Gema Vs Nada

Berangkat

Jangan lupa tabur tabur bintang✨

•GVN•
__________________________

||NadDonad
    Gue berangkat bareng lo ya, Gema    ganteng:).

  Satu pesan berhasil terkirim di ponsel Gema. Inilah yang akan Nada lakukan. Jika Abang tergantengnya, Angkasa--Tidak bisa mengantarkannya kesekolah.

   Gema yang sedang sarapan, mendengar notif di ponsel nya. Lalu membukanya, terukir senyum kemenangan saat Nada menulis pesan Gema Ganteng.

 
||GempaBumi
Y.

Jawaban singkat dari Gema pun sukses masuk ke ponsel Nada, membuat Nada tersenyum. Akhirnya ia tidak jadi mengurangi jatah jajannya, jika Gema tidak mau mengantar nya mungkin Nada akan terpaksa memesan ojol, dan uangnya pun akan berkurang.

"Mah, Gema berangkat dulu."
Ucap Gema sambil menyalami tangan mamahnya.

"Hati hati."
Ucap Davina--Mamah Gema.

"Owh ya, Nada di jaga, jangan dijahilin mulu."

"Iya Sayang..."
Saut Gema tanpa menoleh dan masih terus berjalan keluar.

Sedangkan Davina hanya bisa menggeleng melihat tingkah anak sulungnya itu.

Sudah siap dengan motor besarnya, dan jaket hitam CB-R yang sudah melekat indah ditubuh Gema. Ia sudah siap membelah jalanan.
Tapi, ada satu yang kurang..
Gema ingat, ada seseorang yang harus ia kabari.
Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya. Mencari kontak dengan nama Sayang. Lalu menelponnya.

Tidak menunggu lama, panggilan itu langsung dijawab oleh orang di sebarang sana.

"Sayang kamu dimana? Aku udah nungguin kamu dari tadi."
Suara perempuan yang lembut sudah terdengar di ponsel Gema.

"Sorry ya Ndah. Kayaknya lo berangkat naik Angkot aja deh."

"Hahh?! Kamu tega banget, aku udah nungguin kamu dari tadi"
Cewek yang diketahui sebagai Pacar Gema ini, tidak terima dengan ucapan Gema. Semudah itu Gema bilang begitu. Padahal tadi malam Gema sudah berjanji pada pacarnya ini. Mereka akan berangkat bersama.

"Ck, gue harus nganterin Nada."
Jelas Gema enteng.

Terdengar suara helaan nafas disebarang sana.
"Tapi kan kam--"

Telinga Gema sudah panas, bisa bisa ia tidak akan berangkat sekolah kalau terus mendengarkan protes pacarnya itu.

Gema memang slalu seperti ini, walaupun jika dilihat dia sangat jahil jika bersama dengan Nada.dan tidak pernah akur. Namun bagi Gema Nada adalah prioritasnya. Lebih penting dari apapun. Jika ia nanti akan diputus kan pacarnya karena ia lebih mementingkan Nada, masa bodo baginya.

Akhirnya pun ia melakukan motornya, untuk kerumah Nada yang berada persis disebelah nya.
Gema berhenti di depan gerbang rumah Nada.

Sudah ada Nada yang berdiri disana, dengan memakai atribut lengkap. Topi, dasi, dan ikat pinggang tentunya. Karena hari ini adalah hari senin, yang pastinya akan ada Upacara.

"Lo lama banget sih! Kalo telat gimana?"
Omel Nada sembari naik ke atas motor Gema.

Sabar Gema, Nada nggak tau sifat mulia apa yang baru aja lo lakuin tadi.
Malas berdebat di pagi hari seperti ini. Gema akhirnya memilih diam dan cukup membalas didalam hati.