Target 7: The Gray World

98 3 0
                                    

LC termenung di kursinya menatap lembaran-lembaran kertas yang dipegangnya. Entah sudah berapa lama ia terus memandangi kertas-kertas itu tanpa membaliknya. Tangan satunya yang berada di atas meja sibuk mengetuk-ngetuk pulpen ke meja, membuat suara-suara tanpa irama.  

"Tch," tak lama LC mendecak sambil melempar kertas-kertas itu ke meja. Membiarkannya berhamburan hinga jatuh ke lantai. 

"Tidak ada pilihan lain," gumam LC yang akhirnya bangkit dari kursinya. 

*** 

Bel tanda istirahat berbunyi di gedung pelajaran kelas D, membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas. Lorong pun menjadi ramai oleh para murid yang hendak pergi menuju kantin dan taman sekolah. 

"Oi, Laswell, cepatlah nanti kita kehabisan makanan," Mizuki hanya berkacak pinggang melihat rekannya yang sedang sibuk dengan buku-buku di mejanya. 

"Anjing kecil! Ayo kita makan!" Ilyvi yang sebelumnya sibuk dengan catatannya langsung memeluk lengan Laswell begitu mereka memutuskan untuk makan bersama sebelum pelajaran dimulai. 

"Laswell!" yang dipanggil tidak menjawab, bahkan Laswell tidak punya niatan untuk meladeni panggilan Mizuki. 

"Kau--" omongan Mizuki terpotong oleh dering ponsel mereka. Melihat nama LC yang tertera pada nama di pengirim pesan. 

"Ilyvi maaf, tapi LC memanggil kami jadi kita makan bersama kapan-kapan ya," seru Mizuki melihat Ilyvi sangat menantikan istirahat ini bisa makan bersama. 

"Huh... Baiklah..." setelah mendapat persetujuan, mereka pun beranjak pergi tanpa membuka pesan itu terlebih dahulu. 

Di depan pintu kantor LC mereka berpapasan dengan George yang nampaknya juga mendapat pesan. Tanpa banyak tanya mereka bertiga membuka pintu dan masuk ke dalamnya. Di dalam kantor, LC sudah menunggu di kursinya seperti biasa. Namun kali ini ia terlihat serius tidak seperti biasanya. 

"Jadi... Kenapa kau memanggil kami?" melihat keseriusan LC membuat Mizuki merasa ada suatu hal penting yang ingin disampaikan LC. 

"Saya punya misi untuk kalian, batas misi ini adalah dua minggu," Mizuki dan George sama-sama menelan ludah. Baru kali ini mereka berhadapan dengan LC yang berada dalam mode serius. 

"Apa yang harus kami lakukan selama itu?" LC melirik pada Laswell membuatnya sedikit terkejut. Ia dipaksa memahami setumpuk buku sebelum menjalani misi ini, karena itu Laswell berpikir misi kali ini akan lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya. 

"Saya ingin--" LC memotong perkataannya untuk memperhatikan muridnya yang terlihat tegang satu persatu. 

"--kalian menghibur di sebuah panti," 

"Ha!?" setelah semua ketegangan dan keseriusan LC, kini dia mengatakan sesuatu yang dianggap sepele oleh ketiga muridnya itu. 

"Meng-- menghibur!?" 

"Aku tidak mau dikelilingi para lansia," 

"Kau menyuruhku membaca buku-buku itu hanya untuk menghibur!?" secara bergantian Mizuki, George dan Laswell memprotes misi ini sambil memukul meja kerja LC. 

"Mau bagaimana lagi? Kepala sekolah menyuruh saya untuk bertukar misi dengan kelas C," jelas LC dengan acuh tak acuh. Dari sikapnya sangatlah jelas kalau LC hanya menerima pertukaran misi itu apa adanya. 

"Setidaknya tentang atau lakukan penolakkan!" 

"Merepotkan, lagi pula hanya buang-buang tenaga," 

"Bilang saja kau malas melakukannya!" 

"Sudah! Sudah! Saya tidak menerima protes dari kalian, segera bersiap sana! Temui Andrewson setengah jam lagi, ini surat perintah kalian." Laswel, Mizuki dan George pun tak bisa berbuat apa-apa selain menerima misi itu. Laswell menerima surat perintah dan pergi setelahnya untuk mempersiapkan barang-barangnya. 

Crim[e]son BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang