Keesokan harinya tepat di pagi hari, mereka semua langsung saja berkumpul di ruang makan untuk sarapan dan tentu saja membaca peraturan game.
"Kalian mau roti bakar gak nih?" Tanya Soobin yang mulai berkutat dengan bahan makanan.
"Gue mau hyung! Stroberi ya! Lo tau gue lah hyung" Teriak Beomgyu yang datang belakangan.
"Gue ikut Beomgyu hyung juga lah" Ini Kai.
"Gue mau roti coklat ajalah Soobin hyung" Pinta Taehyun.
"Okee.. Lo? Jun hyung? Apa?" Tanya Soobin lembut.
"Gue gak mau makan" Jawab Yeonjun sekenanya.
"Haih.." Ini Soobin yang langsung membuat Roti bakar.
Suasana dapur dengan ruang makan sangatlah sepi. Tak ada canda tawa, lelucon garing, ledek-ledekkan atau sekedar obrolan ringan. Semua masih marah dengan Hyung tertua satu itu. Tapi disisi lain, mereka tidak mau seperti itu. Mereka tau rasanya punya sesuatu yang membahagiakan tapi berujung membahayakan. Contoh lainnya kayak Fangirl/boy yang udah nyaman sama fandom dan aktifitas fangirl/boy nya tapi karena lupa waktu, mereka jadi lupa kegiatan utama seperti Ibadah, belajar extra dan lain sebagainya.
+_+
Setelah selesai, Soobin langsung membawakan 10 potong roti yang terdiri atas 4 potong roti stroberi dan 6 potong roti coklat. Entah siapa nanti yang makan lebih banyak, Soobin yakin pasti habis.
"Ini rotinya! Kuy lah sarapan" Ajak Soobin lalu menaruh 2 piring berisi roti 2 varian rasa.
"Cuci tangan dulu!" Omel Soobin saat Beomgyu mau langsung mengambil roti padahal dia habis pegang ponsel.
"Tadi katanya 'Kuy lah sarapan' gimana sih hyung kelinci?" Ledek garing Beomgyu yang langsung dapat jitakan enteng serta Tawaan para member kecuali Yeonjun. Dia merasa sekarang tidak patut bahagia.
"Yaudah sekarang semuanya cuci tangan! Gue mah udah ya" Soobin memerintah.
"Siap hyung!" Ucap Maknae line lalu menuju ke wastafel dan mulai main ciprat-cipratan.
"Lo hyung? Cuci tangan gih" Ajak Soobin lembut. Dia tau Yeonjun masih memikirkan kotak didepannya dan kejadian kemarin.
"Gak lah. Gue kan gak makan" Ucap Yeonjun menatap Soobin lembut sebentar lalu menatap lagi kotak didepannya lagi. Kotak apalagi kalau bukan kotak Hitam merah menjebak itu.
"Hyung jangan sedih dan merasa bersalah gitu dong. Kita bisa kok! Hyung kalau gak makan terus sakit, Malah bikin semua repot. Nama hyung diantara kita nanti malah jelek. Itu istilah hyung hehe. Ngertㅡ"
"Gue bebanin kalian ya?" Ucap Yeonjun lalu menatap Soobin dengan mata berkaca-kaca.
"Gak hyung, nggak. Takdir emang begini. Gak ada yang salah sumpah. Yang salah tuh yang bikin gamelah hyung" Ucap Soobin yang juga membendung air matanya. Tipikal orang super sensitif.
"Mereka ngomongin apa sih? Kagak kedengeran banget" Ini Kai.
Ya, Maknae line itu bersembunyi dibalik tembok untuk menguping pembicaraan hyung line. Tapi karena jarak dapur bagian wastafel dengan dapur bagian ruang makan lumayan jauh jadi mereka hanya mendengar samar-samar. Apalagi mereka mengobrol dengan suara yang lebih rendah. Nasib.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAME AREA -TXT
Mystery / Thriller"Njir. Apa tuh tadi?" Monolog Yeonjun dan mencari sesuatu yang membuatnya seperti itu sembari memijat-mijat kaki kanannya. "Eh? Kotak!" Ucap Soobin. Mereka berlima berkumpul untuk melihat kotak warna hitam perpaduan merah itu. Atas kotak bertuliskan...