Hari ini pelajaran olahraga dan kelasku akan disatukan dengan kelas 11 IPA 1 karena memang guru Lee yang biasa mengajar di kelasku hari ini sakit, jadi terpaksa kelasku harus disatukan dan kami akan diajar oleh guru Asuma.
"Aku harap bukan basket." Aku menoleh pada Hinata yang berdiri di sampingku sambil menatap anak-anak pria campuran kelasku dan kelas sempurna yang sedang bermain basket bersama.
"Kenapa?"
"Karena jika iya kita pasti akan melawan kelas sempurna." Timpal Ino yang tiba-tiba merangkul bahuku dari belakang.
"Lalu?" Aku tidak mengerti kenapa mereka terlihat khawatir seperti ini.
"Lihatlah di sekelilingmu Sakura." Aku menurut dan melihat sekeliling lapang yang memang penuh oleh siswa perempuan yang aku sendiri tidak tahu kenapa mereka disana.
"Ah, ucapan semangat mereka yang akan membuatmu cemburu?" Simpul ku sambil menatap Ino yang terkekeh.
"Itu salah satunya, tapi aku lebih benci sorakan mereka." Aku hanya mendengus, merasa terhibur dan geli dengan ucapan Ino karena memang segala kegiatan yang kelas sempurna lakukan itu pasti akan mengundang perhatian.
"Kau benar-benar--"
"Kyaaaa!!! Sasuke kau keren sekali."
Teriakan seorang gadis dari samping lapang mengalihkan atensi ku, aku beralih pada objek yang dia sorakki dan melihat Sasuke yang baru saja mencetak poin.
Wah keberadaan laki-laki itu memang patut diacungi jempol. Aku yakin bahwa gadis-gadis yang berada disini 99% adalah penggemar Sasuke. Padahal laki-laki itu hanya mencetak poin seperti laki-laki lain, tapi kenapa dia mendapat sorakan sebanyak itu seolah dia sudah menyelamatkan negara? Laki-laki dari kelasku juga ada yang mencetak rekor tapi hanya ada seruan kecewa dari para gadis-gadis itu. Aku terkadang heran, apa yang Sasuke miliki sampai banyak yang menyukainya?
Ah bicara tentang Sasuke, dia adalah orang yang paling populer disekolah ini. Dari sekian banyak orang yang aku temui, aku baru pertama kali menemukan orang yang hampir sempurna seperti dia. Dia pandai dalam segala hal dan bisa melakukan apa saja, dia juga kaya karena orang tua dan juga kakaknya adalah orang yang berpengaruh di Konoha. Oh, tapi dia adalah seorang player, dia sering mengencani gadis-gadis dan setiap dia berkencan pasti akan menjadi topik panas satu sekolah. Yang aku tahu dia tidak pernah mencari masalah dengan siapapun, tapi ada kalanya juga dia bolos dan ikut tawuran. Dia juga tidak pernah membully siapapun dan ramah pada semua orang, mungkin itu alasan dia disukai banyak orang.
Jika kalian ingin tahu apakah aku pernah bicara atau bahkan berpapasan dengannya, jawabannya tidak. Aku jarang keluar kelas kecuali ke kantin, toilet atau ke tempat dimana aku harus menyelesaikan hukumanku, sedangkan dia aku juga tidak tahu. Aku benar-benar belum pernah bicara dengannya dan hanya melihatnya dari jauh secara tidak sengaja, itupun jarang.
Dia juga berteman baik dengan Naruto dan juga Sai, mereka satu paket dan dihormati disekolah ini. Kadang aku pernah diacak Ino untuk bermain bersama mereka, tapi aku selalu menolak karena aku memang bukan orang yang sering bermain.
"Sakura ayo!" Aku tersentak ketika Hinata menarik tanganku untuk membentuk barisan ketika guru Asuma datang.
"Pagi anak-anak." Semua siswa berbaris sesuai dengan kelasnya dan aku berdiri di barisan paling akhir kelasku, maksudku yang berbaris disamping kiriku itu bukan anak kelasku tetapi kelas sempurna.
"Pagi."
Aku menoleh cepat pada orang yang berdiri disampingku karena suara beratnya mengalihkan atensi ku.
Aku melihat Sasuke yang berdiri tepat disampingku, aku mendongkak untuk menatap wajahnya yang melihat kedepan tepatnya ke guru Asuma.
Demi celana dalam ayahku yang sempat aku pakai dulu, sekarang aku mengetahui alasan kenapa pria ini bisa menarik perhatian dan mendapatkan sorakan yang luar biasa. Ya Tuhan, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku melihat wajah setampan dan sebersih ini. Aku rasa aku lupa berkedip ketika menatap wajahnya apalagi mendengar suara deru nafasnya yang pelan tapi berirama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORDINARY✅
RomanceJika diminta untuk mendeskripsikan satu kata tentang hidupku, maka aku akan menjawab biasa. Aku bukan siswa cantik seperti Ino yang hampir digilai oleh semua laki-laki disekolah. Aku bukan siswa pendiam tapi memiliki darah bangsawan kaya seperti H...