BOOK 3 FROM
Tujuh tahun kemudian ...
"Mama, Joonie mau tanya," ucap Joon Eun suatu pagi. Dengan mulut penuh berisi makanan, mengembung begitu lucu.
Wonwoo tersenyum tipis, ia mengulurkan tangannya, membersihkan sudut bibir putranya sembari berkata,"Ya, silakan."
"Kenapa Mama laki-laki? Mama teman-teman Joonie semuanya perempuan," tanya Joon Eun polos.
Membuat tubuh Wonwoo langsung membeku, dan Mingyu yang semula diam memperhatikan langsung tersedak makanan yang ia kunyah. Pemuda jangkung yang masih tampan di usianya yang sudah berkepala tiga itu, meraih segelas air yang ada di meja dan langsung menenggaknya.
"Joonie kenapa bertanya seperti itu, eoh?" tanya Wonwoo panik. Otaknya mendadak blank, begitu mendengar pertanyaan sang putra.
Joon Eun memandang kedua orangtuanya itu dengan bingung. Ia merasa pertanyaannya tidak ada yang salah. "Hanya penasaran saja, kenapa Mama laki-laki."
Mingyu bangkit dari duduknya dan menghampiri kursi anaknya, berjongkok. Ia meraih kedua tangan mungil Joon Eun, dan menggenggamnya dengan lembut. "Joonie sayang Papa, kan?"
"Sayang." Joon Eun menganggukkan kepalanya dengan kuat. "Joonie sangat sayang Papa."
"Joonie sayang Mama juga, kan?"
"Joonie juga sangat sayang Mama."
"Nah ..." Mingyu mengusap pipi tembam Joon Eun dengan sayang. "Karena Joonie sayang Papa dan Mama, dengar, Joonie tidak boleh bertanya seperti itu lagi pada Mama, nde? Nanti Mama sedih."
"Kenapa?"
"Karena Mama itu spesial, istimewa." Mingyu melirik Wonwoo yang menunduk, mendengarkan dalam diam.
"Istimewa?"
Mingyu mengangguk. Ia berdiri dan meraih putranya untuk digendong. "Iya, Mama istimewa. Karena Mama istimewa, ada Joonie sekarang. Papa jamin, gak akan ada yang menyamai Mamanya Kim Joon Eun ini?"
Manik Joon Eun membola takjub. "Sungguh?"
"Sekarang Joonie minta maaf pada Mama," titah Mingyu mutlak. Ia menurunkan Joon Eun dari gendongannya, membiarkan anak itu berjalan menghampiri mamanya.
"Mama, Joonie minta maaf, ya?" ucap Joon Eun, dengan nada sedih.
Wonwoo tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ia meraih Joon Eun, mendudukkannya dalam pangkuan. "Tidak apa-apa, Mama tidak marah kok, tidak sedih juga."
"Tapi, kata Papa, pertanyaan Joonie buat Mama sedih." Joon Eun memandang wajah Mamanya, dengan bibir melengkung kebawah. Masih merasa bersalah.
Dengan gemas Wonwoo menciumi seluruh wajah anaknya, dan memeluknya dengan erat. "Mama sedih kalau Joonie nakal."
"Joonie tidak nakal." Joon Eun menggeleng kuat dalam pelukan Wonwoo.
"Nah, makanya Mama tidak sedih."
Mingyu melangkah menghampiri dua jantung hatinya. Membawa keduanya dalam satu rengkuhan hangat. "Sayang Mama dan Joonie."
"Sayang Papa juga."
***
Halo, CN Angel balik, dengan buku ketiga dari Serial Pregnant. Niatnya mo up SIREN dulu, tapi belum selesai ngetiknya, hehe.
Ini cuma cuplikan, ya.
InsyaAllah, nanti chap 1nya rilis tanggal 12 Oktober.
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
[SP] CHILD || Meanie
Fanfic[SEQUEL BABY] BOOK 3 OF 4 FROM SERIAL PREGNANT Keseharian keluarga Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo di sela kesibukan mereka sebagai idola, bersama anak lucu mereka yang sudah sekolah. (Diwajibkan untuk membaca Book Pregnant dan Baby terlebih dahulu, agar...