Diam-diam, Shani menguping obrolan anak kembarnya dari balik pintu kamar mereka yang tak ditutup.
Sesekali terdengar Muthe dan Christo saling melempar candaan, hingga akhirnya, tiba-tiba Muthe terdiam.
Muthe duduk bersedekap. "Kita gak pernah tau, betapa berharganya seseorang sampai-"
"Sampai kita kehilangan mereka, kan?" Christo langsung menyela.
Shani tersenyum bangga mendengarnya. Namun, tanpa Shani ketahui, Muthe malah menghela napasnya sambil menggeleng perlahan dan menatap Christo dalam.
"Bukan." gumam Muthe.
Kedua alis Christo terangkat, membuat matanya membulat. "Lho... terus apa dong?"
Melihat Shani mengendap, Gracia berjalan jinjit mendekati suaminya. "Kamu ngapain sih, pa?" berbisiknya.
Shani menoleh sambil memberi isyarat pada Gracia untuk tak mengeluarkan suara. Ia sedang sangat menunggu jawaban ajaib Muthe.
"Sampai kita menjual orang itu." jawab Muthe yakin dengan wajah polosnya.
"Oh... gitu, ya?" respon Christo sambil mengangguk-angguk.
Shani menepuk jidat dan senyumnya pudar. Ia menarik Gracia yang kebingungan dan berjalan gontai dengan hati penuh tekanan.
***
Muthe bener, kan?
Gak salah, kan?
YA KAN???
😂ILY~🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
DARBNES
Humorjadi, darfnes ini adalah kumpulan cerita berhastag antara darkjoke, bucin, dan ngenes. ada #darkjoke ya gitu, dah. darkjoke ini nyeritain humor saya/aku/gue/ane/beta/abdi yang absurd dan kadang tersirat. ada #bucin isinya tentang kekonyolan para buc...