"Eonnie memiliki kemungkinan sembuh lebih besar daripada diriku. Jika dokter oh yang merawat mu, pasti eonnie bisa sembuh. Dokter oh jadi tidak perlu membuang banyak tenaganya untuk menangani ku. Dan yang aku inginkan hanya menghabiskan waktu waktu terakhir ku dengan Mark oppa" lanjut Haechan.
Jongin menggangukan kepalanya, namun didalam hatinya ia merasa sakit mendengar perkataan sang adik. Kini adiknya sudah tidak lagi memiliki keinginan untuk hidup , bagaimana dengan dirinya.
Ia tidak sanggup untuk melanjutkan hidupnya tanpa sang adik. Dimana haechan yang ceria, periang seperti dahulu. Penyakit ini sudah merenggut semua darinya.
Satu-satu yang bisa dia lakukan adalah membahagiakan adiknya. Ia ingin kembali melihat Haechan kembali seperti dulu, ia ingin melihat Haechan bisa tertawa riang.
Pintu ruang inap Jongin terbuka, menampakan seorang gadis berpakaian seragam. Gadis itu seperti nya menangis karena di pelupuk mata nya terdapat bercak air mata.
Gadis itu berlari ke arah Haechan dan dengan segera memeluk nya. Jongin menatap gadis itu dengan bingung, namun ia tidak mengeluarkan suara sama sekali.
"Kenapa kau tidak memberitahu ku semua ini, Haechan-ah. Aku mencemaskan mu, kau hilang tiba tiba" gadis itu terus terisak. Haechan pun membalas pelukan gadis tersebut.
"Maafkan aku, aku hanya tidak ingin membuat mu khawatir dengan kondisi ku, Jeno-ya. Penyakit ku sudah sangat parah" balas Haechan kepada gadis itu. Ia menepuk punggung gadis yang juga merupakan sahabat nya itu.
"Tidak, aku percaya kau akan sembuh. Kau pasti akan bertahan, Haechan. Kau harus yakin kau bisa sembuh melawan penyakit ini" Jeno menatap Haechan yang terus terusan menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah kehilangan harapan. Tetapi jika aku memang masih dapat bertahan maka memang Tuhan masih mengijinkan ku untuk tetap hidup"
________
Oh Sehun berjalan di koridor rumah sakit yang gelap di malam hari. Awalnya ia hanya sendirian, tidak ada satupun yang aneh.
Namun tiba tiba suara pintu terbuka menarik atensinya. Seorang perempuan muda keluar dari ruang inap nya dengan langkah yang sangat pelan, namun Sehun masih bisa mendengar suara isakan yang lirih dari perempuan tersebut.
Ia penasaran, dan kemudian ia memilih untuk mengikuti langkah perempuan tersebut.
Perempuan itu adalah Jongin, dia berhenti di depan lift dan memasukinya.
Sehun berjalan ke arah lift dan memperhatikan lift tersebut berhenti tepat di rooftop.
Dengan segera Sehun menyusuli Jongin menuju rooftop. Entah kenapa Sehun merasa perempuan itu pasti akan berbuat sesuatu.
Benar saja, saat lift itu berhenti di rooftop. Sehun melihat gadis itu kini sedang berdiri di ujung tembok pembatas rumah sakit sambil menangis.
Sehun dengan cepat berlari ke arah gadis itu saat ia akan melompat, lalu menarik Jongin sehingga gadis itu jatuh tepat di dadanya.
"Apa yang kau lakukan?" Seru Jongin tidak terima. Ia memukul dada Sehun dengan keras, tangisan nya semakin kencang.
Sehun bahkan bisa merasakan pakaian nya kini basah akan air mata gadis itu. Jongin dengan perlahan bangkit dan akan kembali berjalan untuk bunuh diri.
Sehun dengan cepat menahan lengan gadis itu, dan menatap nya jengah. Apa apaan perempuan ini?. Apa dia ingin menjadi arwah penasaran dan menghantui penjuru rumah sakit?.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
Teen FictionKim jongin adalah seorang pramugari yang baru saja mendapatkan promosi nya dan menjadi pramugari senior di Korean Airlines ketika ia tiba tiba pingsan di pesawat dan didiagnosis menderita thalasemia. Penyakit yang kini sedang menyerang adiknya. Keba...