Nether

216 25 5
                                    


Jongin dan Sehun kini dalam perjalanan menuju sebuah restoran ayam yang cukup terkenal di kota Seoul. Mereka pergi ke restoran ayam atas ide dari Jongin yang menginginkan mereka berkencan sambil makan ayam


"Terimakasih telah mengabulkan permintaan ku ini, dokter oh. Aku sungguh berterimakasih padamu" ucap Jongin sambil tersenyum senang.



Hati Sehun menghangat melihat bagaimana gadis itu merasa senang dan menikmati hari nya, walaupun ia kini tengah menderita sebuah penyakit yang nyatanya akan merengut nyawanya itu


Sehun tidak tega mengatakan sebuah kenyataan bahwa penyakit yang kini diderita oleh Jongin sudah mulai parah. Namun mengatakan nya kepada Jongin sama saja dengan membuat gadis itu semakin terpuruk nantinya. Ditambah lagi keadaan adiknya yang tidak memupuni.


Ia tidak bisa menyerahkan haechan sepenuhnya kepada Mark. Karena kondisi Haechan sangat lah buruk dan tidak bisa ditangani oleh Mark sendiri.



"Aku tidak ingin kau sedih. Namun aku ingin tau, apa reaksi mu jika akhirnya adikmu tidak selamat?" Tanya Sehun memulai kembali percakapan mereka.




Seketika mendengar pertanyaan Sehun, tangan Jongin terasa kaku, dan beku. Ia terdiam dengan tubuh yang menegang. Jongin tidak menyangka pria yang merangkap sebagai kekasihnya ini bertanya hal seperti ini kepada nya, karena ia belum siap akan segala kemungkinan yang akan terjadi.




"Aku tidak siap. Aku tidak bisa bagaimana menjawab pertanyaan mu, itu terlalu kejam........" Jongin menghembuskan nafasnya pelan, ia tiba-tiba merasa sesak dan takut kehilangan lagi.




Ia lelah merasa kehilangan, tidak cukupkah ia kehilangan ibunya, maupun pekerjaan yang sangat didambakan nya itu?.




"Kau berkata Tuhan itu adil, namun kenapa aku merasa semua persoalan di hidupku datang bertubi-tubi?. Aku tidak siap merasakan kehilangan lagi. Aku sudah lelah ditinggal, aku juga tidak ingin melihat orang disekitar ku merasa sedih " lanjut Jongin. Ia mengerti setelah apa yang dikatakan oleh Sehun, artinya para dokter sudah angkat tangan atas penyakit yang menyerang haechan.




"Keadaan nya sudah sangat parah. Aku harap kau dan juga Hangeng ajushi sudah siap dengan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi kedepannya. Aku tidak berdoa yang buruk, aku juga harap dia sembuh. Namun seperti yang kukatakan, hal terakhir yang dapat kita lakukan adalah berserah pada Nya"




"Tuhan selalu adil di hidup setiap manusia. Namun terkadang kau tidak menyadari akan kebaikan dan juga bantuan yang Tuhan berikan pada dirimu. Karena kau keras kepala dan berpikir hidup mu saja yang berat, padahal nyata nya setiap orang mempunyai masalah dan tingkat rintangan nya sendiri di hidupnya"balas Sehun. Entah kenapa ia merasa menjadi seperti seorang psikolog untuk Jongin, mood gadis itu mudah turun.




Dan juga Jongin mudah sekali stress, makanya ia berpikir beratus-ratus kali sebelum mengatakan tentang bagaimana keadaan haechan sekarang kepada Jongin.



Bahkan ia tidak sanggup untuk memberitahu bahwa kini penyakit Jongin pun sudah bertambah parah dibandingkan yang sebelumnya.




Kadang ekspetasi tidak lah sesuai dengan realita bukan?.




Ketika ia berharap dan berekspetasi untuk menyembuhkan Jongin. Agar ia bisa melamar gadis itu dan menjadikan nya sebagai istrinya, ibu dari anak-anaknya.




Namun kadang realita menghancurkan semuanya. Berekspetasi bukanlah suatu hal yang salah, namun kadang ketika ekspestasi mu terlalu tinggi malah membuat mu jatuh dan merasa sakit.



Karena kadang realita tidak mau bekerja sama dengan ekspektasi kita. Dan semua itu atas ijin Tuhan. Segala sesuatu terjadi karena Tuhan mengijinkan hal itu terjadi.


Sehun percaya Tuhan mempertemukan nya dengan Jongin karena Tuhan mempunyai rencana untuk kedua-nya.



Selama ini, dia bahkan tidak pernah jatuh cinta kepada seorang gadis pun. Dia memang selalu memperjuangkan kesembuhan pasien nya, namun kali ini sangat berbeda. Jantungnya selalu berdebar debar ketika ia bersama dengan Jongin, ia tidak ingin pergi dari sisi nya.




Cinta



Cinta itu memang tidak pandang bulu. Tidak pernah memandang fisik, ataupun apapun itu. Cinta itu buta, dan itulah yang terjadi pada dirinya. Ia tidak memandang bagaimana keadaan Jongin sekarang, namun ia berjanji pada dirinya sendiri agar ia bisa menyembuhkan gadis yang dicintainya itu.




Sehun bahkan tidak menyangka, bagaimana takdir mempertemukannya dengan gadis yang kini sedang duduk didepan nya dan terhanyut dalam lamunan nya sendiri.



Takdir kadang sangat menyakitkan, karena takdir lah yang mempertemukan dan juga yang akan memisahkan. Karena setiap pertemuan selalu ada perpisahan, pertemuan pertamanya dengan Jongin yang sangat membekas di hatinya itu selalu membuat nya tersenyum.




Namun dia tidak sanggup melihat Jongin meninggalkan nya, ia tidak ingin berpisah dengan Jongin. Walaupun keduanya baru bertemu tidak lama ini, namun Jongin sudah menempati sebuah tempat spesial di hatinya.





Jika nanti memang akan ada perpisahan, Sehun berharap ia lah yang akan pergi lebih dahulu dibandingkan Jongin.



"Hidup mu masih panjang jongin-ah. Kau harus bersanding dahulu dengan ku diatas altar sebelum akhirnya kau kembali kepada Nya" ucap Sehun di dalam hatinya, sambil mengelus pipi Jongin yang belepotan oleh minyak dari ayam



"Walaupun Haechan kini sedang sakit keras. Namun kalian berdua berjuang dengan kuat dan hebat melewati semua rasa sakit itu. Jika memang ia yang akan pergi dahulu, kau harus mengikhlaskan nya " Sehun berkata kepada jongin yang sama sama hanyut dalam pikirannya sendiri, dan ini lah yang tidak Sehun sukai, karena gadis ini bisa saja memikirkan untuk mengakhiri hidupnya lagi.




"Apa aku juga akan mati?" Tanya Jongin dengan suara yang lirih. Ia bertanya dengan serius kepada Sehun, namun yang ia dapat dari laki-laki itu malah tidak sesuai dengan ekspektasi nya.




Sehun tertawa cukup keras setelah mendengar pertanyaan konyol dari Jongin. "Semua manusia pada akhirnya juga akan mati, dasar bodoh. Kenapa aku mempunyai kekasih polos dan bodoh seperti dirimu sih?" Tanya nya sambil menoyor kepala Jongin pelan.




"AKU KAN HANYA BERTANYA, DASAR DOKTER BODOH" teriak Jongin kesal ketika kepalanya di toyor oleh Sehun.





TBC

Hollaaa
I'm back gaiseu
Maap ya kalo ceritanya ga jelas
Thank you yang udah baca
See you next chapter

𝐁𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang