3. Im The Queen

3.6K 279 0
                                    

"Da.. Darah hamba tetua?" ChuXi bingung dan memelototkan matanya.

"Aku sudah membangun sekte ini, dan kesehatanku kini memburuk. Hanya darah murnimu yang dapat menyembuhkanku. Aku akan memberikan segalanya untukmu."

"Tidak perlu seperti itu tetua, hamba akan memberikan darah hamba kepada tetua."

"Terimakasih ChuXi."ChuXi mendekat dan menyayat telapak tangan kanannya dengan belati di dekat tetua. Lalu memeras darahnya dan menempelkan tangannya kebibir tetua agar tetua dapat meminumnya. ChuXi sedikit meringis karena perih ditangannya. Seketika kulit tetua terlihat segar, dan diluar dugaan tetua sesungguhnya masih sangat muda hampir seumuran dengan Yuchen. Setelah tetua dapat duduk, ia menjilat telapak tangan ChuXi dan luka itu menghilang.

"Terimakasih ChuXi, kau adalah pemimpin sekte ini mulai sekarang." tetua berlutut di hadapan ChuXi.

"Ehh.. Ja.. Jangan seperti ini tetua.. Astaga..." ChuXi membungkuk membantu tetua berdiri, dan saat itu Yuchen dan guru Ten masuk melihat adegan itu. Mereka langsung berlutut dan menunduk.

"Ya.. Ya... Berdiri sekarang kenapa kalian ikut ikutan..."

"Salam tetua ChuXi..."

"Salam tetua ChuXi..."

"Wah kalian ini bandel banget, sekarang berdiri ini perintah." mereka langsung berdiri.

"Wah, jangan seformal ini kumohon.."

"Makan siang sudah disiapkan tetua." Yuchen membuka suara.

"Yuchen gege...Guru Ten... Dan tetua... Ini perintah jangan seformal ini padaku, dan kalian adalah gege dan guruku jadi tidak ada kata formal diantara kita."

"Baiklah meimei... "Yuchen mencairkan suasana.

"Nona, mari makan siang sudah siap."

"Tunggu tetua gege, siapa namamu? Aku Wei Chu Xi "

"Liu Heping"

"Mari kita makan bersama, Heping gege ayo.." ChuXi menarik tangan tetua untuk ikut.

Di ruang makan, banyak anggota sekte yang ada didalam sana. Sebenarnya tetua sudah mengatakan segalanya, dan acara ini sudah dirancang. Jadi sebelum makan Heping dan ChuXi di arahkan untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Kamar ChuXi pun dipindahkan ke bangunan utama. Kini ia menggunakan jubah hitam berpadu dengan ungu pekat dan hiasan kepala berwarna perak.

"Tetua memasuki ruangan..." Heping memimpin rombongan, dibelakangnya ChuXi, Yuchen, Guru Ten dan Guru Ai.

"Salam tetua Liu Heping, semoga tetua hidup 1000 tahun lagi."

"Tenanglah, aku akan mengumumkan sesuatu. Karena kebaikan hatinya aku sudah kembali sehat, sebagai balas budi dia telah mengembalikan hidupku sekarang tetua kalian bukan lagi aku. Namun Tetua Wei Chu Xi." Heping kembali berlutut di ikuti seluruh anggota sekte tak terkecuali.

"Salam tetua Wei Chu Xi, semoga tetua hidup 1000 tahun lagi."

"Duduklah, kita akan mulai makan siang hari ini." makanan disajikan oleh para anggota muda yang berada di tingkat rendah. Setelah makan siang, mereka di bubarkan dan melanjutkan kegiatan masing masing. ChuXi meminta Heping dan Yuchen menemaninya berkeliling dan menceritakan semua tentang sekte ini.

"Jadi gege, kalian berdua adalah dua orang yang memiliki tingkatan paling tinggi?"

"Benar, cara perekrutan anggota sekte ini adalah dengan membawa mereka dari dunia manusia yang memiliki dendam dalam hatinya."

"Ooh iya Yuchen gege, aku sudah mengingat latar belakangku. Aku sedari tadi ingin memberitahu kalian. Sebenarnya aku adalah Wei ChuXi tuan putri kekaisaran Wei anak kandung permaisuri Yang Xi, adik kaisar FengXi."

"Kekaisaran Wei? Aku dengar mereka sedang kacau karena sebulan terakhir kepemimpinan sementara di pegang oleh pangeran ketiga Hong. Kau harus kembali meimei, kaisar membutuhkan bantuanmu."

"Tapi kalian sudah menjebakku menjadi tetua disini."

"Kami akan memegang kendali sementara, kau bisa memanggil kami jika membutuhkan bantuan kami. Panggil saja nama kami, kami akan datang secepatnya."

"Benarkah? Tapi lewat mana jalan menuju istana?"

"Ya tuhan, kau harus ke dunia manusia. Oh iya setahun kau ada disini artinya kau hilang selama dua bulan lebih di dunia manusia. Hitungannya 5 tahun di dunia bawah sama dengan 1 tahun di dunia manusia."

"Wah... Bisa seperti itu yah..."

"Untuk menuju dunia manusia kau bisa menggunakan portal dalam ruang dimensimu menuju kemanapun."

"Tapi apa mereka mengenaliku? Wajahku berubah pesat, dari sebelumnya penuh luka menjadi sebersih ini."

"Wajahmu memang selalu sempurna meimei, ohh.. Hampir lupa, untuk menutupi auramu yang pekat dari mata para kultivator, kau harus menutupi rasa dendammu."

"Sepekat itu kah?"

"Sudah kubilang kau orang yang hebat."

"Sudah pasti, kalau begitu aku permisi gege. Aku akan secepatnya kembali, sampai jumpa."

"Hati-hati meimei.." Heping dan Yuchen tersenyum sebelum ChuXi menghilang menuju ruang dimensinya.

"BaoYan, BaoSen bantu aku kembali ke dunia manusia."

"Sesuai perintah anda tuan." Kemampuan ChuXi bukan hanya berkultivasi, selain tingkat kultivasinya yang hampir sempurna kemampuan beladiri dan permainan pedangnya sudah sangat terasah.

"Wah... Ini dia danau yang dulu." ChuXi mendarat di dahan pohon besar tempat dulu ia bertemu Yuchen. Ia melompat dengan mulus dan mulai berjalan ceria menuju istana, hanfu ungunya ikut berkibar di terpa angin. Senyumannya terus terukir, hingga ia sampai di sebuah pasar yang sangat ramai. Di markas sekte tak pernah ada orang sebanyak ini, ini sangat menakjubkan.

ChuXi tiba-tiba menghampiri seorang pedagang buah dengan senyumnya.

"Hai paman, buahmu terlihat sangat segar boleh aku meminta sebuah apel paman."

"Ya tuhan nak, wajahmu sangat cantik aura mu sangat bersih. Ini ambil lah sebanyak yang kau mau. Ini adalah berkat dari tuhan, aku akan sangat beruntung karenamu." pedagang buah itu memberikan beberapa buah apel didalam keranjang.

"Terimakasih paman, paman sangat baik. Suatu saat kau tak akan menyesal paman. Sampai jumpa." ChuXi mengigit apelnya dan terus berjalan ceria menuju gerbang istana. Para pemuda yang melihatnya merasa sangat tertarik. Hingga beberapa meter sebelum mencapai gerbang istana, sekelompok pria berkuda menghentikan langkahnya.

"Selamat pagi nona cantik." seorang pemuda turun dari kudanya.

"Pagi? Kurasa ini sudah siang tuan."

"Benarkah, aku tak menyadarinya karena untukku kaulah yang paling indah."

"Lah gak nyambung."

"Nona akan pergi kemana? Akan ku antar nona."

"Aku ingin kembali ke istana menyingkir lah."

"Tunggu setidaknya beritahu namamu."

"Namaku? Ahh.. Namaku Jia Yu tuan."

"Baik tuan putri Jia Yu lain kali aku akan mengunjungimu."

"Dasar bodoh, sana kejar Jia Yu mu.. Hahaha..."ChuXi terus tertawa hingga gerbang istana.

"Maaf nona ini siapa, dengan lancang ingin memasuki wilayah istana."

"Kalian tak mengenaliku?"

"Apa kau gadis dari rumah bordil?"

======

Hello, temen-temen yang mampir jangan lupa vote dan komentar.
Jangan lupa mampir terus, bantu share biar tambah semangat.


















-Yoon Hilda-
(Authornim)

Princess of Wei Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang