Scarla -Lima-

1.9K 138 21
                                    

Scarla akhirnya sepakat dengan Krissy kalau dia juga tidak menyukai miss Ella, guru kepribadiannya. Wanita tua itu -sebenarnya cukup anggun jika kita mengabaikan mulut pedasnya- tidak akan sungkan-sungkan mengeluarkan hinaan baik untuk Krissy maupun untuk Scarla.

Setelah insiden kecil di malam pengantinnya dengan Oscar kemudian kemarin Scarla harus berakting kepada semua orang di rumah ini bahwa ia adalah pengantin yang berbahagia. Sekarang, ia harus ditekan lebih jauh lagi oleh ajaran-ajaran miss Ella, si perawan tua, yang menurut Scarla sangat tidak penting.

"Cara dudukmu tidak mencerimnkan wanita terhormat, nyonya.", kembali miss Ella menyela Scarla, "perhatikan kakimu,tolong! Kau tidak bisa membukanya terlalu lebar seperti itu."

Scarla melirik ke arah Krissy yang melemparkan tatapan 'apa ku bilang' kepada Scarla.

"Aku sudah menutupnya rapat, miss.", bela Scarla pelan.

Miss Ella menggeleng dengan tegas, "Demi Tuhan, bukan seperti itu!", miss Ella duduk di depan Scarla, "seperti ini.", wanita itu dengan anggunnya menunjukkan 'cara duduk yang terhormat' menurutnya.

"Apakah selama aku duduk aku tidak boleh bergerak atau merubah posisiku?", tanya Scarla bingung.

"Jangan bodoh, nyonya Maxmigan! Tentu saja anda boleh merubah posisi duduk anda tetapi anda harus tetap memperhatikan keanggunan anda selama anda duduk."

Scarla menciut mendengar ucapan kasar dari miss Ella, Scarla tidak mengerti kenapa wanita ini terpilih menjadi guru kelas kepribadian karena sepertinya miss Ella sendiri yang mesti diobati kepribadiannya.

"Sekarang tolong ambil gelas tehmu, akan aku tunjukkan caranya memegang gelas teh sambil bercakap-cakap secara anggun, nyonya."

Miss Ella mencontohkan cara memegang gelas teh dengan santai. Tidak diragukan lagi semua yang dicontohkan oleh Miss Ella mengisyaratkan kesopanan dan keanggunan. Hal-hal remeh yang tidak pernah Scarla pikirkan sebelumnya.

"Apa aku juga boleh mempelajarinya, miss?", Krissy menyela.

Mata Miss Ella melotot mendengar pertanyaan Krissy, "Tidak boleh, nona. Kau sebaiknya mengulangi pelajaran mengenai cara bicara yang sopan yang sudah aku ajarkan kepadamu. Sebentar lagi aku akan melakukan percakapan denganmu."

"Aku rasa bicaraku sudah sopan.", bantah Krissy.

"Yang aku dengar dari pelayan pribadimu justru sebaliknya. Kau masih menggunakan kata-kata kasar, yang hanya Tuhan yang tahu, darimana kau mendengarnya."

"Kalau begitu kau boleh mulai dengan Krissy lagi selagi aku mempelajari cara duduk sambil minum teh, miss.", potong Scarla, dirinya sudah mulai bosan dengan semua ini.

Miss Ella menggeleng kasar, "Sudah cukup pelajaran hari ini, bertemu lagi minggu depan.", Scarla hampir merosot lega di kursinya ketika mendengar ucapan yang begitu menyenangkan itu. "aku harap minggu depan kau sudah ada kemajuan mengenai cara dudukmu, nyonya. Begitu juga anda, nona.", delik Miss Ella ke arah Scarla maupun Krissy.

Scarla mengangguk penuh semangat, "Kau akan bangga dengan kami berdua, miss."

Krissy mengerling nakal ke arah Scarla, memberi lirikan penuh arti. Scarla memperhatikan ketika wanita tua itu mengambil tasnya dan berdiri hendak keluar ruangan, semuanya ia lakukan tanpa cela.

"Saya permisi dulu, sampaikan salam saya untuk Tuan Maxmigan dan Tuan Maxmigan Junior.", Miss Ella berucap dengan kaku.

"Baiklah. Terima kasih untuk hari ini, miss.", jawab Scarla.

(don't) Go Away (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang