Robert terbangun dari tidurnya, kemudian dia berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Dia terkejut melihat Sofia yang sedang menata meja makan. Robert terdiam.
Sofia meletakkan toast dan kopi dengan rapih, sadar ada yang memperhatikannya dia menoleh ke arah Robert yang sedang berdiri dengan tatapan kosong.
"Morning?" sapa Sofia dengan senyuman di bibirnya. Senyum itu seperti menusuk hati Robert, setelah bercerai dengan Sofia, dia terus menerus merasakan kesepian yang luar biasa.
Tapi senyuman Sofia, dan kehadirannya pagi ini sedikit menyembuhkan rasa kesepian itu.
Sofia berjalan mendekati Robert yang masih berdiri menatapnya, tapi Sofia menyukai tatapan itu. Tatapan mata cokelat gelap Robert, matanya yang seperti pemimpi.
"Robert?" tegurnya sedikit keras.
Robert tersadar dari lamunannya, "Sejak kapan kau disini?"tanya Robert dingin.
"Aku tiba sejak dua jam yang lalu." balas Sofia.
Dia menarik tangan Robert, kemudian memaksanya duduk di meja makan. "Sarapanlah, aku yakin kamu tidak pernah sarapan pagi."
Robert duduk kemudian dia menyeruput kopi buatan Sofia. Lagi dan lagi, Sofia memberikan sentuhan di kopinya. Sofia yang sedang berada di dapur membuat sesuatu, "Tadi aku sempat merapihkan ruang tamu, kemudian aku menemukan parfum dan syal."
Robert menelan toastnya, dia mengejamkan matanya. Sialan, itu kan aksesoris milik Bellfia. Iya, Robert sengaja untuk memiliki itu agar dia bisa lebih merasakan sosok Bellfia. Walaupun Bellfia hanyalah hologram.
Sofia berjalan menghampiri Robert yang sedang mengunyah toastnya, Sofia duduk di hadapan Robert. "Apa kau sedang berkencan?" tanya Sofia penasaran.
"No!" bantah Robert cepat.
Sofia tersenyum usil, "Baiklah, itu milik Bellfia semalam dia ke sini." jelas Robert berbohong. Pasti Sofia akan menganggapnya gila, kalau dia tahu yang sebenarnya.
Senang mendengar hal itu, kalau Robert sudah bisa mencoba untuk menjalin hubungan lagi dengan seorang wanita. "Lagipula itu bukan urusanmu, lalu untuk apa kau datang ke sini?" tanya Robert sinis.
Tadinya Sofia berkunjung ke rumah Robert, hanya untuk melihat dan mengobrol tetapi tingkah laku Robert yang dari tadi sinis dan mengabaikannya membuat Sofia menjadi marah.
"Good morning my dear Downey." terdengar sapaan seorang wanita dari speaker yang menghiasi sudut rumah Robert . Sofia memutarkan bola matanya, saat mendengar suara wanita memanggil nama panggilan kepada mantan suaminyaa. Astaga Robert lupa mematikan alarm paginya, itu suara Bellfia. Itu sangatlah memalukan.
Dia mengusap lehernya dan merasa tidak nyaman, Sofia menghela nafas. "Dengar Robert. Jika kamu tidak menginginkan kehadiranku karena merusak suasana antara kamu dan wanita itu, kamu bisa bilang baik-baik kepadaku." Sofia beranjak dari meja makan, kemudian meraih tasnya.
Melihat ini Robert menjadi merasa bersalah, dia segera berjalan menyusul Sofia.
"Kembalilah ke tempat tidurmu Bobby!" seru Sofia.
Saat Sofia membuka pintu rumah Robert, dengan cepat Robert menutup pintunya dari belakang tubuh Sofia. Sofia terhentak kaget, dia membalikan badannya.
Robert tetap menyandarkan tangannya ke pintu, agar Sofia tidak bisa pergi. Robert menatap wajah Sofia yang sedang melamun, akhirnya setelah sekian lama Robert bisa menikmati paras cantik mantan isterinya dari jarak yang sangat dekat.
Wajah ke-duanya sangatlah dekat, hidung mereka sudah saling menyentuh. Sofia berdiri seperti mayat hidup. Dia berdiri kaku, memalingkan pandangannya dari tatapan menusuk Robert.
"Do you still love me Sofia?" tanya Robert, suaranya husky dan berat tapi dalam.
Sofia menelan ludahnya, "No! Kamu gila ya?" bantah Sofia pelan.
"Dan kamu berbohong." timpal Robert.
Kejadian ini membuat Sofia membenci Robert, dia berpikir bahwa Robert sedang balas dendam kepadanya. Ke-duanya saling bertatapan, Robert ingin sekali mengecup kemudian melumat habis bibir mungil Sofia.
Tapi Robert sadar, jika dia melalukan itu, Sofia malah akan membencinya.
TIN TIN !!
Terdengar suara klakson mobil, Sofia menelan ludahnya "Itu Stan, dia menjemputku."
Robert mengejamkan matanya, kemudian perlahan dia membukakan pintu agar Sofia bisa pergi.
Sofia melangkahkan kakinya dari rumah Robert, sekujur tubuhnya bergetar, seperti orang sakit. Robert menatap Sofia yang sedang di pakaikan seat belt oleh Stan. Stan mengelus rambut di kening Sofia, kemudian memberikan kecupan cepat di bibir Sofia.
Saat itu juga Robert sadar, bahwa ia yang masih mencintai Sofia. Setidaknya kehadiran Sofia pagi ini juga membuatnya tahu akan satu hal, bahwa Sofia masih perhatian kepadanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/240955302-288-k66305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man Without Time
Fiksi Penggemar{Robert Downey Jr} {Bahasa Indonesia} Robert Downey Jr, 2 times winning academy award for best director. Yang sekarang sedang mengalami penurunan dalam karirnya membuat cinema, apakah ia akan bertahan untuk selalu membuat karya seni?