaan dengan Daniar. Memang ya, cinta bisa seperti itu.
"Makasih ya, aku seneng banget hari ini. Kamu udah jemput aku, udah anter aku juga sampe kelas," ucap Daniar sambil menautkan jari-jarinya.
"Pasti, aku akan melakukan yang terbaik buat kamu," jawab Laskar. "Yaudah sana masuk, belajar yang rajin." Lanjut Laskar, Daniar mengangguk lalu masuk.
Laskar berjalan menjauh dari kelas Daniar, dia berjalan menuju kelasnya. Saat sedang berjalan menuju kelas, tak sengaja dia melihat Pelangi dengan Fatur sedang berbicara. Laskar pun mendengarkan dengan diam-diam.
"Gue juga gak mau awalnya, lagian kenapa, si?" tanya Pelangi dengan nada ketusnya. Selalu seperti itu kalau berbicara dengan Fatur.
"Harusnya lo nolak. Gue cemburu liat lo bareng orang lain. Saingan gue udah Laskar, sekarang nambah satu lagi kaka kelas," ucap Fatur.
Laskar keluar dari persembunyiannya, dia menghampiri Pelangi dan Fatur.
"Ngapain kalian? Lagi pacaran?" tanya Laskar. Pelangi yang tadinya memasang wajah masam kini langsung sumringah.
"Laskar, kamu baru sampe?" tanya Pelangi.
"Ngapain si, lo nyamperin gue sama Pelangi? Ganggu aja," ujar Fatur sebal.
"Gue gak sengaja lagi lewat. Kalian gak mau ke kelas?" Pelangi langsung antusias saat Laskar bertanya seperti itu. Itu artinya, Laskar mau mengajaknya bareng ke kelas.
"Ayok!" seru Pelangi semangat.
"Lo, gak ke kelas, Tur?" tanya Laskar pada Fatur.
Fatur menghela nafas. "Oke, ayok."
⭐️⭐️⭐️
Iya, tau pendek. Maaf yaa, lagi kehabisan ide, tapi aku sadar harus update.
Mau bilang makasih juga buat yang masih mau baca. Sayang banyakkk buat kaliannn.
Borahae💜
Mutiarazahrdr
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR PELANGI
Aléatoire[Selamat membaca cerita Laskar Pelangi] Ini kisahnya Pelangi yang jatuh hati pada tetangganya yang bernama, Laskar. Pelangi selalu berusaha untuk mendapatkan hatinya Laskar, namun Laskar selalu menolak kehadiran Pelangi. Bagi Laskar, Pelangi hanyala...