12

67 18 4
                                    

"ya elu juga aneh-aneh. Kenapa juga coba bilang ke kak Seungmin kalau begitu. Bohong kan lo? Aslinya karena apa?" tuduh Jiheon setelah dengar cerita dari Yuna.

Yuna cemberut lalu mengangguk, "habis gue nggak terima disudutin begitu. Ya emang niat gue pakek jilbab juga karena dia. Tapi lama kelamaan juga gue udah biasa aja pakek jilbab. Nggak lagi karena dia niatnya. Tapi apes aja waktu itu ketemu kak Seungmin habis pulang dari sweet seventeennya Kamal."

"yaudah lo tau salah lo apa. Mending kalau lo yang minta maaf duluan. Nggak usahlah jelasin lagi. Dia juga mesti ngrasa bersalah udah nyudutin elo," jawab Jiheon.

"ish lo nggak membantu banget!"

"lah gue barusan ngomong tuh solusi geblek! Emang elonya aja nggak mau denger saran dari orang syantik."

"mbuhlah. Gue pulang ya. Dah mau jam 10 malem," pamit Yuna ke Jiheon.

"iye. Dah sono, semoga istiqomah ya lu pakek jilbabnya. Pelan-pelan ae tapi pasti," ucap Jiheon sebelum Yuna jalan ke gerbang rumah Jiheon.

"iya. Lo juga bantu gue biar istiqomah. Galakin aja gue kalau ada niat-niat jahat."

"iyeeee."

Yuna membuka gerbang rumah Jiheon. Ia melangkah keluar menuju ke rumahnya. Sesekali ia melirik ke arah rumah Seungmin. Memastikan nggak ada orang yang lagi ia hindari banget.


"DEK YUNAAAA," teriak seseorang dari belakang.

Ia menoleh ke belakang melihat Ryujin yang nyepeda ngebut. Mana diarahin ke Yuna lagi. Yuna yang kebingungan mau ngehindar kemana pun cuman bisa ngangkat kedua tangan siap mau nahan itu sepeda.

Ryujin mengerem tepat di depan Yuna, "habis dari mana Yun?"

"dari rumah Jiheon. Lu teh?"

"dari indomart. Ayokk begadang bareng-bareng di rumahnya Han. Ada Chaeryeong ama kak Chaeyeon juga," jawab Ryujin.

"nggak ah. Gue mau tidur," baru mau lari ke perkarangan rumahnya, Yuna ditabrak Ryujin pakek ban depan sepedanya. Agak kenceng sampai Yuna mental dikit.

"Ya Allah teh sakit," aduh Yuna dengan menggosok-gosok betisnya yang kena ban sepeda.

"makanya ayo. Ada martabak."

Yuna mendekat ke Ryujin lalu memelankan suaranya, "lo kan tau teh gue lagi ngehindarin siapa."

"nggak ada orangnya. Dia diajak juga nggak mau mulu dari tadi," jawab Ryujin ikut berbisik.

"beneran?"

Ryujin mengangguk.

"kalau gue ke sana terus dia ada gimana?"

"gue cekek lehernya Han," jawab Ryujin tanpa pikir panjang.

"oke. Bonceng," balas Yuna lalu jalan ke belakang sepeda Ryujin mau bonceng.


Sampai di rumah Han, Yuna bernapas lega. Ryujin nggak lagi bohongin dia. Dia jalan masuk ke dalam rumah Han sambil mengucap salam walaupun nggak ada orang di ruang tamu. Disusul Ryujin dari belakang. Mereka berdua naik ke atas, mau ke kamar Han. Di balkon kamar Han sudah ramai orang. Ada Han, Brian, sama Yeonjun anak gang sebelah. Yuna duduk dekat Yeji.

"MASYA ALLAH YUNAAA," heboh Han yang baru saja melihat Yuna duduk sila di samping Yeji.

"SUBHANALLAH," lanjut Brian.

"lebay lo berdua," balas Yuna setelah melihat reaksi kakak beradik itu.

"lo yakin ikut ngumpul ni??" tanya Han ke Yuna.

Le Chemin  seungmin ft. yuna  (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang