🌹The truth untold

145 56 11
                                    


"disaat aku memanggil namamu, disaat itu juga aku membutuhkanmu"

Song:Kassy-Good_morning.

.
.

"sedang sendirian?" tanyanya, aku hanya diam tidak menjawab. Kemudian dia mencolek daguku membuatku refleks memukul tangannya.

"a-apa yang kau lakukan!" bentakku.

Pria itu semakin mendekat , hingga membuatku terpojok kedinding. Aku bergerak ingin berlari, tetapi dia mengunci tanganku dan ingin menciumku.

Menjijikkan, aku tidak sudi jika bibir kotor itu bersentuhan dengan bibirku ini. Aku menutup mata sambil menangis.

"A-Aaron, tolong aku. hikss.. " nama itu yang terlintas di pikiranku. Hingga aku menyebutnya.

"Bukk...." aku membuka mata setelah mendengar suara hantaman itu.

Aku melihat Aaron yang telah meninju wajah pria itu, hingga tersungkur ke tanah. Aku tertegun, kemudian  Aaron menarikku berlari meninggalkan pria itu yang sedang mengumpat.

"Brengsek!! Beraninya kau!! " ucap pria itu, sembil memegang wajahnya.

Pria itu bangkit dan mengejar kami berdua. Kami terus berlari melewati beberapa kompleks, hingga pria itu tak bisa mengikuti jejak kami.

" kamu tidak apa apa? " tanya Aaron dengan nafas memburu dan mengusap pipiku dengan lembut. Aku hanya diam tidak menjawab, berusaha menahan air mataku yang ingin tumpah.

"kenapa kau hanya diam? Apa dia berbuat sesuatu padamu?" tanyanya kembali.

Aku ingin mengatakan bahwa aku baik baik saja. Tapi nyatanya, saat aku membuka suara air mataku tumpah. Aku tak sanggup untuk merasa baik baik saja setelah kejadian ini. Bagaimana jika Aaron tidak datang menolongku.

"a-aku hikkss.. " aku menangis, sial kenapa aku tidak bisa untuk tidak menangis. Aaron menarikku kedalam pelukannya. Membuatku sedikit terkejut.

"bagaimana jika tadi kau tidak datang. hikss..pasti aku bakalan di per--"

"sstt... Itu tidak akan terjadi. berhentilah menangis, aku tidak akan membiarkan mereka melukaimu" ucapnya.

"karena kau adalah milikku mulai sekarang" lanjutnya

Apa aku tidak salah dengar dengan ucapan Aaron barusan. Dia mengklaim aku adalah miliknya. Mungkin arti kata miliknya itu adalah, aku adalah kacung miliknya.

*****

"kau sudah merasa baikan?"

Aaron membawa ku ketaman yang ada danau di pinggirnya. Sangat cocok untuk menenangkan diri, Walaupun hanya duduk di bawah pohon, Tetapi disini sangatlah nyaman. Seketika perasaanku jadi tenang.

"he-ung. Terimakasih untuk yang tadi dan maaf" ucapku menunduk memainkan botol minuman yang setengahnya sudah kuminum.

"maaf untuk apa?" tanyanya bingung.

"karena aku, mungkin kau tidak akan tenang jika kembali kesana"

"oh ya? Perkiraanmu memang benar. Tapi aku sudah terbiasa dengan itu"

Terbiasa? Maksudnya apa? Terbiasa di ganggu pria tadi? Ah sudahlah. Itu bukan urusanku.

"kau suka tempat ini?" tanyaku karena bingung harus mencari topik apa.

"sangat, aku akan datang kesini jika perasaan ku sedang tidak baik" ucapnya kemudian tersenyum menoleh ke arahku.

Degg..

Death Is Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang