Scarla -enam-

1.3K 127 5
                                    

Scarla sudah bangun bahkan ketika matahari belum muncul, hari ini begitu penting baginya dan Oscar. Scarla tidak bisa tidur nyenyak semalam karena begitu gugup menghadapi hari ini. Pelayan yang membantunya bersiap pagi ini lumayan cekatan. Scarla merasa puas dengan dirinya sendiri. Rambut sebahunya diikat menjadi satu di belakang menyisakan poninya yang tergerai di dahinya. Scarla mengenakan setelan blazer dan rok selutut berwarna abu muda dengan baju dalaman berwarna putih. Tas dan sepatunya disenadakan. Tidak akan ada yang mengira darimana Oscar memungut Scarla. Scarla persis wanita yang bermartabat tinggi.

Oscar pun tidak banyak komentar ketika melihat penampilan Scarla. Pria itu sarapan dengan mulut terkunci dan wajah yang tidak bisa dibilang sumringah. Bagaimanapun Bryan berusaha membuka obrolan, Oscar hanya menanggapinya dengan dingin.

"Bersikap baiklah hari ini.", Oscar mengucapkan kalimat itu ketika mereka sedang bersiap-siap di ruang tengah.

Scarla menoleh ke arah Oscar dengan tatapan bingung, "Aku tidak mungkin akan mencekik orang sembarangan, kan?", goda Scarla cukup berani. Scarla yakin Oscar sama gugupnya dengan dirinya sehingga tidak mungkin pria itu bisa lebih ketus lagi daripada saat ini.

Oscar cemberut mendengar jawaban Scarla, "Sebenarnya aku begitu ingin menemanimu tetapi pekerjaanku tidak bisa ditinggalkan."

Scarla tersenyum hangat berusaha menenangkan Oscar, "Kau tidak perlu khawatir Oscar, aku akan baik-baik saja. Aku akan memastikan acara ini lancar sesuai harapanmu."

Oscar mengacak rambutnya dengan frustasi, "Jika kau berhasil melakukan ini dengan baik, aku akan mengizinkanmu menemui nenekmu minggu depan."

Mata Scarla membulat mendengar janji yang diucapkan Oscar, Scarla hampir melonjak kegirangan mendengarnya, "Kau serius?"

Oscar berusaha mencegah tangannya untuk tidak terangkat dan membelai helaian-helaian rambut Scarla yang berterbangan di sekitar dahi dan pipinya. Sungguh Scarla tidak menyadari usaha Oscar yang begitu kuat menahan dirinya untuk tidak sedikitpun menyentuh Scarla, "Aku serius. Maka bersikap baiklah dan aku tagih janjimu untuk membuat hari ini berjalan dengan lancar."

Scarla tersenyum dan mengangguk mantap ketika seorang pelayan masuk ke ruang tengah dan mengantarkan seorang wanita yang begitu amat sangat cantik ke dalam ruangan.

Scarla tahu itu Adelaine, wanita yang ia intip di perpustakaan tempo hari. Melihat wanita itu sedekat ini membuat Scarla menahan nafasnya karena merasa tidak percaya diri. Scarla jadi paham mengapa Krissy tidak menyukai Adelaine, wanita ini terlalu sempurna dan tanpa cela.

"Adelaine.", Oscar bangkit dari duduknya lalu mengangguk kaku.

Scarla bisa melihat kalau Oscar berusaha mengendalikan dirinya sendiri.

"Maafkan aku terlambat. Ada beberapa hal yang harus aku urus dulu tadi.", bahkan suara wanita itu pun begitu lembut dan menenangkan.

"Tidak masalah. Perkenalkan isteriku, Scarla."

Scarla bangkit dari duduknya, maju mendekat ke arah Adelaine. Adelaine tersenyum ramah ke arah Scarla, senyum yang bisa membuat setiap orang yang melihatnya dengan mudah akan jatuh cinta kepadanya. Adelaine begitu sempurna, semua kelembutan, kecerdasan, keanggunan, ada pada dirinya.

"Senang akhirnya bertemu denganmu, Scarla. Maafkan aku karena tidak bisa hadir di acara pernikahan kalian karena ayahku mendapat serangan jantung dan harus dilarikan ke rumah sakit. Aku harap kau memaafkanku dan aku adalah Adelaine."

Adelaine meraih tangan Scarla lalu menggenggamnya dengan hangat, ada ketulusan di mata Adelaine yang membuat Scarla menjadi tambah merasa bersalah karena seharusnya wanita ini yang dinikahi Oscar alih-alih dirinya.

(don't) Go Away (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang