13

81 21 7
                                    

Seungmin melipat sajadahnya setelah menyelesaikan sholat dhuhanya. Ia lalu duduk di meja belajar yang menghadap ke halaman depan rumahnya.

Melihat ke depan rumahnya. Melihat gadis yang sedang berkebun sendirian di perkarangan rumahnya. Bahkan sekarang pun di depan rumah ia sudah menggunakan hijabnya. Seungmin jadi teringat saat ia memojokkan Yuna di ruang tamu rumahnya. Malu sih kalau inget.

Ia tersenyum geli mengingat kejadian itu. Melihat Yuna yang matanya berair setelah itu, ia berpikir bahwa Yuna benar-benar marah kepadanya.

Ia sekarang menopang dagunya dengan tangan kanannya dan masih memandang ke Yuna yang tampak fokus berkebun. Bunga-bunga yang sepertinya baru dibelinya mengantri untuk mendapat pot cantik.

Terlihat Yuna berdiri lalu masuk ke dalam rumahnya. Meninggalkan bunga-bunga yang masih berada di polybag.






















Yuna kembali ke perkarangan rumahnya setelah memastikan Didi di dalam rumah. Ia melihat Seungmin yang berdiri menunggu di depan gerbang rumahnya. Seungmin tersenyum setelah melihat Yuna keluar dari rumahnya. Yuna cepat-cepat menghampirinya.

"Kenapa kak?" tanya Yuna dengan membukakan pintu gerbangnya.

Seungmin menggeleng, "nggak papa. Tadi liat kamu dari kamarku lagi ngurusin tanaman sendirian."

Yuna mengangguk dengan ber 'oh' ria.

Seungmin berdeham, "Mmm.. Boleh bantu?"

Yuna mengerjap sebentar lalu cepat-cepat mengangguk, "boleh boleh. Biar cepat selesai juga, keburu panas ntar."

Seungmin yang dipersilakan lalu masuk dan jongkok di perkarangan Yuna.

"Bentar kak. Yuna ambilin bangku pendek buat duduk dulu," ucap Yuna buru-buru masuk ke rumahnya lagi.



Tak lama kemudian, ia keluar dengan membawa bangku kecil dan sarung tangan berkebun untuk Seungmin. Dan mereka berdua siap berkebun.

Yuna mendekatkan karung berisi pupuk pasir ke tengah-tengah mereka agar mudah menjangkaunya. Ia juga mengambil plastik kecil berisi benih cabe.

"Ini ntar masukin aja ke pot kecil ini 3 biji. Caranya masukin dulu pasir pupuk nya ke pot terus ntar kakak gali lubangin keciiil aja buat naroh benihnya. Abis tu tutup kubur lagi," jelas Yuna ke Seungmin.

Seungmin mengangguk paham, ia lalu melakukan sesuai dengan apa yang dijelaskan Yuna tadi.

Yuna lalu mengambil polybag-polybag berisi bunga-bunga kecil lalu memindahkannya ke pot-pot kecil juga.


Suasana menjadi hening tapi tak terasa sepi. Mereka sibuk berkebun.

"Orang rumah nggak ada Yun?" tanya Seungmin setelah beberapa menit hening.

"Nggak ada. Cuman Yuna sama Didi doang," jawabnya dengan masih fokus ke tanaman di depannya.

Seungmin mengangguk lalu diam lagi.

"Haus nggak yun?" tanya Seungmin lagi.

"Eh? Kakak haus? Yuna ambilin minum dulu deh," respon Yuna sigap langsung berdiri.

"Eh nggak usah. Ntar aja beli di indomart. Bareng," tahan Seungmin cepat.

Yuna yang tadinya sudah beranjak lalu diam dan balik lagi, "ohh yaudah. Selesaiin ini dulu deh."

Seungmin tersenyum lalu kembali berkebun. Sesekali ia mendengar Yuna bergumam, menyanyi kecil menghilangkan kebosanannya. Ia tampak baik-baik saja. Tidak seperti sebelumnya yang terlihat tak mau bertemu dengannya. Beruntung hari ini ia memberanikan diri menawarkan bantuan ke Yuna.









***

Hai.. Tadinya aku mau unpublish cerita ini. Tapi karena ada beberapa yang dukung cerita ini, aku jadi ada niat mau ngelanjutin sampai ending walaupun pelan-pelan. Terimakasih ❤❤❤❤❤


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Le Chemin  seungmin ft. yuna  (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang