21. Back to Wei

938 97 2
                                    

"Rong Zhi?!"

"Lama tak berjumpa gege, ibu suri, ibu selir."

"Gege, kemana saja kau selama ini. Kami benar-benar mengkhawatirkan mu." Shen Ji maju mendekati Rong Zhi.

"Mengkhawatirkan ku? Apa ibu selir juga mengkhawatirkanku??" Selir Ning hanya diam tak berkutik.

"Bagaimana rasanya menjadi selir agung? Apakah kau bahagia ibu selir? Apakah kau bahagia?" Rong Zhi mengatakannya dengan suara tegas dan datar.

"Sudahlah Gege, kami permisi yang mulia. Kami akan berangkat sekarang." ChuXi menggandeng tangan Rong Zhi untuk segera pergi. Mereka keluar dari ruangan dan langsung berjalan menuju pasar tanpa membawa barang sedikitpun, hingga ChuXi dan Rong Zhi menghilang di telan ramainya pasar.

"Gege, balas dendam seperti apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku ingin membuat ibu selir menyesali perbuatannya. Aku tak ingin menjadi pembunuh sepertinya."

"Aku senang kau menyerap ilmu dari sekte dengan baik. Walaupun kita membantu membalaskan dendam, tapi rasa dendam akan berkurang saat kau masuk ke sekte itu."

"Sekte darah iblis memang menyeramkan tapi tak sejahat itu menanamkan dendam pada anggotanya."

"Kita harus menjemput Lin Mei gege ayo."

"Aku akan menunggumu di ujung pasar Wei saja."

"Mengapa?"

"Aku kelaparan sekarang."

"Baiklah aku akan segera kembali." ChuXi berteleportasi menuju markas.

======

"Salam meimei."

"Gege, bagaimana keadaan markas?"

"Kita mendapatkan banyak misi baru ChuXi, dan ada dua misi yang bisa kau lakukan."

"Ada misi untukku?"

"Dua orang dari Wei meminta bantuan untuk membalaskan dendam pada Hong Yu. Satu dari mereka memberikan peti berisi emas batangan dan satu lagi memberikan kita sekarung kecil gandum."

"Kembalikan gandum itu, sisipkan beberapa emas kedalamnya. Katakan kita akan dengan senang hati membalaskan dendamnya."

"Baik meimei."

"ChuXi Gongzhu! tempat apa ini?"

"Ini adalah markas sekteku Lin Mei, kau akan sering berkunjung kemari. Mereka juga yang mengobatimu dulu."

"ChuXi Gongzhu kau adalah tetua sekte darah iblis?"

"Benar Lin Mei, sudah jangan berfikir yang tidak-tidak sebaiknya kita kembali ke Wei. Gege, jiejie kami pergi dulu."

"Berhati-hati di jalan ChuXi." ChuXi dan Lin Mei kembali ke ujung pasar Wei, bertemu Rong Zhi yang membawa dua tusuk makanan di tangannya.

"Aku ingin menemui seseorang dulu. Kalian ikut aku."

"Nona penyihir selamat datang." sambut pedagang buah itu.

"Dimana Gu Lan paman?"

"Dia sedang makan di dalam silahkan masuk nona."

"Nona cantik!" GuLan menghambur ke arah ChuXi.

"Bagaimana kabarmu Gu Lan?"

"Aku sangat baik nona. Ayah sangat baik padaku, bahkan ibu dan jiejieku."

"Benarkah itu? Paman terimakasih sudah merawat Gu Lan, suatu saat saya akan membawanya lagi. Jadi pastikan dia sangat sehat, aku akan pergi sekarang."

"Baik nona, ini bawalah buah persik kesukaan anda."

"Terimakasih paman kami permisi." ChuXi pergi dan menatap gerbang istana yang menjulang.

"Salam ChuXi Gongzhu. Kami akan sampaikan kepada yang mulia bahwa Gongzhu sudah kembali."

"Aku akan menyapanya sekarang."

"Baik Gongzhu silahkan."

"Apa yang sedang berlangsung didalam?"

"Sedang ada kunjungan dari beberapa pangeran."

"ChuXi Gongzhu memasuki ruangan!" ChuXi kaget saat kasim berteriak di sampingnya.

"ChuXi!" FengXi berdiri menyambut adiknya itu.

"Salam yang mulia kaisar, semoga kaisar hidup 1000 tahun lagi."

"Kemarilah ChuXi." Tersisa Rong Zhi yang berdiri disana.

"Siapa dia ChuXi?"

"Ooh, dia adalah pangeran kedua Mo Rong Zhi dari Mo."

"Salam yang mulia." Rong Zhi menundukkan tubuhnya.

"Terimakasih sudah menjaga perjalanan adikku Wang Zi."

"ChuXi sudah seperti meimeiku sendiri yang mulia."

"Sediakan tempat duduk dan kamar untuk pangeran Mo Rong Zhi."

"Terimakasih atas sambutannya yang mulia."

"Ohh iya gege aku ingin menyampaikan kabar bahagia dari Mo."

"Kabar bahagia apa meimei." ChuXi berdiri dari singgasana FengXi dan menatap ibu selir.

"Saya sebagai tuan putri kekaisaran Wei yang baru datang dari Mo ingin menyampaikan kabar dari Mo kalian pasti sudah mendengar pengangkatan kaisar baru Hua Chen kabar kedua adalah Jia Yu jiejie sekarang sedang mengandung calon putra mahkota kekaisaran Mo."

"Jia Yu sedang mengandung?"

"Putriku akan memberikan putra mahkota bagi kekaisaran Mo." Riuh gembira memenuhi ruangan.

"Kekaisaran Mo saat ini sedang berbahagia, yang mulia kaisar juga akan menerima pangeran pertamanya dari selir Ayun."

"Terimakasih meimei kau telah membawa kabar gembira ke Wei, hari ini Wei sedang kedatangan banyak tamu dari segala penjuru. Banyak pangeran datang mengirimkan lamarannya. Jadi Benwang ingin ChuXi meimei, segera menentukan pilihan ChuXi."

"Maafkan Gongzhu ini Guo Wang, dan para pangeran. Gongzhu yang rendah ini telah bersumpah kepada kaisar terdahulu sebelum ajal menjemputnya, bahwa saya tidak akan menikah sebelum saya berusia 25 tahun. Itu artinya 4 tahun lagi saya baru akan menikah dengan pilihan hati saya." Para pangeran itu beberapa mendesah kesal.

>>>>>
"ChuXi Gongzhu!" sapa seorang gadis di depannya.

"Ni Wen, lama tak jumpa."

"Cih, jika tak mengingat kau adik kandung Gou Wang, aku tak sudi memberikan hormatku padamu...."

========
Hewooo semuanya.....

Thank you buat semua yang masih setia menunggu, jangan lupa untuk vote dan komentar yang membangun.


































Yoon Hilda

(Authornim)

Princess of Wei Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang