Scarla -sebelas-

946 143 30
                                    

Scarla masuk ke kamar Oscar melalui connecting door yang menghubungkan kamar mereka, hal yang selama ini tidak akan pernah dilakukan Scarla jika keadaannya tidak darurat. Oscar nampak terkejut melihat kehadiran Scarla di kamarnya, pria itu sedang duduk santai di ranjangnya dengan tablet berada di pangkuannya.

"Aku menganggu?", tanya Scarla yang tiba-tiba menyadari kecerobohannya.

Oscar meletakkan tabletnya dari atas pangkuannya ke nakas, "Tidak. Ada apa?"

Scarla bergerak ragu untuk maju mendekati Oscar, "Diana baru saja meneleponku, katanya kesehatan nenekku menurun."

Oscar berdeham sebentar, "Aku juga baru mendapat telepon dari dokter Richard, dokter pribadi yang aku tugaskan untuk merawat nenekmu. Aku sudah perintahkan kepadanya untuk membawa nenekmu ke rumah sakit. Aku yakin sekarang mereka sedang menuju kesana."

"Oh.", informasi itu melegakan sekaligus mengejutkan Scarla, "kau sudah tahu lebih dahulu dan tidak berniat untuk memberitahuku?"

Oscar berdiri, mendekati Scarla, "Sebenarnya aku ragu-ragu, apakah hal ini sebaiknya aku beritahukan kepadamu atau dilupakan saja mengingat pertemuan terakhir kalian tidak berjalan dengan baik."

Scarla mengerutkan dahinya, merasa bingung, "Tentunya aku harap kau tahu bahwa aku harus tahu apapun mengenai keadaan nenekku, kan?"

"Tentu. Jadi sebaiknya apa yang ingin kau lakukan sekarang?", tanya Oscar datar.

"Aku ingin menemui nenekku kalau boleh.", pinta Scarla.

Oscar mendesah, "Apa kau yakin melakukannya? Kau benar-benar ingin melihat keadaan nenekmu?"

Pertanyaan Oscar menyentil hati Scarla. Scarla tahu kalau Oscar sekarang sudah paham dengan hubungan yang terjadi antara Scarla dan neneknya. Tetapi bagaimanapun juga Scarla tidak akan bisa tidur nyenyak saat ini sementara ia tahu kalau keadaan neneknya tidak baik.

Oscar mengamati kegalauan yang berkecamuk di kepala Scarla, pria itu mengangkat tangannya lalu menyentuh kerutan yang ada di dahi Scarla, "Aku ajak kau ke rumah sakit sekarang, hanya untuk menemui dokter, bukan nenekmu. Setelah kau memastikan nenekmu baik-baik saja, kita pulang. Bagaimana?"

Seketika wajah Scarla sumringah mendengar tawaran dari Oscar, Scarla tidak mengira kalau Oscar akan berbaik hati kepadanya malam ini, "Baiklah, begitu saja tidak apa-apa."

Oscar bisa melihat semangat di mata Scarla. Wanita itu begitu mencintai neneknya walaupun neneknya tidak merasakan hal yang sama kepada Scarla, sungguh miris, "Bersiap-siaplah dulu. Aku juga mau ganti baju."

Scarla mengangguk lalu tidak membuang waktu untuk kembali ke kamarnya sendiri. Tiga puluh menit kemudian mereka sudah berada di mobil Oscar. Malam ini, Oscar mengendarai mobilnya sendiri, tidak menggunakan sopir seperti biasanya. Scarla tidak berani menanyakan alasannya, Scarla hanya ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya.

Mereka sampai di rumah sakit satu jam berikutnya. Oscar mengajak Scarla untuk menuju ruangan dokter Richard, dokter yang menangani neneknya. Scarla menunggu dengan tenang ketika akhirnya dokter tua itu memasuki ruangannya.

"Tuan Maxmigan.", sapa dokter itu sambil menjabat tangan Oscar.

Oscar membalas jabatan tangan dokter Richard, "Bagaimana keadaannya? Perkenalkan ini Scarla, cucu nyonya Hanna Kyle, isteriku."

Scarla menyambut tangan dokter Richard ketika ia akhirnya bertanya, "Apa nenekku baik-baik saja, dokter?"

Dokter Richard mengangguk, "Nenek anda memiliki gangguan lambung yang cukup parah, nyonya. Menurut Diana, sudah beberapa hari ini nenek anda makan dengan tidak teratur, mengakibatkan asam lambungnya naik. Tidak ada masalah, kami sudah memindahkan nenek anda ke ruang perawatan. Semoga dalam dua tiga hari ini beliau sudah baikan."

(don't) Go Away (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang