11

83 22 3
                                    

WARNING!!!!

|Chapternya panjang sampek 1547 kata|









Han masuk ke kamar Seungmin dengan bawa sekresek penuh jajanan ringan. Bukannya melihat Seungmin main PS, ia malah melihat Seungmin tidur tengkurap di ranjangnya.

"kata mau nyiapin PS nya? Mana?!" protesnya sambil menyoraki Seungmin yang tidak juga bergerak.

Han mendekati ranjang Seungmin lalu menepok pantatnya, "HEH!"

"AW! Apasih Han?!"

"anjrit galak banget. Cepetan ini PSnya mana????"

"hhhh ambil aja sana di kamarnya bang Wonpil!"

Han meletakkan tas kresek di lantai kamar Seungmin lalu berjalan keluar, "buset dah galak bener. Pantes Yuna takut sama lo min."

"brisik! Cepetan sana ambil," omel Seungmin.

"IYE IYEEE INI LAGI JALAN ASTAGHFIRULLAH sobarun dah gue," balas Han sebelum benar-benar keluar dari kamar Seungmin.

Setelah mendapatkan keheningan, Seungmin bangkit duduk di atas ranjangnya. Ngelihat jajanan indomart di lantainya, ia ambil satu lalu ia buka.

Jadi kesal lagi kalau keinget nomor WAnya di hide sama Yuna. Maksudnya apaan gitu lho. Apa iya gara-gara Seungmin kegalakan? Tapi biasanya juga dia jarang nasihatin Yuna.

"ssshhh Maksudnya apasih?!"  kesalnya.

"napa deh lo. Nih, pasang," sahut Han yang baru saja masuk ke kamar Seungmin.

Seungmin hanya menggeleng, "nggak papa."

"apasih? Lo kepikiran nomor lo di hide ama Yuna?" tebak Han yang tepat tapi Seungmin berlaku seolah tak mendengarkan.

"makanya min, kan gue bilang jangan galak-galak jadi orang. Takut kan orang-orang sama lo. yeuu lo dari dulu gue bilangin beg—"

"Lo kalau ngoceh aja gue usir," ancam Seungmin memotong kalimat Han.

Han kicep, "iya iya.. Yaudah ini cepet bantuin gue masang."

Seungmin nurut bantuin masang PS sama Han.


—      —      —      —      —   




Pagi-pagi sekali dapurnya udah berisik sama suara klontangan dari loyang-loyang berisi kue yang baru saja di oven. Terlihat mamahnya yang sibuk dengan semua loyang itu. Ia menghampiri mamahnya.

"buat apa mah kuenya?" tanya Yuna dengan matanya yang masih mencoba beradaptasi dengan cahaya lampu di dapurnya.

"ini.. nanti ada pengajian di rumahnya ummi Fitri. Bantuin mamah deh biar cepet selesai," jawab mamanya dengan tangan mengambil ini itu cekatan.

Yuna ikut serta membantu. Ia membawa loyang ke lantai lalu mengikuti mamahnya yang memotong kue-kue itu jadi beberapa bagian. Ternyata kue lapis. Enak banget baunya.

"masukin ke kardus kue ini dek," suruh mamahnya. Yuna menurut.

Saat ia menata kue-kue itu ke kardus kecil, ia jadi keinget kejadian semalam.

"mah, mamah nanti ikut nata juga di rumahnya Ummi?" tanya Yuna.

"iyalah. Bantuin ya Yun. Soalnya Ummi minta tolong sama mamah. Katanya snacknya cuman kurang kuenya mamah aja. Ntar tinggal dimasukin di kardus snack disana."

Le Chemin  seungmin ft. yuna  (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang