08 : The start of our story

153 48 2
                                    

Halo semua, ketemu lagi. Oh ya fyi dulu, sebenarnya Changmin itu lahir di pekanbaru tapi sewaktu dia kelas 7, dia pindah ke jakarta. Jadi, cerita ini lokasinya ada di pekanbaru. Oke itu aja, happy reading 🤗

Author's pov.

Saat Changmin kelas 5 sd, Changmin baru pulang dari sekolah dan ia pergi ke taman, kemudian menangis tersedu-sedu sambil duduk di kursi panjang. Karena apa? Dulu Changmin adalah anak yang pemalu, dan ternyata suka belajar. Teman-teman sekelasnya malah membuli dia karena itu dan menganggapnya sebagai seorang "kutu buku".

Saat itu, Hyemi, anak kelas 4 sd yang lagi nyasar padahal mamanya lagi mencari dia yang pergi entah kemana. Hyemi bertemu dengan Changmin yang sedang menangis. Changmin yang sedang menundukkan kepala, mendengar langkahan sepatu datang ke arahnya lalu mendongakkan kepala. Dia melihat seorang anak gadis kecil menghampirinya sembari tersenyum dan duduk di tempat sebelah kirinya. "Halo, kakak kenapa?" Changmin tidak menjawab dan kembali menangis.

"Kakak jangan nangis terus dong. Liat nih matamu udah merah loh" ujar Hyemi melepaskan tas yang dipikul dan mengeluarkan sapu tangan yang ada didalam tasnya. Hyemi mulai mengelap air mata yang ada di wajah Changmin dengan halus.

"Bersih kok, jangan khawatir" Hyemi dulu pintar bicara sudah itu dewasa banget, kok sekarang bobrok.

Heh, gua sekarang masih pintar loh apalagi gua gak anak kecil lagi -hyemi

Changmin membiarkan Hyemi mengelap pipinya.

"Sudah. Ok, sekarang kakak jangan nangis ya. Matanya nanti bengkak, kan gak ganteng" Changmin kaget mendengar ucapan Hyemi.

"Emang a-aku ganteng?" Tanya Changmin, mengalihkan pandangan ke Hyemi yang menatap ke langit. Hyemi menoleh ke Changmin dan tersenyum. Senyuman itu membuat hatinya berdebar.

"Kakak ganteng kok. Kakak lebih ganteng daripada temen-temen cowo aku" ucapan Hyemi membuat Changmin tersenyum makin lebar.

"Kakak ngapa bisa nangis gini?" Tanya Hyemi kembali menatap ke langit biru terang dipenuhi awan putih yang seperti kapas.

"..."

"Kakak diganggu temen kakak ya?" Hyemi bertanya kembali. Changmin hanya bisa mengangguk.

"Oh ternyata gitu. Gapapa kok kak. Aku juga sering diganggu sama temen aku" ucap Hyemi santai sembari mengayun-ayun kaki.

"Sebenarnya, aku orang yang pemalu. Aku gak pandai bicara dengan orang lain kecuali ketika guru memberi pertanyaan kepadaku" tambah Changmin menunduk ke bawah seraya memainkan jarinya.

"Dan kamulah orang yang pertama yang berbicara dengan aku selain guru" lanjut Changmin mendongak kepala dan tersenyum. Senyumannya membuat Hyemi, si anak kelas 4 sd ambyar~. Soalnya senyuman Changmin sudahlah manis, dilengkapi sama lesung pipi lagi. Karena pipi Changmin agak tembem gitu (yah kan, lemak bayi) malah gemes juga si Hyemi. Pengen nyubit.

"Kak. Ini aku bilangin ya" Changmin menganggukkan kepala, mendengarkan perkataan Hyemi.

"Ini cara aku membuat teman baru. Pertama, kakak hampirin orangnya dulu. Udah itu, ajak dia bicara. Kalo dia membalas ucapan kakak, berarti dia udah tertarik untuk berteman sama kakak. Gitu kak" Changmin kembali menganggukkan kepala.

"Nama kakak siapa??" Tanya Hyemi.

"Ji Changmin" Hyemi mengangguk.

"Namamu?" Balas Changmin kembali.

"Lee Hyemi".

"Oh, namanya Hyemi toh. Lucu" lirih Changmin. Tanpa ia sadar, tenyata ada sebuah senyuman yang terukir di wajahnya.

"Hah? Apa kak? Kakak tadi bilang apa? gak denger" Changmin kaget dan menggeleng kepalanya dengan kuat. Hyemi hanya ber-oh ria

"Kayaknya aku salah denger deh, yaudah"- batin Hyemi.







"Hyemi!! Hyemi!! Hyemi, ternyata kamu disini. Sini, mama udah cariin kemana-mana. Nanti kalo terjadi apa-apa gimana! Lain kali jangan pergi sesuka kamu. Nanti tersesat kamu" jerit Suzy menjewer telinga Hyemi.

"Iya, iya, ampun ma. Sakit telinga Hyemi ma!!" Suzy melepaskan jewerannya. Hyemi mengelus telinganya yang sudah merah dan memikul kembali tas berwarna biru muda itu dan menghampiri Changmin.

"Kak, saputangannya kakak simpen aja. Anggap pemberian Hyemi, bye bye kak" Hyemi melambaikan tangan dan memegang tangan Suzy lalu mulai jalan, menjauhi Changmin.

"Tunggu!" Suara Changmin membuat langkahan Hyemi berhenti dan membalikkan badan dengan ekpresi bingung tercetak di wajah Hyemi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu!" Suara Changmin membuat langkahan Hyemi berhenti dan membalikkan badan dengan ekpresi bingung tercetak di wajah Hyemi.

"Q, kodenya Q . Kalo kita bertemu lagi, kamu ucap kode ini kepada aku" ujar Changmin dengan nada yang sedikit keras.

Hyemi mengangguk dan mulai berjalan lagi.

"Itu siapa? Pacarnya Hyemi ya??" Goda Suzy.

"Enggak ma, cuman kakak ganteng aja" ujar Hyemi.

"Oh ya. Dan namanya kak Ji Changmin, namanya juga ganteng" lanjut Hyemi. Hyemi dan Suzy mulai berjalan jauh dari Changmin.

"Suatu hari lagi, aku harap kita akan bertemu lagi" Changmin memegang saputangan tersebut.

Sejak hari itu, Changmin terus membawa saputangan pemberian Hyemi kemana saja ia pergi. Berkat nasihat Hyemi, keesokan hari Changmin mulai berbicara dengan teman sekelasnya. Awalnya mereka kaget, kok Changmin tiba-tiba ngajak bicara sih. Tapi, setelah itu mereka sadar. Ternyata Changmin ini bukan orang yang aneh, hanya ia cuman tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendekati mereka. Dan teman-teman yang membuli Changmin pun, meminta maaf kepadanya.

Hanya karena sebuah nasihat yang simpel aja, Changmin telah banyak berubah dan menjadi dirinya sekarang. Sejak hari tu, Changmin sangat berharap ia bertemu dengan Hyemi kembali, karena ingin berterima kasih. Dan untuk Changmin, Hyemi adalah teman dan cinta pertamanya.

🌸🍭🌸

Hyemi mengontrol napasnya karena sudah mengeluarkan terlalu banyak energi sebab terlalu semangat dalam menceritakan kejadian tersebut, dan juga selalu lupa untuk menarik napas setelah menyelesaikan sebuah kalimat.

"Fiks, kalian jodoh yang ditakdirkan tuhan. No debat" Doyeon membanting meja lalu menyibak rambut ke belakang telinganya. Kayaknya Doyeon terlalu terpaku dengan cerita Hyemi deh.

"Aduh, kapanlah kehidupan gua bisa seindah seperti punya Hyemi? Cerita elo tadi berasa naskah drama yang dikarang gitu, sangking gak percayanya gua" tambah Yeji, menopang dagunya dengan bibir yang dikerucutkan.

"Mau gak gua sebar cerita nih? Bisa aja elo dan bang Changmin diship satu sekolah. Jadi pasangan nomor 1 di sekolah" ujar Haechan melakukan pemanasan jari, bersiap untuk mengetik informasi ini ke grup klub gosipnya.

"Jangan, ember banget mulut elo ini" tolak Renjun seraya menyubit bibir Haechan, menjadi terbentuk seperti paruh bebek yang mancung.

"Swakit aswu" rengek Haechan, memukul tangan Renjun lalu mengelus bibir monyongnya yang mirip seperti bibir milik Kylie Jenner.

Gakpapa, kan mirip kayak artis -author.

Bisinglah lu thor -haechan.















Tbc

Maaf ya pendek. Voment please ❤🧡💛💚💙💜

Stranger • Ji ChangminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang