The broken side

248 28 6
                                    

Jongin mengelus surai kecoklatan milik Sehun dengan lembut, ia merasa harus berterimakasih pada laki-laki ini. Entah kenapa hatinya merasa nyaman dan tenang.

Laki-laki yang bahkan baru ditemuinya belum lama ini bisa mulai melembutkan hatinya yang sulit untuk ditaklukkan. Ia tidak tahu apa Sehun selalu melakukan hal seperti ini pada setiap pasiennya atau tidak, namun Jongin berharap lebih pada Sehun.



Ia berharap jika laki-laki itu memiliki perasaan khusus untuknya. Karena ia merasa sangat bersyukur akan apa yang telah laki-laki itu perbuat sehingga ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan tidak akan berhenti berharap akan segala sesuatu.

Hidupnya sangat penting,dan juga sederhana. Namun situasi lah yang membuat semuanya menjadi berat dan rumit. Laki-laki itu benar, disaat ia menyadari betapa berharganya dirinya, dan bagaimana dia menikmati kehidupan sehari-hari nya, hidupnya tidak lagi terasa berat.


"Aku berharap kau pun menyukaiku"



............

Hangeng meremat rambutnya dengan kasar. Ia pusing sekali memikirkan tentang nasib kedua putrinya, bagaimana dia bisa melanjutkan hidupnya apabila ditinggal kedua putri tercintanya?.

Ia sudah cukup merasa hancur ketika ditinggal oleh istrinya ketika Jongin masih berusia 5 tahun . Dia tidak ingin lagi kehilangan.


Kalian tau bukan rasanya kehilangan, sangat berat dan juga sulit.

"Kehilangan membuat kita belajar untuk menerima dan mensyukuri dengan apa yang masih kita miliki."



Pepatah itu memang lah benar, namun sulit rasanya untuk mensyukuri ditengah situasi yang sekarang ini.



Dia tidak ingin lagi kehilangan, bahkan tidak lagi untuk kedua atau bahkan yang ketiga kalinya. Hidupnya tidak ingin menjadi semu dan sepi.



Untuk apa ia hidup jika tidak ada lagi tempatnya bersandar, rumah.



Ia telah merasakan kesepian itu, ketika istrinya berpulang kepada Tuhan. Rasanya seperti baru kemarin sang istri pergi meninggalkan nya bersama dengan kedua putrinya.


'Hidup ku tidak lagi berarti jika kedua putriku pergi'



Hangeng mengetuk mejanya pelan sambil berpikir, sebenarnya apa yang bisa ia lakukan. Ia hanya lah bisa melakukan yang terbaik dengan memberikan pengobatan untuk kedua putrinya. Dan selebihnya, ia hanya pasrah kepada Tuhan


Hangeng menangis, seolah meratapi takdirnya. Ia telah mendengar dari Sehun kalau Haechan tidak punya harapan lagi, yang selalu saja membuat nya tergiang ngiang setiap malam.




"Apa aku terlalu jahat?. Apa ini adalah teguran dari Tuhan untuk ku karena selama ini aku terlalu mengabaikan mereka dan sibuk dengan pekerjaan ku?" gumamnya pelan



"Aku bukanlah ayah yang baik. Aku terlalu sibuk dengan semua pekerjaan ku, sehingga tidak pernah memberikan mereka kasih sayang seorang ayah. Namun kenapa aku tidak rela jika akhirnya mereka pergi dahulu dibandingkan aku?"



..........


"AKU MEMBENCIMU" teriak haechan pada saat Jeno memasuki ruang inap nya. Ia bahkan melemparkan gelas kaca ke arah Jeno sehingga melukai lengan gadis itu.


Jeno menangis merasakan sakit dari lukanya, namun hatinya jauh lebih sakit dibandingkan luka yang ia dapat. Haechan membencinya ,dan tidak ingin dekat dengannya lah yang membuat Jeno semakin sedih.



Ia ingin mendekati haechan,namun gadis itu semakin mengerang dan berteriak keras. Mengalihkan atensi beberapa dokter sehingga menghampiri ruang inap Haechan dan Jongin


Mark membelakan matanya kaget, melihat kekasihnya yang sedang menangis dengan darah di tangan nya. Ia tidak tau haechan akan melakukan hal seperti ini.



Dengan seperti ini, sama saja seperti haechan semakin menyerahkan hidup nya pada maut. Haechan tidak boleh setress, karena penyakit ini semakin akan menggerogoti tubuhnya.


Mark bimbang, siapakah yang harus ia hampiri pertama?.


Kekasihnya kini sedang terluka, didalam batinnya maupun tubuhnya. Ia tidak bisa diam, karena bisa saja Jeno jatuh sakit. Tubuh Jeno cukup lemah sehingga mudah sakit, bahkan kini baju seragam gadis ini basah karena lemparah air dari Haechan.


Lukanya juga akan terinfeksi apabila tidak segera diobati. Namun Haechan adalah pasiennya, tanggung jawabnya dan juga gadis itu juga terluka secara batin.



Mark menyerah, akhirnya ia menghampiri Jeno. Ia lalu melampirkan jas nya di bahu gadis itu dan kemudian menghampiri Haechan. Tidak ada pilihan lain untuk membuatnya tenang, akhirnya ia mengambil sebuah jarum suntik secara dia diam dari saku bajunya.





Mark memeluk gadis itu, dan ia dapat merasakan Haechan terus saja bergerak di dalam pelukannya itu. Ia lalu menusukkan jarum suntik itu di lengan Haechan dan membuat gadis itu lemas dan terjatuh di dalam pelukan Mark.



Jeno menatap Mark dengan curiga, apa yang dilakukan oleh laki-laki itu sebenernya.




"Aku hanya membuatnya tertidur, jangan khawatir. Aku takut dia semakin melukaimu." Seru Mark dengan suara yang serak. Ia mengendong tubuh Haechan ke atas kasur, dan menyelimuti nya



Lalu ia mengandeng tangan Jeno yang tidak terluka dan membawanya ke dalam ruangan miliknya.



"Kau terluka, dan bisa saja terinfeksi. Itu sangat bahaya, ayahmu bisa saja marah dengan ku apabila mengetahui kau terluka karena diriku" Mark mengambil alkohol dan juga kapas untuk mengobati luka di tangan Jeno.




Ia mengambil pecahan beling yang masuk dan mengolesi nya dengan alkohol sehingga Jeno meringis kesakitan.



"Tahan sebentar lagi, aku tau ini pasti sakit" balas Mark. Ia lalu menutup nya dengan kapas agar lebih steril.



"Gantilah pakaian mu dengan jas milik ku, kau basah kuyup dan bisa saja sakit. Aku akan mengurus Haechan. Jadi janga khawatir dengan sahabat mu itu"




..........



"Terimakasih atas hari ini. Aku sungguh merasa senang" seru Jongin kepada Sehun. Setelah kembali dari gereja, laki-laki itu lalu membawanya menuju satu taman bermain terbesar yang ada di Seoul.



Mereka menghabiskan waktu mereka dengan bermain di hampir seluruh wahana yang ada di taman tersebut. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa kini, matahari sudah mulai terbenam dan tergantikan oleh bulan yang kini menyinari malam hari.




"Aku sangat senang melihat mu tersenyum seperti ini. Kau tidak boleh terlalu stress memikirkan hidupmu, jalanilah hidup ini dengan nyaman dan jangan lah berpikir bahwa hidup ini sulit. Karena hidup ini akan menjadi mudah jika kau jalani."





"Aku tidak menggangap mu hanya sebagai pasien ku. Karena kau spesial di mata ku. Dan aku menyukai mu, kumohon jangan menyerah dalam hidup ini. Kau masih berhak dan memiliki kesempatan untuk hidup"





TBC


Vote and comment juseyoo!
Thank you buat yang udah baca




𝐁𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang