Kini saga sedang duduk dikamar nya, ia hanya menatap kosong arah jendela, sedari tadi pikirannya memikirkan kejadian tadi siang,bagaimana tidak dito yang notabate nya sahabat manda, akan sekolah di tempat yang sama dengan manda, ini tidak bisa dibiarkan
Sagara tahu arti tatapan dari manda terhadap ditoSagara hanya menunduk sedih, kenapa dirinya tidak seperti dito, ia ingin seperti lelaki itu agar manda memandangnya
Suara pintu membuat sagara mendongakkan kepalanya yang menunduk, dan melihat bunda maya menghampirinya
"Saga kok dikamar terus dari tadi siang" Ucap bunda maya sambil mengusap surai hitam saga dengan lembut
Saga hanya memejamkan kedua kelopak matanya, ia sangat nyaman saat bunda maya mengelus surainya,ia jadi rindu dengan mami nya
"Saga kok bunda nanya gak dijawab? Saga kenapa bilang sama bunda" Ujar bunda maya
Saga langsung memeluk bunda maya begitu saja, menyenderkan kepala didada milik bunda maya
"Bunda" Panggil saga
"Iyaa? Saga kenapa hmm?" Tanya bunda maya yang terus mengusap surai hitam milik saga
"Bundaa, saga pengen sekolah kayak manda"jawab saga
Bunda maya menghentikan usapan di surai hitam sagara, saat ia mendengar jawaban dari sagara
" Kenapa saga mau sekolah?"tanya bunda maya
Baru saja saga ingin menjawab tetapi terhenti karena kedatangan manda
"Kenapa bun?" Tanya manda menatap bunda dan saga bergantian
"Ini katanya saga mau sekolah kayak kamu" Jawab bunda maya
"Ngapain?udah dirumah aja" Ucap asal manda
"Tapi saga mau kayak dito" Sagara Memanyunkan bibirnya
"Lu mau sekolah kayak dito?" Tanya manda
Sagara menganggukkan kepalanya dengan antusias
"Gausah aneh aneh dehh, dito sama lu kan beda" Celetuk manda
"Beda apanya?dito cowo saga juga cowo" Jawab saga
"Iya jelas beda kemana mana lah, dito orangnya mandiri, tampan, pinter yaaa kalo lu justru kebalikannya"
Sagara menundukkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca, entah kenapa mendengar ucapan manda membuat hatinya sakit
"manda" Panggil bunda maya
Manda menatap bingung bunda nya, tidak salah kan jawaban yang ia berikan
"Kenapa bun?" Tanya manda bingung
"Kenapa kamu ngomong kayak gitu" Ucap tegas bunda maya
Manda yang menyadari akan hal itu ia langsung merasa tak enak kepada sagara
Ia melirik sagara yang menunduk menahan isakan nya, ia tau pasti sagara sangat sakit hati dengan ucapannya barusan
"Bener bun yang diucapin manda" Jawab lirih saga
"Engga! Kamu sama dito itu sama, gada yang beda! Justru kamu spesial menurut bunda!" Jelas bunda maya
Bunda maya langsung menatap manda dengan penuh amarah
Lalu ia melihat kembali sagara
"Saga mau sekolah bareng manda yaa?" Tanya bunda maya
"Kalo mau nanti bunda suruh ayah buat daftarin kamu" Ucap bunda maya lagi
Saga menggelengkan kepalanya
"Gajadi bun, saga dirumah aja" Jawab saga
Manda semakin merasa tak enak kepada sagara
"Loh kenapa sayang, saga mau kan?bunda telpon ayah yaa"
"Gausah bun, saga gamau ngerepotin bunda sama ayah apalagi manda" Jawab sagara seadanya
"Saga gak ngerepotin bunda sama ayah, bunda sama ayah sayang sama saga" Jelas bunda maya
Bunda maya menjadi sedih
"Bunda" Panggil saga
"Iya saga mau apa? " Tanya bunda maya
"Saga mau tidur, emm bunda keluar gapapa kan?" Tanya saga dengan hati hati
Bunda maya tersenyum
"Iyaa sayang, kalo gitu bunda keluar yaa, mau masak buat makan malam, kan ayah pulang nanti malam" Ujar bunda maya
Sagara hanya tersenyum menatap bunda maya
Bunda maya pergi meninggalkan kamar sagara dengan menarik tangan putrinya
Saga menghela napas kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Boy [SUDAH TERBIT]
Ficção Adolescente[ open pre-order 15 November 2021 - 04 Desember 2021 ] Hai jadi aku mau kasih tau awalnya cerita ini berjudul "Posessive boyfriend", cuma karena aku lupa alurnya aku ganti deh jadi " Childish Boy" *** Sial! Itu yang terjadi pada Amanda Auristela...