BAB 6

36 4 0
                                    

"Wika, ayo makan malam, sayang", ajak ibunya.

Wika yang sedang menyisir rambutnya mengangguk dan keluar dari kamar mengikuti langkah ibunya menuju ruang makan keluarga.

Betapa terkejutnya ketika melihat seseorang sedang asyik bercengkrama dengan ayahnya yang kemarin baru pulang dari Solo. Disana juga ada Wira yang sedang memperhatikan ayahnya dan Yoga sedang bercengkrama.

"Wika, ternyata kamu sudah pintar menyembunyikan ini ya", ujar ayahnya dengan senyuman khasnya yang dia wariskan kepada Wira.

Wika yang akan duduk disebelah Wira justru digeser dengan ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wika yang akan duduk disebelah Wira justru digeser dengan ibunya.

"Ibu..", bisik Wika sedikit merengek.

"Ibu ingin duduk bersebelahan dengan Wira", balas ibunya dengan anggun langsung duduk.

Wika mau tidak mau duduk disebelah Yoga yang sedang tersenyum melihat kedatangannya membuatnya terpaku menatap Yoga.

Ya Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya Tuhan.. senyumannyaaaa.., batinya berontak.

"Wika, jangan dipelototin gitu dong, nanti Mas Yoga-nya takut", tutur ibunya sambil menahan tawa.

Wika mendelik ke arah ibunya, Apa? Mas Yoga katanya?!, pikirnya.

Wira hanya memutarkan bola matanya jengah sedangkan ayahnya tersenyum hangat.

"Yoga Sigatra adalah adik angkat dari Yama Sigatra. Mereka adalah rekan bisnis ayah. Tidak ayah sangka ternyata kamu menyukai om-om", canda ayahnya.

"Ayaahh..!", keluh Wika dengan Yoga yang tertawa disebelahnya.

"Wika suka yang matang, sama seperti ibu", imbuh ibunya.

"Kedatanganmu kesini bukan hanya urusan bisnis saja kan?", tanya ayahnya kepada Yoga.

"Tidak, pak. Kedatangan saya kesini juga ingin menjalani hubungan yang serius dengan Wika, seperti bertunangan terlebih dahulu", jawab Yoga.

Wira yang mendengar itu mendadak tersedak ketika meminum air putih di meja makan, "Uugh.. uhukk.. uhkk.."

Remember (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang