Hari ini aku tahu alasan kenapa mereka kemarin mengabiskan waktu bersamaku dan membuatku terheran-heran.
"Selamat ulang tahun Sakura!"
Hari ini umurku bertambah menjadi 18 tahun.
Aku tersenyum lalu memeluk kedua orang tuaku yang menunggu di depan kamarku masih dengan memakai piyama mereka.
"Terima kasih." Balasku yang tambah memeluk erat orang tuaku.
"Ayahmu sudah memesan tiket ke Tokyo! Jadi sepulang sekolah kita langsung pergi!" Senyumku semakin lebar ketika ibu mengatakan itu.
Sudah menjadi kebiasaan setiap aku berulang tahun, orang tuaku pasti akan mengajakku ke Tokyo untuk liburan dan bermain disana. Dan aku merasa sangat senang dan bersyukur karena masih diberi hadiah di umurku yang sekarang, seharunya aku yang memberi mereka hadiah bukan?
"Sekarang kau mandi, setelah itu kita makan besar!" Suruh ayahku yang mendorongku menuju kamar mandi.
Aku benar-benar bersyukur mempunyai orang tua seperti mereka, yang bersedia melakukan yang terbaik untukku agar aku tidak kekurangan, selalu merasa senang, dan bisa merasakan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang lainnya. Mereka benar-benar memastikan bahwa aku bahagia dan tidak tertekan, mereka tidak menuntut apapun dariku dan selalu mendukung keputusanku. Sudahlah, sepertinya aku akan menangis jika terus membahas tentang mereka.
"Sakura cepatlah! Kau bisa terlambat!"
..
.
Aku menyelusuri lorong sekolah menuju lokerku untuk menyimpan baju yang akan aku pakai langsung saat ke Tokyo nanti. Hari ini sangat cerah dan masih ada 10 menit sebelum bel pelajaran pertama dimulai.Aku membuka lokerku dan terkejut melihat beberapa kartu ucapan dan juga kado ulang tahun yang memenuhi lokerku.
Tanpa sadar aku tersenyum lalu mengeluarkan semua barang-barang itu dan memasukannya kedalam tas, setelah itu aku memasukan bajuku dan menutup loker.
Aku masuk kedalam kelas dan tersenyum ketika beberapa dari mereka mengucapkan selamat ulang tahun untukku.
Aku duduk di bangku ku dan menatap Hinata dan juga Ino yang memang duduk disamping kanan dan kiri ku.
"Sekarang aku tahu alasan kenapa kalian melakukan itu kemarin."
Mereka tahu bahwa hari ini aku tidak mungkin bisa menghabiskan waktu bersama mereka karena aku akan pergi ke Tokyo bersama orang tuaku, jadi mereka sengaja kemarin datang dan mengabiskan waktu denganku.
"Terima kasih." Ucapku tulus yang direspon dengan peace dari Hinata dan cengiran dari Ino.
"Kau sudah membuka lokermu?" Aku mengangguk ketika Ino bertanya.
"Tapi aku heran karena ini lebih banyak dari biasanya."
"Tentu saja. Naruto, Sai bahkan Sasuke juga meletakkannya disana." Aku membulatkan mataku terkejut dan menatap tidak percaya Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORDINARY✅
RomanceJika diminta untuk mendeskripsikan satu kata tentang hidupku, maka aku akan menjawab biasa. Aku bukan siswa cantik seperti Ino yang hampir digilai oleh semua laki-laki disekolah. Aku bukan siswa pendiam tapi memiliki darah bangsawan kaya seperti H...