Author's pov.
Sudah seminggu bu Bo Young telah mengajar di kelas 10-A sebagai guru IPS baru. Murid-murid bilang mereka merasa nyaman belajar dengan bu Bo Young.
Karena bu Bo Young adalah seorang guru yang masih baru dan belum berpengalaman, keahliannya dalam mengajar masih bisa dibilang kurang profesional.
Dalam pelajaran tersebut, entah kenapa Nancy mulai bersikap tidak sopan kepada bu Park Bo Young. Mengolok-ngoloknya, menumpahkan air ke atas kepala sang guru, melempar bola kertas ke dia, menampar, bahkan mengancam bu Bo Young untuk keluar dari sekolah ini secepat mungkin. Kalo tidak, bakal di usir paksa.
Padahal Nancy tidak memiliki pihak yang berkuasa untuk mengeluarkan bu Bo Young di sekolah ini. Perkataan Nancy menusuk hati bu Bo young dengan dalam, sehingga bu Bo young menetes air mata. Semua murid yang ada didalam kelas terkejut dan mulai memaki-maki Nancy. Hyemi sebagai ketua kelas, mencoba menasehati Nancy. Namun, Nancy tidak mendengarkan perkataan Hyemi.
"Elo mau kena juga?" ujar Nancy sambil menyeringai.
Nancy menghampiri Hyemi dan menumpahkan sisa air yang ada di botol teesebut ke kepala Hyemi, membuat rambut beserta baju Hyemi basah. Dan sempat juga, dia menampar Hyemi seperti yang dilakukannya tadi ke bu Bo Young. Lalu ia tertawa dengan senang. Teman-teman yang lain, juga grup Hyemi kaget dengan tindakan Nancy kepada Hyemi.
"Udah melewati batas tuh jalang".
"Anjir, sampe kek gitu? Nyari mati dia".
"Psikopat dia anjir".
Yeji dan Doyeon menghampiri Hyemi dengan wajah yang gelisah, mengelap baju dan rambut Hyemi menggunakan sapu tangan dan tisu. Karena gak ada handuk, terpaksa pakai sapu tangan dan tisu sebagai penggantinya. Mereka melototi Nancy dengan tajam, tetapi Nancy tidak menghiraukan mereka.
Sementara itu, Hyemi yang masih berdiri tegak bagai patung, menunduk kepala dan mengepalkan tangan erat. Kemudian, Hyemi mulai mengikat rambutnya dengan sebuah karet.
"Tunggu, Hyemi mengikat rambutnya? Okeh, udah mulai" - batin Chenle.
Chenle mulai panik seketika. Di sebelah kanannya ada Renjun, Ia menepuk bahu Renjun pelan. Renjun menoleh ke arahnya dan sedikit bingung dengan ekspresi wajah Chenle. Wajah Chenle itu antara marah atau panik. Renjun heran.
"Ngapa? Baru liat hantu ato ape?" Bisik Renjun. Chenle menghela napas, ia menunjuk ke Hyemi dengan tatapan matanya masih tetap ke Renjun. Renjun cuman bisa 'heh?'. Chenle menepuk jidat Renjun.
"SAKIT ANYING" bisik Renjun namun kencang.
"Elo gak ingat ucapan Somi?" Bisik Chenle. Untuk sebentar, Renjun berpikir.
...!
"O, temen pkunya Hyemi... Ooo yang peringatan itu ya?!" Chenle mengangguk dengan antusias. Akhirnya Renjun mengerti, dia ber-oh ria.
"Woi, untuk jaga-jaga rekamin suaranya. Gua juga mau rekam nih" bisik Chenle. Renjun mengangguk. Renjun melihat sekelilingnya, celingak-celinguk dulu. Lalu dengan perlahan~, ia mengeluarkan hape apel gigitnya dari tas yang digantung di kait meja. Ia membuka hape tersebut dan masuk ke aplikasi rekaman mic. Begitu juga dengan Chenle.
Masih mending ada Renjun kan. Kalo Renjun, dalam situasi seperti ini dia cukup peka. Alasan Chenle gak ngajak Haechan, tingkat kepekaan dia itu sama sekali gak ada. Nol, kosong, KOPONG. Makanya, gak bisa. Kan Haechan juga duduk di ujung kelas. Susah juga Chenle mau ngode dia.
Nancy melanjutkan pidato ancamannya kepada bu Bo Young dan mengejek bu Bo young, seorang guru yang cengeng. Juga memanggil Hyemi, seseorang yang ingin menjadi penyelamat guru itu tapi menggagalkan misinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger • Ji Changmin
Fanfiction(Discontinued) Part di awal-awal memang panjang tapi jangan keduluan bosan ya! Start : 19/09/20 End : 14/06/21 ❝Gua harap kita bertemu lagi, elo adalah teman dan cinta pertama gua❞. Perpisahan bukan akhir pertemuan, perpisahan hanyalah untuk beberap...