Love You

226 26 10
                                    


"Aku akan merindukan mu, bisakah kau mengunjungi ku sesekali?" Tanya Jongin dengan sangat memohon kepada Tao. Ia bahkan menunjukkan puppy eyes andalannya.

"Tentu saja, kau harus tau jika aku juga sangat merindukan mu. Karena kau adalah adik ku tersayang yang tidak tau sopan santun dan juga sangat menggemaskan" balas Tao, ia memeluk tubuh Jongin.

Sebuah pelukan perpisahan sebelum kedua nya berpisah dengan kedua pasangan mereka masing masing.

"Ya Kim Jongin, kau harus memanggilku eonnie" teriak Tao pada saat dirinya membuka pintu mobil milik Kris.

"Oke Eonnie, aku mencintaimu"

.......

Haechan terdiam sendirian di kamarnya. Ia tidak memungkiri bahwa kini ia merasa sangat kesepian setelah di tinggal oleh kakaknya. Dia merindukan sahabatnya, namun setelah semua yang telah ia lakukan pada Jeno apakah gadis itu masih menggangap dirinya sebagai sahabatnya?.


Haechan sangat ingin meminta maaf kepada Jeno. Entah setan apa yang merasuki nya sehingga ia melakukan hal seperti itu. Ia menyadari bahwa uang dia lakukan salah, bahkan ia merebut pacar sahabatnya sendiri.

Haechan memutuskan untuk pergi keluar dari kamarnya, dan berharap ia bisa bertemu dengan Jeno. Karena ia tau, Jeno adalah adik dari Sehun, sekaligus putri bungsu dari pemilik rumah sakit ini.

Dan tepat saja, dia benar benar melihat gadis itu mengenakan seragam sekolahnya sedang berdiri di koridor rumah sakit, bersama dengan Mark. Hatinya terasa sakit melihat bagaimana kedua nya tersenyum dan tertawa, namun bukan ini saatnya dia cemburu.

"Aku akan mengunjungi haechan hari ini. Bagaimanapun aku adalah satu satunya sahabat yang dia miliki. Mark oppa pernah bilang kepada ku bahwa dia butuh teman, dia butuh sosok yang selalu berada di samping nya. Jadi aku memutuskan untuk kemari" Haechan dapat mendengar Jeno berkata dengan cukup keras kepada Mark.

"Namun kau tidak tahan dengan bau obat -obatan. Jangan bersikeras, atau nantinya kau yang akan sakit" balas Mark dengan kesal karena Jeno tidak mau mendengarkan dirinya sama sekali.

"Tidak, aku bahkan membawa masker. Jadi aku akan baik baik saja" balas Jeno, ia menunjukan maskernya yang berada di tangan nya, namun mata Mark malah secara tidak sengaja melihat luka sayatan yang berada tangan Jeno, didekat urat nadi gadis itu.

"Apa yang kau lakukan dengan tangan mu hah? Kau pikir ini semua main-main apa?" Oceh Mark ketika melihat sayatan tersebut, ia lalu meneliti luka sayatan yang berada di tangan gadis itu.

"Aku baik baik saja, oppa. Lagipula ini hanya luka kecil" elak Jeno, ia akan menarik kembali tangan nya. Namun Mark menahan nya, dan menatap dirinya dengan tajam.

"Kenapa kau melakukan semua ini? Hidup mu pasti sulit  tanpa diriku bukan?" Tanya Mark dengan nada yang sedikit melembut, karena ia tau Jeno adalah gadis yang keras kepala dan jika dia juga balik mengeraskan nya, maka mereka bisa saja berdebat tanpa henti..

Tubuh Haechan menegang seketika, ia merasa semakin bersalah kepada Jeno, sahabatnya. Bahkan setelah diperlakukan dengan jahat oleh haechan pun ia masih berbaik hati memikirkan haechan, dan membiarkan Mark berada disisi nya.

"Berhenti cutting, jangan lakukan ini. Jika kau memang ada masalah, maka kau bisa bercerita kepada ku. Lagipula aku tidak keberatan mengambil sedikit waktu kerja ku untuk menemani dan mendengarkan dirimu" lanjut Mark.

Jeno menundukkan kepalanya, ia tidak menyangka Mark akan memarahinya karena ia menyayat tangan nya sendiri.

"Aku menyayangi mu, aku juga mencintaimu. Karena itu aku mengabulkan keinginan mu, untuk bersama dengan haechan. Selain itu, Haechan adalah teman ku dahulu. Mana mungkin aku tidak menerima permintaan mu untuk bersamanya?. Namun jika itulah yang membuat mu cutting maka aku akan memilih berhenti" ucapan Mark membuat Jeno terkejut, ia menggelengkan kepalanya dengan cepat.

𝐁𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang