🌹What is the feeling?

61 25 5
                                    

.
.
.
.
.
Absennya
Haha...
.
.

Song:Loco-punch_Say yes.

.
.
.
.
.



"kau ini kenapa?"

"sadar hei!!!"

Vernon mengguncang kedua bahuku, hingga membuatku terhuyung kebelakang.

Aku memegang tangannya supaya berhenti mengguncang bahuku. Kemudian menatapnya dengan lekat.

"apa aku masih bermimpi?" tanyaku.

Tolong katakan ini mimpi, dan seseorang bangunkan aku dari mimpi yang tidak masuk akal ini.

Bagaimana pun, aku masih mengingat kejadian semalam, dimana Aaron menciumku di perahu saat matahari terbenam. Sampai sekarang aku tidak berani menatap matanya.

Diam selama lima detik.

Tiba-tiba saja.

"Plakk"

Vernon memukul kepalaku dengan kuat, Dan hal itu membuatku marah.

"Hei!!!!" bentakku, kemudian memegang kepalaku yang sakit akibat pukulannya tadi.

"kenapa kau memukulku!!" lanjutku.

"kenapa kau melamun? Dari tadi aku sudah memanggilmu. Malah bicara melantur. Kau bilang apa tadi? Kau masih bermimpi? Sini kutunjukkan"

Vernon mencubit kedua pipiku dengan kuat. Hingga membuatku meringis kesakitan.

"awhh.... "

"sakit bodoh!!" bentakku, kemudian mengelus pipiku yang memerah akibat cubitannya tadi.

"kau ini kenapa? Ada masalah? Ceritakan padaku"

Dia menatapku dengan lamat, menungguku untuk berbicara.

Apa aku ceritakan saja kepada Vernon. tapi kalau aku menceritakannya, Dia bakal heboh dan menasihatiku sampai mulutnya berbusa, aku rasa jangan.

Apa aku pakai embel-embel sahabat aja. Ya, aku rasa ide yang bagus.

Aku menoleh ke arahnya, yang sedang menyantap kopi dan juga roti tawar.

"bukan aku, tapi sahabatku dari indonesia"

Vernon mengerutkan dahinya bingung.

"apa sahabat? Tapi kau kan tidak punya sahabat" tanyanya bingung.

Oh iya juga, akukan bilang kepadanya bahwa aku tidak memiliki sahabat. Aduh... Gimana sih Lily, bisa bisanya bodoh.

"d-dia sahabat jauhku, kami sudah lama tidak bertemu dan kemarin dia menelponku"

Aku harap dia percaya, jika dilihat sekarang. Keringat dingin sudah membasahi telapak tanganku.

"ada apa dengan sahabatmu?"

Hufft.....
Thanks God

"dia...dia"

"apa?dia apa?" tanyanya.

Kemudian meminum kopinya dan segera meneguknya.

"dia dicium dengan teman kencannya"

"Byurrr.... "

Tiba-tiba saja kopi yang sedang ia minum, muncrat dari mulutnya tepat mengenai wajahku.

Sialan dia.

Death Is Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang