N'the Day

220 22 21
                                    

5 Bulan kemudian

.
.
.


"Mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita" setelah sang pendeta berkata demikian, Sehun langsung merengkuh pinggang Jongin dan mendekatkan bibirnya dengan bibir plum Jongin yang berwarna merah merekah.






"Aku mencintaimu mu, sangat sangat mencintai mu" bisik Sehun sambil tersenyum lebar. Akhirnya hari yang ia tunggu tunggu datang juga, impiannya untuk berjalan beriringan bersama dengan Jongin menuju altar.





Jongin tersenyum tipis, ia merasa bahagia atas pernikahan nya dengan Sehun. Namun hati kecilnya berkata lain, ia merasa hampa dan kosong tanpa adanya Haechan.






Berhak kah ia merasa bahagia padahal Haechan, sang adik berada di ambang hidup dan mati.





Semua teman dan keluarga nya bersuka cita atas pernikahan nya, dan pilihan yang ia pilih adalah untuk tidak mengubah hari yang indah ini berubah menjadi sendu hanya karena ingatan nya akan Haechan.






Dia tidak boleh lemah karena walaupun dia sudah sembuh total, Sehun telah memperingatkan nya bahwa penyakit itu bisa saja sewaktu-waktu menyerangnya jika ia dalam keadaan lengah dan tidak sehat, apalagi jika Jongin terlalu memikirkan banyak hal dan bisa berakibat stress.






"Selamat, akhirnya kau menyusul ku" Tao merentangkan tangannya ke arah Jongin sambil tersenyum manis, ia senang sekali karena Jongin masih bisa bertahan hingga akhir. Jongin adalah perempuan terkuat yang pernah ia temui dan Tao tau semua itu ada berkat campur tangan dari Sehun yang selalu berada di sisi Jongin saat perempuan itu terpuruk.





"Cepat berikan aku keponakan, jangan terlalu lama ya" bisik Tao pelan sambil terkekeh. Ia berjalan bersama dengan Kris lalu membaur bersama dengan para tamu undangan.






"Oh Sehun, terimakasih karena kau menerima kekurangan ku. Aku tidak tau bagaimana hidup ku tanpa mu, kaulah yang membuat ku merasa sempurna dan mengisi relung hidup ku yang terasa hampa dan kosong" ujar Jongin sambil menangis haru.






"Kau lah sosok wanita yang membuatku lengkap. Kesempurnaan hanya milik Tuhan dan  jika kita masih saja mencari yang sempurna, kita tidak akan pernah menemukan pada diri manusia. Karena cinta tidak pernah memandang  ketidaksempurnaan pada pasangannya. Justru dia menyempurnakan ketidaksempurnaan itu." ucap Sehun dengan menatap ke arah manik hitam legam Jongin.






Pandangan keduanya saling bertemu, dan menghasilkan semacam aliran listrik yang dapat membuat jantung keduanya berdegup kencang.






"Because love make it's perfect" gumam Jongin pelan dan diangguki oleh Sehun. Laki-laki itu merengkuh pinggang Jongin
dan memeluk wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya di hadapan Tuhan, maupun negara.





"Aku akan meminta Allah untuk mempersatukan aku denganmu dua kali. Pertama di dunia dan yang kedua di surga." Sehun mengesekan hidung nya dengan milik Jongin dan menghasilkan cekikan geli dari Jongin, namun ia tidak melepaskan dirinya dari Sehun.






"Kenapa kita selalu jadi nyamuk sih oppa?" Gerutu Jeno sambil menunjuk ke arah dua orang yang kini sedang dimabuk cinta






"Jangan iri dong, aku kan ada bersama dengan mu" Mark mencoel pipi Jeno dengan gemas.





"Kau tidak pernah berbuat seromantis itu padaku. Kau hanya sibuk bekerja dan melayani pasien mu saja" Jeno meletakan kedua tangan nya di depan dada, dan mengembungkan pipinya kesal.





𝐁𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang