Chapter 03 : Goodbye For Now

3.4K 344 43
                                    

            Joon Eun mengerucutkan bibirnya, kesal. Ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya, duduk di kursi belakang mobil yang di kendarai papa. Wonwoo sudah menjelaskan dari nada paling lembut yang ia bisa, diimbuhi dengan hadiah miniatur transformer baru oleh Mingyu. Namun, anak berumur 7 tahun itu masih bergeming, melipat tangannya di depan dada.

"Atau ... nanti kalau Joonie libur, Joonie minta antar harabeoji atau halmeoni ke Seoul," ucap Mingyu sedikit ragu. Alasan mereka menitipkan anak mereka pada Tuan dan Nyonya Kim kan, karena mereka sibuk dengan jadwal mereka yang super padat. Belum tentu nanti saat anaknya ke sana, mereka ada waktu. Tetapi, coba saja dulu, sekedar menghibur hati anaknya yang galau ditinggal orang tua bekerja.

"Mnm," gumam Joon Eun, memalingkan wajahnya. Memandang jalanan luar jendela. Kalau sedang merajuk seperti ini, entah kenapa benar-benar mirip sekali dengan mamanya.

Tidak butuh waktu lama mereka tiba di sekolah Joon Eun. Kali ini, dengan inisiatif Wonwoo yang tidak enak pada anaknya, ia dan Mingyu ikut turun. Berniat mengantar putra kesayangannya itu sampai ke kelas.

"Katanya Mama sama Papa buru-buru mau balik ke Seoul," kata Joon Eun, yang entah kenapa seperti sindiran dan pengusiran itu menohok hati orangtuanya. "Joonie bisa ke kelas sendiri kok."

Mingyu tertawa pelan dan mengangkat tubuh Joon Eun, menggendongnya di satu lengan. "Papa sama Mama mau tahu kelasnya Joonie."

"Iya, sekalian, katanya teman-teman Joonie tidak percaya kan, kalau Joonie anak Mama Papa? Biar mereka tahu," ujar Wonwoo, yang kali ini sukses membuat wajah putranya tersenyum.

Keluarga kecil itu sontak langsung menarik perhatian orang-orang, terutama para guru yang kebanyakan—mantan—fangirl. Wonwoo hanya mengenakan jeans yang dipadukan dengan hoodie hitam oversize, membuat tubuhnya terlihat tenggelam. Sementara Mingyu mengenakan setelan jas berwarna donker. Keduanya tidak memakai alat penyamaran, membiarkan semua orang-orang bisa melihat wajah mereka yang masih rupawan meski sudah kepala 3. Toh, ini SD bukan SMA yang dipenuhi para remaja baru puber, yang akan histeris melihat idolanya datang ke sekolah.

"Ini kelas Joonie," ucap Joon Eun semangat, sembari menunjuk sebuah ruangan dengan papan bertuliskan 2-1 menggantung di atas pintu.

"Oh, ini kelasnya Joonie?" Mingyu menurunkan anaknya di depan pintu. Bibirnya mengembangkan senyum hangat, begitu melihat beberapa anak langsung menghampiri mereka.

"Woah, Joonie, mereka benar-benar orangtuamu."

"Papa Mama Joonie sangat tampan."

Joon Eun tersenyum bangga dan meraih kedua tangan orangtuanya, membuahkan senyum tipis di masing-masing bibir Mingyu dan Wonwoo. "Ini Mama Papanya Joonie, kalian tahu, yang menyanyi lagu aju nice."

"Woah, mereka penyanyi?"

"Member boyband lebih tepatnya." Oh, lihatlah, anak Mama sedang membanggakan kedua orangtuanya.

Wonwoo berjongkok, berusaha menyamakan tingginya dengan anak-anak. Ia tersenyum begitu lembut. "Halo, nama Om Jeon Wonwoo, Mamanya Joonie. Senang bertemu dengan kalian."

"Om Wonwoo sangat manis," puji seorang anak perempuan di sana. "Seperti boneka kucing."

Mingyu dan Wonwoo tertawa mendengarnya. Anak-anak ini sungguh polos. Niat awal mereka yang hanya ingin mengantar Joon Eun ke kelas dan pulang, lenyap entah kemana. Keduanya senang bertemu dengan teman-teman putranya, melihat mereka bermain begitu riang. Mingyu akan meminta orangtuanya untuk menghubungi mereka kalau sekolah Joon Eun mengadakan acara.

Bell tanda masuk berdering nyaring, menyadarkan Wonwoo dan Mingyu kalau Woozi pasti sudah mendumal di studionya.

"Jja-anak Mama masuk. Belajar yang benar, jangan nakal," ucap Wonwoo, sembari mengusak rambuk Joon Eun, dan memberikan kecupan sayang pada masing-masing pipinya yang tembam.

"Sampai jumpa jagoannya Papa." Mingyu menepuk-nepuk kepala Joon Eun.

"Dada, Mama Papa, sampai jumpa," pamit Joon Eun, sebelum berlari masuk ke dalam kelasnya. Membiarkannya orangtuanya kembali pergi untuk ke sekian kalinya. Tidak apa-apa. Joon Eun tahu itu hanya sementara.

***

"Sudah jam segini, tapi Wonwoo dan Mingyu belum sampai," dumal Woozi kesal. Harusnya ia sudah bisa beristirahat, kalau saja sepasang suami istri itu datang tepat waktu.

"Joonie merajuk, jadi mereka harus cari cara agar anaknya tidak kesal ditinggal lagi," jawab Seungcheol, sembari menunjukkan history chatnya dengan Wonwoo.

Woozi mengacak surai greynya kesal, meraih gelas kopinya dan menenggaknya hingga habis. "Aku jadi tidak ingin punya anak."

"Pacar saja belum punya, kau sudah berkata seperti itu? Ck, ck." Jeonghan yang baru saja keluar dari ruang rekaman, langsung menyahut perkataan adiknya itu. Membuahkan tawa dari para member yang ada. "Payah!"

"Kalau nanti aku punya pacar, tiba-tiba nikah. Terus hyungdeul 95L kelangkahan lagi. Gak malu?" balas Woozi, yang langsung menampar hati ketiga hyungnya. Pandangannya beralih pada Seungcheol yang baru saja mendudukkan diri di samping Joshua—sang kekasih. "Seungcheol hyung sama Shua hyung belum punya niat nyusul Mingyu sama Wonwoo?"

Perhatian mereka semua sontak langsung berpusat pada satu-satunya sepasang kekasih yang ada di sana. Memberikan sejuta pandangan penuh tuntutan. Seungcheol dan Joshua sontak gelagapan.

Menikah, ya?

Joshua memegang gelas di tangannya dengan erat. Risih dengan pandangan teman-temannya, ia memilih beranjak meninggalkan ruangan. Menuai pandangan heran dari yang lainnya.

Seungcheol berdecak kesal. "Tolong, jangan tanyakan itu di depannya lagi."

To be continue

Joshua kira-kira kenapa, ya? Hmmm.

Udah streaming MV Home;Run belum? Wajib banget ya. Harus nonton pokoknya, titik. No debat.

Don't forget to drop your vote and comment, see you~

Don't forget to drop your vote and comment, see you~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung aman kan, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung aman kan, ya.

[SP] CHILD || MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang