Extra Part

59 4 0
                                    

Empat tahun kemudian...

"Ayo.. sini.. sini.. sayang!"

"Iya, pintar.. pelan-pelan melempar bolanya"

Yuna dan Wika sedang asyik menemani anak-anak di teras belakang rumah.

Usia anak pertama mereka pun hanya berpautan lima bulan.

Yuna memiliki anak pertama berjenis kelamin laki-laki yang berusia tiga tahun bernama Wisnu dan kini dirinya juga sedang mengandung anak kedua. Usia kandungannya baru akan memasuki empat bulan sedangkan Wika memiliki anak pertama berjenis kelamin perempuan yang berusia tiga tahun bernama Yurika dan anak keduanya berjenis kelamin laki-laki yang masih berusia tiga bulan bernama Yandy.

"Persiapannya sudah semua?", tanya Wika.

Yuna mengangguk, "Sudah. Wira sempat telepon tadi, katanya dia akan pulang cepat hari ini"

"Baiklah, Yoga juga sudah menambah dekorasi lagi"

"Ya ampuunn.. paman itu.."

Wika tertawa, "Dia memang seperti itu. Menyambut kedatangan mereka dengan meriah bersama keluarga itu sesuatu yang bagus kan?"

"Sangat. Mereka pasti terkejut, aku sudah membayangkan ekspresi mereka"

Wika dan Yuna terkikik geli.

"Sayangnya kita gak bisa bantu dekorasi. Padahal kita sudah buat konsep", keluh Wika.

Yuna tersenyum, "Paman Yoga juga pasti gak mau ribet apalagi Wira mengurus beginian, kita sih gak masalah. Mengurus acara kecil untuk keluarga aja pakai jasa Event Organizer".

"Yuna, tau gak yang pesan jasa itu suami kamu", ujar Wika gemas.

Yuna menyeritkan dahinya, "Wi.. ra?"

Wika mengangguk, "Iya, suami kamu itu. Alasannya sih biar aku gak capek apalagi ngajak anak masih kecil-kecil, aku sudah kesal dengannya dan aku tanya aja terus akhirnya dia mau jujur, Wira gak mau buat istrinya harus mondar-mandir, takut jatuh gitu, mengingat kondisi kandunganmu masih empat bulan, takut kamu kenapa-napa. Lagian Wira bilang kamu bandel disuruh diam aja gak mau", jelasnya.

Yuna tertawa sambil mengelus perutnya yang agak buncit, "Wira trauma, pernah kepergok melihatku menaiki tangga untuk membetulkan letak buku-buku di rak atas. Wisnu masih di dalam perut usianya sudah lima bulan. Aku malas harus panggil pembantu lagi, selama masih bisa mengerjakannya sendiri yaah.. begitulah. Aku begitu aktif, ingin bergerak terus, mudah bosan kalau tidak melakukan aktivitas. Apa karena bawaan bayi ya?. Aku merasa sih biasa saja, mengingat aku juga sebelum ngidam biasa melakukan sesuatu dengan mandiri. Tapi semenjak hamil kedua ini bawaannya pingin manja terus sama Wira. Apapun yang Wira bilang aku nurut, gak bandel seperti ngidam Wisnu", ungkapnya.

Wika mengangguk, "Pantesan Wira menyuruh Yoga menggunakan jasa Event Organizer saja, sepertinya anak keduamu perempuan deh"

Yuna tersenyum lebar, "Semoga saja ya, biar ada yang nemenin pakai dress bareng, kalaupun laki-laki lagi gak masalah, yang penting sehat"

"Amin", balas Wika dengan senyuman tulus.

"Kalau kamu bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"Mau nambah lagi biar jadi tiga?", canda Yuna.

"Aduuhh.. jangan deh, ini saja, cukup. Yurika dan Yandy masih kecil. Kamu tau kan kalau aku saja kaget dengan adanya Yandy begitu cepat. Rencananya biar Yurika lima tahun dulu baru buat adik lagi. Dikasihnya cepat, yang pasti tetap bersyukur saja, dengan adanya Yandy, hidup kami semakin penuh dengan keceriaan"

Remember (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang